17# Dissapointed

1.3K 257 67
                                    

Acara sudah dimulai sejak satu jam yang lalu, dan sudah sejak pagi keluarga Jeon ada di sini. Walau ini adalah yayasan yang dibuat oleh Hyunsik tetap saja nama Jeon tersemat di dalamnya terutama karena pria baya itu sendiri adalah putra pertama. Tidak seperti sebelumnya saat Jungkook akan bermain dan ikut aktif dalam acara sepanjang ia diam dirinya hanya gelisah, tentu saja karena semua keluarga ada tetapi Tzuyu tidak. Ah, jangan lupakan bahwa ia satu-satunya anggota rumah yang tidak termasuk dalam marga Jeon.

Jungkook memejamkan mata saat tahu bahwa Tzuyu takkan ikut setelah mereka semua berada dalam mobil, lelaki itu tidak hanya dibuat gelisah dan khawatir, tapi entah mengapa ada pikiran takut yang terlintas, bagaimana jika Tzuyu nekat untuk pergi dari rumah?

"Jungkook?" langkah lelaki itu terhenti saat suara Joohyun menginterupsi, dilihatnya wanita itu kini mendekat dengan tatapan heran, "Ada apa?"

"Tidak, hanya saja ada urusan mendesak yang harus aku selesaikan."

"Sekarang?" Jungkook hanya mengangguk, Joohyun menatap ke sekitar melihat acara yang tengah berlangsung, "Tapi acaranya--"

"Aku takkan lama, di jam makan siang aku akan kembali."

Joohyun tersenyum, ia kemudian mengangguk. Miris, Jungkook mengutuk dirinya dalam hati melihat bagaimana sang istri tersenyum, manusia mana yang tega melibatkan dua adik kakak dalam cerita rumit yang berisiko akan membuat mereka terluka?

Bodoh! Itu bahkan sudah dimulai, karena Tzuyu sudah terluka.

"Aku pergi."

☘️☘️☘️

Jungkook benar-benar merasa tidak tenang. Ingatan tentang kejadian gila yang ia lakukan kemarin, wajah Tzuyu yang muram serta segala kemungkinan sudah membuatnya gila, lelaki itu kembali menginjak pedal gas semakin mempercepat laju mobilnya. Jungkook sudah tak peduli apa yang disebut keselamatan, ia bahkan tak tahu apa yang akan terjadi jika saja Tzuyu benar-benar pergi.

"Sial!" teriak Jungkook frustasi mengingat bahwa sang adik ipar sebelumnya memang memiliki niat untuk memisahkan diri, "Tidak!"

Lelaki itu memukul setir beberapa kali dengan wajah yang sudah memerah karena semakin gundah.

"Bodoh, Jungkook, bodoh! Kenapa kau tidak berpikir sebelum melakukan hal itu, huh?!"

Jungkook memarkirkan mobilnya di depan rumah dan dengan kasar membanting pintu mobil sesaat sebelum ia berlari menuju rumah megahnya. Kedua kaki panjang itu melangkah lebar dengan wajah dingin menuju tempat tujuan. Jungkook sempat terhenti melihat keadaan rumah yang sepi membuat perasaan tak enak itu semakin bergemuruh.

Jungkook kembali berlari lebih cepat, ia merutuk saat melihat pintu kamar Tzuyu yang entah mengapa rasanya seakan menjauh, sulit sekali ia genggam. Tangannya terangkat hendak mengetuk pintu saat kedua kaki itu berhenti, namun kembali urung karena kini dengan kasar Jungkook membukanya dan masuk begitu saja.

"Sally!" panggil Jungkook dengan berteriak sambil mengedarkan pandangan, napasnya memburu saat mendapati kamar gadis itu sudah kosong, rapi dan tidak menunjukkan tanda adanya seseorang di sana, "Sally!"

Jungkook melangkah ke arah kamar mandi dan mengetuk pintu itu, ia mendekatkan telinganya berusaha menangkap suara jika mungkin Tzuyu berada di sana.

"Sally!" panggil Jungkook lagi dengan mengetuk pintu, walau ragu ia membuka pintu tersebut dan sempat menahan napas serta memejamkan mata, namun saat tak mendapati adanya tanda seseorang di dalam ia membuka pintunya lebar.

An Dara [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang