Bab 19

61 9 4
                                    

Pagi harinya, Agatha sudah siap untuk ke sekolah.

Dia berjalan sendiri kearah kelas saat sudah tiba di sekolah, dia tak sabar untuk bertemu Nathan.

Tapi saat tiba di kelas, Nathan belum datang, dan hanya ada Johan di kelas, karena memang hari ini masih pagi sekali.

"Halo Agatha, nih buat lo," kata Johan sambil memberikan susu kotak, yang sudah menjadi kebiasaannya tiap pagi.

Agatha menerimanya dan membuka plastik sedotannya. "Terimakasih."

Saat Agatha akan meminum susu kotak itu, terlihat Nathan masuk kelas yang membuat Agatha tidak jadi meminumnya dan menyimpannya.

"Halo Nathan!" sapa Agatha sambil berlari kearah Nathan.

"Hello baby!" sapa Nathan balik.

Johan melotot mendengarnya, dia terlihat cemburu.

Johan meledek-ledek apa yang Nathan katakan kepada Agatha, dia tak terima.

"Minggir!" sentak Johan diambang pintu kepada Nathan, lalu pergi keluar.

"Dia kenapa?" batin Agatha.

Nathan mengajak Agatha duduk ke bangku, tapi Agatha masih bingung dengan sikap Johan.

...

Johan mengentakan kakinya kala tiba di taman, dan menendang batu yang ada dihadapannya.

"Aduh!" pekik seseorang.

"Azka!?" tanya Johan sambil melotot.

Azka pun menoyor kepala Johan. "Lo kenapa sih!?"

Johan menggaruk lehernya yang tak gatal. "Gue sebel nih ka, adik lu tuh mesra-mesraan mulu sama si gentong air!"

"Gentong air?" tanya Azka.

Johan mengangguk. "Si Nathan!"

Azka pun tertawa terbahak-bahak.

"Aduh-aduh ngakak, lo cemburu??" tanya Azka.

Johan melotot. "Idih, kaga!"

Johan berusaha menyembunyikan rasa cemburunya dihadapan Azka, karena yang ada dia malah pasti diejek.

Johan pun berdiri akan kembali ke kelas, tapi ditahan oleh Azka.

"Gue tau, lo suka sama Agatha, gue mohon kalo lo bener-bener tulus sama dia, perjuangin dia, jangan buat dia kecewa," kata Azka pada Johan.

Dalam hati Johan kegirangan karena diberi lampu hijau oleh Azka.

"Oke ka, gue janji ga akan buat adik lu kecewa," jawab Johan.

Azka pun menganggukan kepalanya dan mempersilahkan Johan pergi.

...

Kini bel istirahat telah berbunyi, Agatha berniat untuk pergi ke kantin dengan teman-temannya.

"Yo," ajak Agatha.

Lalu dia pun berjalan duluan sedangkan teman-temannya masih agak di belakang.

"Hey Tha, ke kantin? Bareng yu," ajak Johan.

Agatha pun hanya mengangguk, malas bertengkar.

Agatha mencari-cari temannya tapi tak terlihat sama sekali batang hidung mereka.

"Ih mereka jemana sih? Masa gue berduaan doang sama ni curut?" batin Agatha.

"Lo mau pesen apa Tha?" tanya Johan.

Agatha pun menjawab, "Gue siomay aja, sm es teh."

Lalu Johan pergi ke tempat penjual Siomay, untuk memesan makanan mereka.

AGATHA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang