| 14 |

1.5K 239 7
                                    

Hari sabtu ini cuacanya cukup cerah. Kak Chanyeol memberi gue jatah libur karena besok gue mau ngisi podcast. Katanya takut capek. Yang bikin gue semangat bangun pagi adalah Kak Jae ngajakin jalan-jalan ke Bandung. Kak Jae mau aktifin channel youtubenya lagi.

Sekitar jam tujuh pagi, Kak Jae udah ada di rumah gue. Sebelum berangkat, kita sarapan bareng. Bener-bener makan di satu meja. Gue takut banget kalo Kak Jae ditanya yang macem-macem sama Mama. Apalagi kembaran gue ini suka banget mengompori Mama.

"Tante, saya sama Ale berangkat ya. Saya janji nggak pulang malem banget," pamit Kak Jae. Ia kemudian salim sama Mama.

"Titip anak Tante ya, kalo ngerepotin suruh turun aja," kata Mama bercanda.

"Mama jahat banget," sungut gue.

Alisha menghampiri gue kemudian menepuk pundak gue, "Oleh-oleh ya, Le! Biasa dah tau kan lo?"

Gue menatap Alisha dengan kedua mata menyipit, "Lah apaan?"

"Makanan lah, nanti juga lo minta kan?!" kata Alisha galak.

"Iya elah!" Gue salim sama Mama, "Ma, Ale berangkat dulu ya."

Setelah keluar rumah dan masuk ke dalam mobil, Kak Jae nggak langsung menjalankan mobilnya. Ia memberi gue kode agar mengikuti alur yang sudah ia buat untuk vlog kali ini. Ia menyalakan kameranya kemudian melakukan opening dengan semangat.

"Welcome to Jaesix! This is my first vlog after a hiatus. Anyway, di sebelah gua ada Ale!" Ia melirik gue, "Ale, make some noise."

"HEYYO GUYS! Gue Ale! Gue dipaksa ikut Kak Jae nih, parah ya guys!" kata gue kemudian tertawa kecil.

"Le, buka dashboard deh." perintah Kak Jae.

Gue menurut dan membukanya dengan sedikit malas. Kemudian gue tersenyum menghadap kamera sambil menunjukkan kantong kresek yang isinya snack-snack sama minuman.

"How sweet he is!" pekik gue.

Kak Jae senyum sombong, "Find a man like me. Gua tau perjalanan kita nggak sebentar."

Gue merotasikan kedua mata malas, "Sombong banget, kaya ada yang mau aja sama lo, Kak."

Lucu. Padahal gue mau banget sama Kak Jae.

Kak Jae membiarkan kameranya menyala kemudian ia melajukan mobilnya. Perjalanan diisi dengan ocehan Kak Jae dan acara nyanyi-nyayi di dalem mobil. Untung banget isi otak gue sama Kak Jae hampir sama jadi bisa nyambung.

Setelah dirasa cukup, Kak Jae mematikan kameranya. Ia melirik gue sekilas, "Jangan tidur!"

Gue menyalakan radio, "Iya. Bawel banget?"

"Le, bukain astor dong," pinta Kak Jae.

Gue membuka bungkus astor kemudian menyodorkan sebatang astor pada Kak Jae.

"Ya suapin, Le. Gua lagi nyetir ini... Tega–

Gue memandang Kak Jae sambil menyuapinya astor, "Manja banget dah lo, Kak."

"Sama lo ini," kata Kak Jae kemudian lanjut mengunyah.

YA TERUS KALO SAMA GUE MAKSUDNYA APA??!!

"Mau kemana aja sih kita?" tanya gue penasaran.

"Ranca upas abis itu ke Braga," jawab Kak Jae.

Gue terkejut, "Hah itu bukannya jauh jaraknya, Kak?"

Kak Jae mengangguk, "Abisan gua penasaran. Waktu itu Brian sama Seulgi kesana, katanya bagus."

"Dih kenapa ngajak gue dah?" tanya gue yang sebenernya ada maksud tersirat.

Chasing You [Jae Day6] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang