part.14

727 48 3
                                    

3 hari lagi pelaksanaan turnamen bola basket akan segera dimulai,Ara dan Devan selaku kapten basket tiap hari seoulang sekolah mereka melaksanakan Latihan

Devan yang selalu mengangar jemput Ara setiap saat,dan hari ini latihan Basketnya di percepat mereka pulang lebih awal dari biasanya

"Ra kan latihanya udah selesai,lo nggak laper gitu"tanya Devan sambik mengibas keringatnya

"Laper pake banget dev"balas Ara

"Yaudah habis ini kita makan diluar yok"ajak Devan

"Oke oke"jawab Ara

Kini mereka menuju ke taman yang dekat supermarket yang sebelumnya pernah mereka kunjungi (ada yang masih ingat??)

"Kita makan nasi goreng aja yuk dev,gue rindu makan disini"ajak Ara

"Yaudah ayo"balas Devan

"Bang Nasgor nya 2 yha"teriak Devan

Abang penjual nasgor itu pun mendongakan kepala seraya mencari seseorang yang memanggilnya itu matanya menangkap dua pemuda yang tak asing baginya

Abang penjual nasgor itu pun menghampiri Devan dan Ara,"wahhh mas dan mbak nya dateng kesini lagi"

"Iya dong bang"senyum Ara

"Mas sama mbaknya masih langgengkan"tanya dadakan penjual itu

Mereka yang tak begitu konsen dengan perkataan penjual itu hanya menjawab santai saja

"Masih"jawab mereka berdua

Setelah sadar dari lamunanya Ara segela menggelengkan kepalanya

"Eh bang bang maksudnya nggak,kita kan cuma temen"eyel Ara

"Cuma temen"
"Cuma"
"Temen"
Batin Devan

"Temen apa temen"tanya penjual itu

"Ish bang cepetan deh buatin nasgor keburu laper nih"sahut devan

Penjual itu pun hanya terkekeh geli berharap mereka berdua bisa berbahagia selamanya

Setelah makan kenyang mereka memutuskan bermain di taman,mereka duduk dibawah pohon dekat danau menikmati sumilir angin dan sejuknya suasana

"Asli dev gue fav banget sama tempat ini,dari dulu nggak pernah berubah"ujar Ara

"Iya iya gue tau kok"balas devan yang kemudian menyenderkan kepalanya ke bahu Ara,Ara yang nelihat itu pun kaget jantungnya bergejolak layaknya ombak

"Gue pinjem bahu lo boleh,gue lagi butuh sandaran"tanya Devan

"Emmm boleh"ucap ragu Ara

Entah mengapa kini hati Ara merasa sangat nyaman berada disamping Devan

"Saat menatap wajah Devan dan ternyata Devan tertidur dipundaknya tiba-tiba terlintas ide cemerlang Ara

Ia membuka tasnya hati-hati dan kemudian mengambil sisa tepung yang awalnya digunakan praktek dikelas yang ada ditasnya

Ara mengoles pipi Devan dan menaburkan tepung-tepung itu diwajah dan rambut Ara

Butiran halus tepung itu masuk kedalam hidung Devan dan sontak itu membuat Devan bersin

"Hattciu"bersin devan yang membuat Ara kaget,tepung yang awalnya ia gunakan untuk menaburnya ke Devan malah terkena dirinya sendiri

"Bwahahahaha lo mau ngapain tubuh lo jadi tepung semua mau jadi donat bwahaha"tawa Devan

"Ish devan nyeselin deh"dengus Ara yang mengerucut kan bibirnya nya

The Tomboy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang