6

3.4K 365 14
                                    

🐻🐻🐻🐻🐻🐻🐻🐻🐻🐻🐻🐻🐻🐻

Ting

Pintu lift terbuka

Seulgi dipapah oleh Lisa dan jiso

Keempatnya melangkah masuk menuju dalam ruangan unit seulgi

Langkah mereka terhenti ketika melihat Irene dengan tatapan yang sulit di artikan melihat seulgi bersama Jiso Lisa dan rose baru saja datang

Ia terperangah kaget dan tidak percaya

"Astaga.. tolong dia ke kamar" pinta Irene sambil menuntun ketiga nya menuju ruangan yang Irene maksud

Jiso dan Lisa saling pandang saat mengikuti langkah Irene

Jiso benar benar merutuki dirinya sendiri karena apa yang harus ia katakan kepada Irene soal seulgi

Lagipula sialnya kenapa Irene ada dirumah ini baru pukul 12 malam

Biasanya acara party seperti itu akan berlangsung sampai pagi

Jiso dan Lisa merebahkan tubuh seulgi di tempat tidur miliknya

Dapaat di lihat Irene sedang menahan air matanya wajahnya sudah memerah

"Bisa kita bicara ?" Ajak Irene kepada Jiso Lisa dan rose membuat ketiganya menganggukan kepalanya lemah

Sesampainya di ruang tv

"Aku Berterimakasih kepada kalian sudah mengantarkannya kemari.."

"Hm tidak perlu berterimakasih unnie.. kami pamit dulu ya?" Ucap Lisa

"Tidak mau minum dulu?" Ujar Irene

"Anniya.. sudah malam unnie" ucap Jiso kini

Mata Irene sedikit terganggu dan kehilangan fokus ketika melihat dua bercak merah tepat di tengah leher jenjang Jiso dan di bawah kanan sedikit tertutup rambutnya namun masih jelas terlihat

Pikiran irene mulai buruk tapi ia mencoba tenang dan berpikir positif

"Emm.. dimana Jennie?" Tanya Irene

"Ada.. dia pulang duluan unnie.. tadi dia bersama kita juga kok" ucap rose ia tau jika Lisa dan jiso tidak akan bisa berbohong

"Unnie kami permisi dulu ya.. dan emm.. maaf jika lancang ini kali pertamanya aku melihat nya mabuk sampai seburuk ini.. apapun masalah kalian aku harap kau bisa menyelesaikannya dengan cukup dewasa.." ujar Jiso

"Terimakasih soo-ya.. kalian hati hati ya.. aku tidak bisa mengantarkan kebawah aku akan ke seulgi dulu"

"Ndee unnie" ujar ketiga nya meninggalkan ruangan tersebut

Irene buru buru melangkahkan kaki nya menuju kamar miliknya dan seulgi

Clek

Ia duduk di samping seulgi, ia mengelus pipi sang kekasih air matanya tumpah

"Maaf... Maaf jika sikapku sangat kekanak kanakan... Aku mohon jangan seperti ini lagi.. hatiku sangat sakit melihat kau seperti ini" lirih Irene

Seulgi tidak memberi jawaban kedua matanya terpejam, aroma wine sangat menyengat di tubuh sang kekasih membuat Irene memutuskan untuk membersihkan tubuh seulgi dengan membilasnya dengan air hangat menggunakan handuk kecil.

Dengan telaten irene perlahan membuka jas sang kekasih lalu kemeja yang seulgi pakai satu persatu kancing ia buka sampai menampilkan bentuk tubuh seulgi yang begitu sexy

Terlihat tanda merah di ABS sang kekasih bekas perpaduan cinta keduanya pada malam kemarin, membuat Irene tersenyun getir

"Kenapa tuhan menulis skenario jika aku yang menyakiti mu setiap waktu.. apa tuhan tidak mengizinkan kita bersama??" Lirih Irene sambil melepaskan Semua pakaian seulgi

Love I.STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang