Pagi-pagi buta gue pulang dari kosan Yeji naik ojek online. Jelas naik ojek online, siapa juga yang mau jemput gue jam lima pagi?
Sampe rumah, gue menelepon Alisha untuk membukakan pintu. Beruntung, dia udah bangun. Biasanya dia jam segini masih molor.
"Jadi lari bareng?" tanya Alisha sambil mengucek matanya karena masih mengantuk.
Gue menutup pintu, "Ya menurut lo aja, gue jam segini udah bangun?"
"Gue bisa nggak usah ikut boleh nggak? Males banget mending jalan sama cowok gue," kata Alisha.
Gue mendorong bahunya, "Temenin gue ih! Masa gue cewek sendiri?"
Alisha terkekeh, "Iya bawel. Semoga lo jadi deh ya sama Kak Jae biar nggak usah gangguin gue mulu."
Gue berdecak kesal kemudian masuk ke kamar untuk mandi dan berganti baju. Gue mengenakan kaos dan celana jogger warna hitam. Ponsel gue bergetar, ada panggilan masuk dari Bang Brian. Gue mengangkatnya.
"Gua dikit lagi sampe ya sama Jisung," kata Bang Brian.
"Okee sip," kata gue kemudian menutup sambungan telepon.
Gue mengambil waist bag kemudian keluar kamar. Alisha ternyata sudah menunggu di depan kamar gue.
"Sha, lo mau lari apa mau fashion show?" tanya gue meledek.
Alisha panik, "Emang keliatan?!"
Gue tertawa, "Bercandaa, tapi lipstick lo lumayan sih keliatan."
"Bibir gue lagi pucet banget, biarin deh." Alisha melirik gue, "Alah, lo juga make liptint kan?"
"Baweeel amaat!" kata gue kemudian meninggalkan Alisha.
Gue pamit sama Mama di kamarnya. Papa lagi nggak ada, katanya lagi mengurus keperluan. Padahal ini masih pagi. Setelah diizinkan, gue dan Alisha menunggu Bang Brian di depan pagar.
Tak lama kemudian, mobil Bang Brian datang. Oh, ternyata ada Kak Seulgi juga. Jadilah gue, Jisung, dan Alisha duduk di bangku tengah. Walaupun kita ini kecil semua, tapi tetep aja sempit.
Setelah janjian ketemuan di parkiran, kita semua lari bareng muterin stadion. Udah pasti Kak Seulgi lari bareng Bang Brian sambil bercanda lucu gitu. Sisanya lari di belakang.
Gue nggak mau lari bareng Kak Jae karna kaki dia itu panjang banget dan pasti langkahnya cepet. Baru dua kali muter, Alisha udah ngeluh capek. Gue berhenti sebentar kemudian melihat Alisha yang udah capek banget.
"Sha, lo istirahat dulu deh. Gue takut lo pingsan," kata gue sambil memandang Alisha.
"Iya, gua temenin deh. Lo nggak apa-apa lari sendirian? Apa mau gua panggilin–
"Iya nggak apa-apa!" potong gue cepat.
Jisung terkekeh, "Yaudah sana lari, semangat ya! Gua sama Shasha tunggu sini."
Gue cuma mengangkat tangan kanan kemudian membentuk huruf O. Gue lanjut lari lagi, mencoba mengejar anak enam hari. Gue harus lari bareng mereka karna kalo gue nyasar tuh nggak lucu.
Gue menarik kaos Kak Jae kemudian berhenti. Kak Jae berhenti kemudian menoleh dan mendapati gue yang terengah-engah.
"Lah kok lo sendirian?" tanya Kak Jae bingung.
"Shasha capek, Kak. Ditemenin sama Jisung," jawab gue dengan napas yang mulai teratur.
Kak Jae senyum, "Keren juga lo masih kuat lari."
Gue cuma senyum, "Ale gitu loh hehehe."
Gue kemudian berlari bersama Kak Jae. Beneran kan larinya cepet banget, padahal cuma jogging. Kak Jae tuh suka ngelawak ya ternyata dan yang lebih parahnya lagi selera humornya sama kaya gue. Receh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chasing You [Jae Day6] ✓
FanfictionTipe idaman Alesha: Anak band, tinggi, pake kacamata. "Coy, itu siapa namanya?" "Bang Jae." Oh jadi namanya Kak Jae.