16# Heartbreak

1.1K 233 29
                                    

Tzuyu menengadahkan wajah, berusaha menghalau air mata, setidaknya ia harus bisa bertahan sampai mereka sampai dan pergi mengunci diri di kamar untuk menumpahkan segalanya. Tangannya sudah memutih, meremat kuat pakaian yang ia gunakan sebagai tumpuan untuk mencari kekuatan, entah mengapa perjalanan pulang kali ini begitu lama, bahkan Tzuyu merasa bahwa mereka tak kunjung sampai.

Gadis itu berusaha menyembunyikan wajah saat tahu sepasang mata sejak tadi mengawasi. Tak jauh berbeda seperti Tzuyu, Jungkook memilih diam, bukan hanya untuk melihat jalanan tetapi juga untuk menatap bagaimana kondisi gadis yang duduk di bangku belakang.

"Oh lihat, hujan," ujar Joohyun terlihat semringah menatap jendela mobil yang mulai terbasahi, "Ini pasti akan menyenangkan jika kita ditemani secangkir kopi dan sebuah lagu, bagaimana?"

Jungkook kembali menatap Tzuyu dari balik kaca depan, melihat bagaimana gadis itu memejamkan mata dengan kepala miring membuat ia tahu bahwa Tzuyu berusaha keras untuk menghindari tatapannya.

"Aku rasa lebih baik kita pulang saja, kita bisa membuat kopi di rumah." sahut Jungkook masih tetap mengamati Tzuyu, Joohyun tersenyum ia mengangguk sebelum akhirnya merangkul lengan Jungkook dan bersandar di sana.

Jungkook sedikit terkesiap, menyadari bahwa sejak tadi fokusnya disita oleh Tzuyu dan mendapati Joohyun yang tengah bergelayut manja padanya entah mengapa menimbulkan sesuatu yang aneh. Ada rasa khawatir dalam hati jika Tzuyu akan merasa risih dengan hal itu, konyol, bukan?

Jungkook melirik kepala Joohyun sekilas saat wanita itu kini ikut bernyanyi mengikuti irama lagu yang terputar. Heartbreak, judul lagu yang akhirnya Joohyun pilih, ini memang alunan yang cocok ketika hujan turun, tapi bagi Jungkook dan Tzuyu justru lagu ini mengantar mereka pada ingatan tadi sore.

Joohyun mengerjapkan matanya ketika merasa mulai bosan, sejak tadi adik dan suaminya ini sangat jarang mengeluarkan suara, bahkan Tzuyu diam sejak tadi. Itu sedikit asing baginya karena sang adik biasanya yang selalu mengambil peran sebagai orang paling berisik jika dalam perjalanan.

"Sally," panggil Joohyun membuat Jungkook terhenyak, entah mengapa jantungnya berdebar hanya karena nama Tzuyu disebut atau karena Joohyun yang menyebutnya, lelaki itu kembali mencuri pandang melihat gadis yang hanya bergumam lemah dan kembali menegakkan tubuh, "Kau baik-baik saja?"

Tzuyu mengembuskan napas pelan, ia ingin menjawab Joohyun, tapi kenyataan bahwa Jungkook juga ada membuat ia jadi tak mau untuk mengeluarkan suara.

"Iya."

"Kau yakin? Kau terlihat lesu sejak tadi."

Bisakah Tzuyu meminta Joohyun untuk berhenti? Kenapa mendengar perhatian Joohyun malah membuat hatinya sakit?

"Iya."

"Apa kita perlu ke rumah sakit?" kali ini bukan Joohyun, melainkan Jungkook, pertanyaan yang malah membuat Tzuyu tersenyum kecut sambil memalingkan wajah.

Ke rumah sakit hanya karena seseorang mencuri ciuman pertama dengan tidak tau diri? Lelucon!

"Tidak."

"Jungkook benar, Sally, kita bisa--"

"Aku hanya ingin tidur, bisa kita pulang lebih cepat?"

Jungkook dan Joohyun saling memandang, sedangkan Tzuyu mengepalkan tangan kuat berusaha sangat keras agar ia tidak terisak saat ini juga. Tidakkah Jungkook mengerti? Ia hanya ingin segera berpisah dan mendapat ruang yang berbeda dengannya.

"Jungkook." dan selanjutnya Joohyun yang dibuat terkejut dengan berpegangan pada lelaki itu saat kini Jungkook menginjak pedal gas hingga kecepatan mobil melebihi 120km/jam.

An Dara [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang