Kini Rakha sudah berada di dalam kamarnya. Ia tidak langsung mandi, pikirannya masih kacau. Ia merebahkan tubuhnya sebentar di kasur king size nya.
Suasana tenang dan hening, tiba tiba buyar karna dering dari ponsel Rakha. Dengan malas Rakha menjawab telpon tersebut.
"Ada apa Kar?" tanya Rakha to the point pada Laskar
"..."
"Ok gwe ke basecamp sekarang!" ucap Rakha dan segera memutuskan teleponnya sepihak.
Setelah itu Rakha bergegas menuju kamar mandi dan segera membersihkan dirinya. Setelah selesai mandi, Rakha segera memakai baju nya dan segera mengambil kunci, dompet, dan handphone nya yang berada di atas nakas.
Setelah itu Rakha turun dan berpamitan kepada orang tuanya.
"Bun, Rakha mau keluar sebentar ya! Nanti Rakha sekalian ke rumah sakit juga" ucap nya kepada Citra yang sedang membaca majalah mingguannya.
"Iya, bang! Pulangnya jangan kemaleman ya!" ucap Citra membalas perkataan putra sulungnya itu.
"Siap Bunda sayang!" ucap Rakha seraya berpose hormat dan dada yang dibusungkan ke depan.
Setelah berpamitan dengan Citra Rakha bergegas menuju garasinya dan mengambil motor kesayangannya itu.
Kira kira seperti itu motor Rakha:v
Sesudah mengambil motornya Rakha langsung mengendarai motornya dengan kecepatan dia atas rata rata, yang membelah jalanan ibu kota yang tidak terlalu padat.)()()(
Sekitar 15 menit kemudian Rakha sudah sampai di Warbe.
Ia hanya melihat motor Laskar, Galang, dan Ricard.Saat ia masuk Warbe, ia melihat wajah teman temannya sedang kusut.
"Rakha" sapa Galang yang melihat kedatangan Rakha
"Ada apa?" tanya Rakha to the point
"Kita udah tau orang yang nembak Altta," ucap Laskar yang membuat Rakha mengeraskan rahangnya.
"Siapa?" tanya Rakha terlihat menahan emosi.
"Jordi, dan ternyata ini nggk ada sangkut pautnya dengan anak intel" jelas Laskar yang membuat Rakha mengerutkan dahinya.
"Lacak keberadaannya!" titah Rakha
"Kita udah coba tapi gagal," ucap Ricard sambil menghela napas panjangnya
"Shit! KENAPA BISA GAGAL HAH!! KENAPA NGGK SURUH HACKER AJA!!" emosi Rakha sudah tidak bisa terkendali lagi.
"Kha! Sabar kita juga sudah berusaha kha!! Tolong hargain!" ucap Ricard yang mulai naik satu oktaf
"Arggghhhh!" erang Rakha, lalu ia melempar tubuhnya ke kursi dan memukul mukul meja hingga tangannya mengeluarkan darah.
"Kha kalo lo trus trusan begini kita bisa ancur Kha!" ucap Laskar.
"Kita udah berusaha, dia kayaknya ke luar negri Kha! Rencananya pasti udah di susun rapi tanpa jejak" ucap Galang menjelaskan. Galang memang suka bercanda tapi kalau udah serius nggk kalah ama Rakha hehe:v
"Kalau gitu gwe ke rumah sakit dulu," ucap Rakha dan segera beranjak dari duduknya.
"Tangan lo obatin dulu!" Pinta Laskar. Rakha hanya mengangguk dan kembali duduk lagi. Sedangkan Laskar sedang mengambil kotak P3k, dan segera mengobati tangan Rakha.
"Udah kan? Gwe pergi!" Ucap Rakha ketika melihat Laskar yang membereskankotak P3k tadi. Laskar hanya mengangguk dan segera mengembalikan kotak P3k ke tempat semula.
Ketika ia sudah sampai di pintu suara Ricard tiba tiba mengintrupsi"Kita ikut!" Ucap nya singkat dan hanya dibalas anggukan oleh Rakha
Setelah itu Rakha, dan yang lainnya segera melesat ke rumah sakit tempat Aletta dirawat.
00000
Setelah sampai di rumah sakit Rakha langsung saja ke ruang tempat Aletta dirawat.
Di sana hanya ada Andi dan Sindy.
"Onty, om, saya boleh langsung ke dalam??" Tanya Rakha saat ia sampai di hadapan Andi dan Sindy
"Iya nak, masuk saja," ucal Sindy dan hanya diangguki oleh Rakha
Setelah Rakha sampai kedalam ruangan, ia melihat Aletta yang terbaring lemah dan dihidungnya terdapat selang hidung yang menempel. Meliahat kondisi Aletta seperti ini membuat hati Rakha berasa ditusuk dengan ribuan belati. Rakha segera duduk di kursi yang berada di samping brankar Aletta
"Al sadar! Gwe nggk bisa liat lo kayak gini, gwe lebih suka lo yang nyebelin dan manja daripada Aletta yang kayak sekarang!" Ucap Rakha sambil menciumi tangan Aletta yang ditancapi jarum infus.
"Al gwe sayang sama lo, bahkan cinta. Entah sejak kapan rasa itu tumbuh dan berkembang hingga saat ini" racau Rakha yang mula terisak
Dan tanpa Rakha sadari Andi, Sindy, dan teman teman Rakha, bahkan Rey sudah berada di belakang Rakha.
Sindy yang terisak sudah dipeluk Andi. Tiba tiba Rakha merasa ada yang menyentuh pundaknya, dan ternyata Rey."Lo sabar aja! Perjuangin adek gwe! Gwe percaya sama lo" ucap Rey sambil mengusap bahu Rakha. Rakha hanya mengangguk menanggapi ucapan Rey
"Om juga menyetujui kalau Aletta bersatu dengan Rakha," ucap Andi menimpali ucapan Rey
"Makasih om! Tapi Aletta dari kecil hanya mencintai Dalvin seorang" ucap Rakha yang membuat hatinya terasa hancur sebab ucapannya sendiri
"Elah bro.. Di dunia ini nggk ada yang nggk mungkin, sans aja kalek" ucap Galang yang memecahkan suasana sedih menjadi ngakak:v
Rakha hanya menanggapi ucapan Galang dengan senyuman tipis yang membuat wajah Rakha semakin manis. (Tipis aja udah manis, apalagi kalau senyumnya lebar manis banget kaliyak:v)
Hai👋👋
Gimana sama part ini? Suka nggk? Kalau suka jangan lupa vote atau komen ya!
Tinggalin jejak kalian sebanyak banyaknya guys!!Jangan lupa follow
Ptng29 yaFollback? Feedback? Dm aja kuy😊
Jangan bosen baca RakhAletta ya😬
See you👋👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Triangle [on going]
RomanceMungkin kebanyakan manusia belum tau apa fungsi sebenarnya perasaan dengan takdir. Mungkin orang orang hanya tau perasaan hanya untuk merasa, tapi menurut gwe bukan cuma untuk merasa tapi lebih. Perasaanlah yang bisa membuat kita bahagia walaupun...