Aku berlari?
Tidak... aku hanya berjalan.
Bahkan tersaruk.
Bahkan tertatih.
Bahkan... masih perih.
Namun, aku ingin bertumpu...
Meski pada angin.
Meski pada awan.
Hujan.
Hujan saja.
Ia dapat digenggam.
Tak seperti angin. Tak seperti awan.
Ia adalah hujan.
Dan bisakah aku menjadi rinai?
Seperti namaku, Nansarunai.
KAMU SEDANG MEMBACA
REFRAKSI (Stagnasi #3) - Completed
Literatura FemininaKeinginan Rilanti Nansarunai sederhana. Sesederhana novel romantis yang ia baca. Jatuh cinta pada orang yang juga mencintainya. Menikah. Bahagia. Habis perkara. Dari semua cerita yang ia baca, Lanti selalu tersipu dengan kegigihan tokoh lelaki meyak...