"Kau lelah?" Tzuyu terlonjak dan hampir menjatuhkan botol minuman di tangannya. Jungkook berdiri di belakangnya dengan kedua tangan yang saling bersedekap, "Aku membawamu ke sini untuk bersenang-senang, bukan malah terlihat menyedihkan di sudut toko dengan botol minum yang isinya hampir habis, Sally."
Jungkook tidak pernah berbicara dengan baik pada Tzuyu, terlebih sekarang, lelaki itu menjadi sangat menyebalkan. Jadi, tak mengherankan sama sekali, kini lelaki itu memasang wajah yang minta ditendang dengan kalimat yang ia lontarkan barusan.
Tzuyu mendesah, memasukkan botolnya dengan kasar, ia sempat mendelik dan menghentakkan kaki sebelum akhirnya mendahului sang kakak ipar, membuat Jungkook terkekeh sebelum menyusul gadis itu.
Gadis itu mempertajam pendengaran walau masih terus menggerutu ketika suara langkah semakin mendekat ke arahnya. Tzuyu semakin cepat memacu diri, berusaha menjauhi lelaki yang mungkin mengikutinya dari belakang.
Mata Tzuyu menangkap pintu lift yang terbuka, melihat beberapa orang tengah mengantre masuk ke dalam sana, gadis itu memegang kuat tali tas sebelum akhirnya berlari.
"Yak!" teriak Tzuyu saat baju bagian belakangnya ditarik begitu saja membuat ia tak bisa kembali melanjutkan walau hanya selangkah, "Oppa!"
"Dasar keras kepala," Jungkook melepaskan Tzuyu membuat gadis itu mendengus, "Kau pikir aku tipe lelaki yang bisa ditinggalkan begitu saja?"
"Memang tidak, karena orang-orang akan merasa kasihan dan iba untuk meninggalkanmu, Oppa."
"Yak! Sally, jaga bicaramu."
"Aku ingin pulang."
"Kita baru sampai."
"Aku ingin cepat tidur, aku lelah."
"Maka jangan memperlambat waktu lagi dengan terus berusaha kabur." Tzuyu mendesah, berdiri pasrah saat Jungkook kini merangkul pundakn dan menyeretnya berjalan.
"Aku bukan bayi ataupun lansia yang butuh bantuan untuk berjalan, Oppa."
"Hm, aku tau."
"Maka lepaskan--"
"Tidak mau."
Tzuyu mendorong kuat tubuh Jungkook membuat ia menjauh, menatap lelaki itu dengan bibir mengerucut lucu, sang lelaki hanya menaikkan sebelah alisnya, seolah menantang Tzuyu dengan kalimat yang akan keluar secara tidak terduga.
"Masalah apa yang kau hadapi dengan Eonnie hingga aku menjadi korban keusilanmu, Oppa?" kali ini Jungkook tertawa, walau terhenti saat hendak merangkul Tzuyu lagi dan gagal karena gadis itu memberi jarak.
"Justru aku menyelesaikan masalah."
"Baiklah, kau mau berjalan-jalan, maka silahkan, tapi dengan satu syarat, kita berpisah dan akan bertemu lagi di sini."
"Sally, mana mungkin--"
"Aku sedang tidak memberi penawaran, Oppa. Kau mau atau tidak?" Jungkook mendesis dengan kedua mata memicing.
"Aku selalu curiga setiap kali kau mengambil keputusan, Sally."
"Mau atau tidak?"
"Ya baiklah, tapi janji kau tidak akan kabur dan pulang lebih dulu, ini sudah mulai malam dan tidak baik--"
"Ya, pergilah." Tzuyu mendorong punggung Jungkook dan segera berbalik, tidak lagi menghiraukan lelaki itu yang masih berusaha bicara padanya.
Setidaknya, Tzuyu bisa bernapas lega sekarang, menghilangkan penat setelah selesai kuliah dengan berjalan sebentar untuk sekadar cuci mata. Walau Tzuyu tahu, takkan ada yang ia beli karena tak memiliki cukup uang untuk itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
An Dara [COMPLETED]
Random|SEBAGIAN PART TELAH DIHAPUS| Terbangun di ruangan sepi setelah melewati kegaduhan semalam, Chou Tzuyu tahu jika hidupnya akan berubah. Tidak seharusnya ia jatuh cinta pada lelaki yang telah lebih dulu mengikat janji dengan perempuan lain, terlebih...