part.20

639 37 24
                                    

"mang ujang anterin Ara dong"teeiak Ara yang menghampiri Mang Ujang

"Bukanya non Ara sama mas Devan"tanya mang Ujang

"Iya sih mang maunya gitu tapi Devan sampe sekarang belum kesini ntar kalau Ara telat gimana"dengus Ara

"Oh gitu yaudah deh non silahkan naik"

Mobil berwarna hitam itu pun mulai meninggalkan pekarangan rumah Ara,didalam mobil pun Ara masih terasa kesal bagaimana tidak bisa-bisanya Devan membuatnya menunggu,apa yang terjadi dengan devan??apa ia sakit??apa ia tak masuk sekolah??apa ia sudah sampai sekolah,itulah yang dipikirkan Ara

5 menit lagi gerbang ditutup tapi perjalanan ke Cakrawala masih lumayan jauh,Ara hanya oasrah sudah pasti ia akan dihukum hari ini,sudah lama juga ia tak terlambat seperti dulu

Setelah sampai di depan sekolah Ara segera turun dari mobil dan ya benar gerbang sudah tertutup rapat

"Non Ara mau saya bilangin ke pak satpam biar dibukain"tawar mang ujang

"Emmm nggak usah mang,mang ujang pulang aja ya,ini mah urusan gampang"

"Yakin non"

"Iya mang,yaudah sana mang pulang antar mbok ke pasar"

"Iyha non"angguk mang ujang sambil melajukan mobil itu

Ara menatap teliti gerbang itu,jika ia lewat gerbang depan otomatis ia akan diceramahi oleh pak satpam dan langsung diserahkan bu Ningsih,tak ada cara lain Ara berlari ke belakang sekolah seperti dulu saat ia terlambat ia akan memanjat pagar belakang

Ara memanjat pohon mangga yang menjadi pendekat antara pagar sekolah,tanpa kesusahan Ara sudah berada diatas pagar tembok itu,ia turun dari pagar dengan hati-hati, mengendap-endap,takut??oh tidak Ara tidak takut,mana mungkin seorang Ara yang langgananan masuk bk itu takut,ia hanya malas mendengar ocehan bu ningsih

"Plek"suara tangan yang memegang Pundak Ara,membuat Ara tersentak kaget, bagaimana jika ini Bu Ningsih tamat sudah riwayatnya,ia mendongak pelan-pelan menghadap orang itu

"Hai"ucap orang itu

Ara melotot tajam dan menyingkirkan tangan itu

"Maaf ra"rengek orang itu

"Kamu tuh udah buat aku nunggu,lagian kenapa sih kalo nggak bisa jemput tuh bilang apa gunangya hape"jelas Ara

Sedangkan Devan hanya terdiam pasrah,ya orang itu adalah Devan

"Tadi aku udah jemput kamu,tapi kata mbok ijah kamu udah dianterin mang ujang"ucap Devan

"Hp aku lowbat,semalem aku nggak bisa tidur habis dari rumah kamu"tarik nafas Devan,"maafin aku ya"sambung Devan

"Bodoamat"Ara kembali melanjutkan jalanya

"Padahal hari ini kita udah couple masa kamu nggak mau maafin aku"puji Devan

Ya memang kali ini mereka memakai jaket couple

"Lain kali jangan diulangi"jawab Ara

"Kamu maafin aku"tanya Devan

"Kalau nggak percaya,aku tarik omonganku"dengus Ara dan melanjutkan jalanya lagi

Mata Devan berbinar ia melonjak kegirangaj

"Eh hmmmm"dehem orang yang tak lain adalah bu Ningsih yang kini menghadang jalan Ara

"Eh Bu Ningsih lagi ngapain bu, Bu Ningsih nggak sibuk"tanya cengenges Ara

"Nggak usah kebanyakan alasan,saya udah capek Ara sama kamu, padahal belakangan ini kamu sudah jarang masuk bk dan terlambat,tapi kenapa kali ini kamu ulangi lagi"

The Tomboy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang