"RAKHA SAYANG!! BANGUNNN!!!" Teriak seorang wanita paruh baya yang tak lain adalah bundanya Rakha
"RAKHAAAAA!!!!! BANGUNNNNNN!! " teriaknya lagi.
"Iyaa bun udah bangun nih" ucap Rakha sambil membuka pintu kamarnya
"Yaudah bunda turun dulu, 15 menit harus udah di bawah ok" perintah Citra~ bunda Rakha
"Iya Bun" jawab Rakha
Setelah selesai mandi, Rakha berjalan menuju ruang makan untuk sarapan bersama dengan keluarganya
"Pagi bun, yah!" Sapa Rakha
"Pagi sayang" ucap ortu Rakha bersamaan
"Adek gak di sapa nih??" Tanya Resya~ adik Rakha
"Nggk! Males" ucap Rakha
"Abang jelek" ucap Resya kesal
"Bodo!" Ucap Rakha
"Rakha udah! Sekarang sarapan terus berangkat" ucap Citra
Setelah selesai sarapan Rakha bergegas menuju garasinya dan segera mengambil motornya.
"Bun abang pergi dulu ya! Assalamualaikum bun!" Pamit Rakha
"Iya ati ati ya sayang!" Ucap Citra
Setelah berpamitan, Rakha segera melesat ke rumah Aletta.
Pada saatia sudah sampai di depan rumah Aletta ternyata Aletta sudah menunggunya."Lama" ketus Aletta pada Rakha yang baru saja sampai
"Maaf, tadi agak kesiangan" ucap Rakha
"Dasar kebo" ucap Aletta
"Buruan naik, ntar telat" petintah Rakha
Setelah Aletta naik, motor Rakha melesat membelah padatnya jalanan ibu kota.
__________________
__________
____________________Setelah sampai di parkiran sekolah Rakha dan Aletta segera menuju kelas mereka.
"Ntar, kalau ada perintah apa apa laksanain ya!" Pinta Rakha tiba tiba.
Aletta yang mendengarnya hanya mengernyitkan dahinya"Emang kenapa??"tanya Aletta
"Gak ada bantahan, apalagi penolakan" tegas Rakha
"Kepala batu!" Ketus Aletta
"Lo ngomong apa tadi??" Tanya Rakha sambil menaikkan sebelah alisnya
"KEPALA BATU" ucap Aletta sambil menekankan kata kata tersebut.
"SEKOLAH KITA DISERANGGGG!!!!" teriak salah satu murid sekolah tersebut.
"Shit! Pagi pagi udah diserang!" Ucap Rakha menyumpah serapahi anak intel
"Mending lo sekarang berlindung ama temen lo!" Perintah Rakha pada Aletta
"Tapi lo?" Tanya Aletta
"Gak usah pikirin gue!" Ucap Rakha
"Yaudah gwe ke aula dulu ya!! Hati hati Sene" ucap Aletta pada Rakha. Setelah itu Aletta langsung meninggalkan Rakha.
_____________________________
Rakha sekarang berada di ruang OSIS, bersama dengan anggota OSIS lainnya. Sedangkan anggota geng alister dan geng Renoz (gengnya Darpati) sedang melawan geng intel di lapangan.
"Semua siswa siswi dah aman?" tanya Rakha to the point
"Insya allah aman!" ucap Galang
"Rak! Kita bantu nyerang gak?" tanya Roni
"Hmm, sekarang ke lapangan" perintah Rakha dan sekarang mereka sedang menuju lapangan
▶▶▶▶▶◀◀◀◀◀
Setelah mereka sampai di lapangan mereka langsung berpencar untuk membantu yang lainnya.
Rakha langsung menyerang Arka dan Parka. Mereka berdua adalah saudara kembar. Meraka melakukan semua ini karna iri dengan keberhasilan geng Alaster yang terkenal di Jakarta dan Bandung. Selain hal itu, mereka ada dendam pribadi dengan Rakha, tentang keluarga."Gwe sekarang tau, lo itu ketua yang sebenarnya kan??" bisik Arka pada telinga Rakha dan hal itu langsung membuat rahang Rakha mengeras. Sedangkan Arka dan Parka yang melihatnya hanya tertawa sinis
"Sialan!!" ucap Rakha langsung menonjok rahang Arka.
Bug
"Gwe juga tau kelemahan lo" ucap Parka dengan seringaiannya.
"Apa maksud lo ha!!" bentak Rakha kepada Parka. Laskar yang mendengar bentakan Rakha langsung menghampirinya dan menghajar Arka. Sedangkan Rakha dengan Parka.
"Aletta" ucap Parka tepat di telinga Rakha dan hal itu mampu membuat emosi Rakha meluap.
"Kurang ajar!!" ucap Rakha dan kembali menghajar Parka dengan bringas
Bug
Bug
Bug
BugDorrr...
Suara yang mengejutkan itu mampu membuat semua orang yang ada di situ menoleh ke sumber suara. Suara pistol. Itu adalah suara pistol.
KIRA KIRA ADA APAAN YA???
Siapa yang tertembak ya?? Kalau penasaran dg itu semua, ikutin crita Rakha Aletta ya!!?!MAAF LAMA G UP HEHEHE....
MAAP YA KALAU FEEL NYA G DAPET, TRUS KALAU PART INI KEPENDEKEN JUGA DI MAKLUMIN LAH👼👼
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Triangle [on going]
RomanceMungkin kebanyakan manusia belum tau apa fungsi sebenarnya perasaan dengan takdir. Mungkin orang orang hanya tau perasaan hanya untuk merasa, tapi menurut gwe bukan cuma untuk merasa tapi lebih. Perasaanlah yang bisa membuat kita bahagia walaupun...