23# Therefore pt.2

1.1K 217 65
                                    

Tzuyu merasa bahwa tanah di bawah kakinya runtuh seketika melihat pemandangan yang ditangkap atensinya. Ia akui bahwa apa yang ada di depannya bukanlah hal terburuk yang pernah ia rasakan atas atas seorang pria bernama Jeon Jungkook, tetapi menjadi salah satu hal paling sulit yang sudah berhasil ia hindari selama beberapa hari.

Butuh kekuatan besar untuk akhirnya bisa melepaskan diri dari pertanyaan Elkie tadi, mengumpulkan keberanian agar dengan lantang menjawab bahwa pertanyaan konyolnya hanya akan mendapat jawaban tidak.

Ya, karena setelah kejadian yang ia alami, berandai-andai jika Jungkook bukan kakak iparnya, memilih jatuh cinta pada lelaki itu adalah sebuah kemustahilan dalam hidupnya. Dan sepertinya Tzuyu harus menerima kenyataan bahwa semesta memiliki cara yang tak biasa untuk mengatakan bahwa merekalah yang berkuasa.

Hanya ada sakit, takut dan kecewa yang bersatu menimbulkan rasa kebas luar biasa yang mampu membuat Tzuyu terlihat seperti orang paling bodoh dengan diamnya saat ini. Karena jujur saja keberadaan sosok yang berusaha ia lupakan telah mampu mengganggu kinerja otak dan peringatan kebebasannya.

"Sally?" panggil Joohyun lagi karena sang adik masih mematung.

Tak masalah sebenarnya jika Jungkook menyertai di mana keberadaan Joohyun, hanya saja yang menjadi petaka besar bahwa kini sepasang suami istri itu tengah bersama dan terpaut beberapa langkah saja dari keberadaan Tzuyu.

Berusaha keras untuk tidak menatap Jungkook ternyata Tzuyu harus menerima kegagalan karena sejak tadi matanya terlihat awas pada lelaki itu, seolah mengintai hal yang bisa membahayakannya.

Tzuyu berdeham untuk mengembalikan kesadaran yang hanya tersisa beberapa bulir saja, melangkah mencoba menghilangkan gentar dengan terus berkoar dalam hati bahwa di sini adalah wilayahnya, dan lelaki itu hanya tamu yang tak bisa berbuat lebih jika sang tuan rumah tak berkenan.

Ah, sial! Kenapa itu terdengar seperti aku tidak tau terima kasih? Tzuyu menggelengkan kepala mengusir pemikiran itu, Masa bodoh dengan itu, Sally!

"Astaga, haruskah aku meminta pada adikku sendiri agar segera dibukakan pintu?" Tzuyu mengerjapkan mata, mengangguk sebelum merogoh kunci di dalam tas.

Pergerakan yang terlalu terburu-buru guna menutupi kegugupan malah membuat Tzuyu terlihat makin konyol saat kunci itu terlepas dari tangannya.

"A-ah, maaf, aku--"

Pergerakan dan ucapan Tzuyu terhenti, dalam posisi setengah membungkuk karena kini Jungkook sudah lebih dulu meraih kunci tersebut, mendongakkan kepala membuat tatapan mereka bertemu.

Kepala Tzuyu terasa dihantam benda keras saat melihat lelaki itu tersenyum, sama seperti kali pertama pertemuan mereka atau hari-hari sebelum kakak iparnya menjadi manusia yang Tzuyu yakini sebagai orang gila.

"Lain kali hati-hati." Tzuyu tersentak saat Jungkook memberikan kunci itu padanya, membuat jemari mereka bersentuhan dan menarik kuat Tzuyu dari dunia lamunan.

Jungkook dan Joohyun saling tersenyum setelah lelaki itu kembali tegak, sedangkan Tzuyu berusaha keras terlihat baik-baik saja dengan segera memasukkan kunci tersebut dan membuka pintunya.

"Silakan masuk, Eonni," ujar Tzuyu membuat Joohyun tersenyum, wanita itu sempat mengusap kepala Tzuyu sebelum akhirnya berjalan ke dalam.

Tentu segala rencana dan upaya Tzuyu untuk dapat hidup tenteram dengan menjauhi sang kakak ipar akan berbuah sia-sia, sebuah kepercumaan karena selama lelaki itu terikat dengan kakaknya kenyataan bahwa Tzuyu tak pernah bisa pergi bermil-mil jauhnya dari Jungkook. Tzuyu memejamkan mata, merasa lelah karena usaha keras yang ia lakukan bisa dengan mudah Jungkook hancurkan hanya dalam hitungan detik, tidak melakukan hal lain selain berdiri di samping Joohyun untuk menunggu kedatangannya.

An Dara [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang