15. Romantis di Rumah Sakit

174 16 1
                                    


🔰Aku tidak seromantis romeo, tidak sehumoris Raditya dika, tidak sebijak Kahlil gibran dan tidak seganteng nabi Yusuf. Aku hanya pria biasa yang berusaha untuk menjadi pria sempurna 🔰

Sejak kejadian  tadi pagi, Kenan dengan sabar menemani Kiran di rumah sakit. Dia sangat kecewa terhadap sahabat kecilnya itu bisa-bisanya dia menyalahkan kekasihnya yang tidak tahu apa-apa tentangnya. Bahkan dengan tega Bella melukai Kiran dihadapan Kenan sendiri. Kemarin saat kenan mengejar Bella, Bella pergi ke sebuah pemakaman sambil terus menangis tersendu-sendu.

Flashback on

Terlihat Bella yang sedang menangis diantara dua makam

"pah, mah, hiks Bella kangen hiks sama kalian hiks. Bella gak mau hidup sendirian hiks, Bella mau ikut kalian aja hiks"ucap Bella sambil menangis terduduk memeluk nisan bertulisa Ira Maria. Kenan yang melihatnya merasa kasihan dan tidak tega dibuatnya. Sahabat yang dulu selalu ceria, sekarang terlihat sangat rapuh.

"Bella udah gak punya siapa-siapa hiks, Kenan udah gak mau berhubungan sama Bella hiks, Bellakan  mau Kenan jadi milik Bella hiks, Bella cuma gak mau kehilangan Kenan hiks. Tapi cewek itu ngancurin impian Bella untuk miliki Kenan hiks, kenan juga malah milih dia dari pada Bella yang jelas-jelas sahabat dia dari kecil hiks, "adu bella bermonolog sambil menangis sejadi-jadinya. Semua orang yang melihatnya akan merasa iba begitupun dengan Kenan yang tanpa dia sadari satu tetes air mata sudah meluncur. Kenan langsung menghapus air matanya kasar. Dan berjalan mendekati Bella.

"Bella," ucap Kenan lembut.

"Ngapain kamu ikutin aku, Kamu belum puas nyakiti hati aku, iya, "ucap Bella membentak sambil mengusap air matanya kasar.

"Maafin aku, bukan maksud aku nyakiti  hati kamu. Tapi kamu harus tahu, aku sayang sama kamu, tapi rasa sayang aku ke kamu layaknya seorang kakak kepada adiknya gak lebih,"ucap Kenan menjelaskan.

"Tapi aku maunya jadi pacar kamu bukan hanya sekedar sahabat, "ucap Bella tidak terima. Kenan menarik napas dalam, harus bagaimana lagi dia menjelaskan pada Bella bahwa dia tidak mencintainya.

"Bella, kamu jangan egois. Dulu waktu aku mencoba mencintaimu kamu menyuruh aku menjauh tanpa alasan yang logis.Bahkan seberapa kerasnya aku berjuang kamu tak pernah sekalipun menghargainya. Sekarang aku bukan Kenan yang dulu lagi, yang bisa nurutin semua keinginan kamu, karena sekarang ada hati yang harus aku jaga! "ucap Kenan yakin.

"Terus apakah kamu akan meninggalkanku demi dia, dan melupakan janjimu pada papahku dulu...iya begitu? "tanya Bella dengan air mata yang terus mengalir.

"Aku bicara seperti itu bukan berarti aku meninggalkanmu, aku hanya ingin kamu tahu batasan, aku tidak bisa menjadikanmu lebih dari seorang sahabat karena yang aku cintai hanya satu yaitu Kiran. Tapi aku akan tetap penuhi janji aku pada papahmu untuk menjagamu."ucap Kenan sambil menatap Bella yakin.

"Aku gak mau kenan, aku maunya jadi pacar kamu. Kamu ngerti gak sih? "bentak Bella kekeh.

"Ya udah terserah kamu, cape tahu gak ngomong sama orang yang keras kepala."ucap Kenan lalu melangkah pergi meninggalkan Bella sendiri. Untuk apa dia membujuk Bella, toh Bella kekeh sama keinginannya.

Flashback of

Kenan menatap Kiran prihatin, sambil sesekali mengecup tangan Kiran yang terpasang impus lembut. Kiran yang sedang tertidur pulas membuka matanya karena merasakan sentuhan di tangannya.

"Kak Kenan, "ucap Kiran sambil tersenyum manis.

"Iya bi, kamu butuh apa aku ambilin, "tanya Kenan penuh perhatian.

PERFECT BOY (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang