Bab 7

68 12 2
                                    

Agatha terbangun dari pingsannya, kepalanya terasa sangat berat.

"Agatha? Lo udah sadar? Mau minum?" tanya Johan bertubi-tubi.

Lalu Agatha pun mengangguk, tanda dia ingin minum.

"Pelan-pelan minumnya," kata Johan.

Agatha pun tersenyum, "Terimakasih Johan."

Johan pun tersenyum, lalu mengangguk. "Lo tenang aja, gue bakalan selalu ada di sisi lo."

Deg.

"Apa dia serius? Lalu kalo dia tau sebenarnya gue ketua gengster, apa dia masih mau sama gue?" batin Agatha.

Johan pun bingung, mengapa Agatha malah melamun.

"Hey, lo jangan ngelamun, ini di tempat rawan kesurupan loh hahaha " canda Johan mengagetkan Agatha.

"Ga, gue ga ngelamun," elak Agatha.

"Gue mau ke temen-temen gue," lanjut Agatha saat dia menyadari bahwa dia di posko kesehatan.

"Lo disini dulu aja, disana mereka lagi pada upacara pembukaan, bentar lagi orang tua lo kesini, jadi mending lo istirahat dulu, gue jagain ko," kata Johan panjang lebar membuat Agatha menganga karena dia liat jarang sekali Johan berbicara panjang lebar.

"Lo? Serius ngomong panjang?" tanya Agatha sambil berkedip.

"Hahahahahaha lo lucu banget sih Tha," kata Johan, lalu mengacak-acak rambut Agatha.

"Bentar, bentar, gue gaboleh dulu baper, gue takut dia cuman main-main, lagian ko gue cepet banget sih luluh sama ni anak?" batin Agatha terheran-heran.

Lalu Agatha pun menggelengkan kepalanya.

"Lo kenapa?" heran Johan.

Lalu Agatha pun melotot. "Hah? Ga, gue gapapa."

Lalu disaat keheningan, tiba-tiba Rara dan Bintang datang.

"Pricil, kamu gapapa? Apa yang sakit? Mau pulang ga? Kenapa bisa kejadian gini? Siapa pela-" kata-kata Rara terpotong oleh Agatha.

"Mamah kalo ngomong bisa satu-satu ga? Makin pusing nih pala aku," kata Agatha.

Johan yang melihatnya hanya tertawa diam-diam.

"Ehehehe, maafkan mamah, mamah khawatir banget soalnya," kata Rara.

"Pricil gapapa, lagian cuman luka ringan, pricil gamau pulang," kata Agatha.

Lalu Bintang pun menyahut, "Kamu yakin ga akan pulang?"

Agatha mengangguk. "100% yakin pah."

"Ya sudah, kalo kamu ga mau pulang, mamah sama papah cuman ngingetin kamu buat lebih hati-hati, karena bahaya sayang kalo kejadian ini terjadi lagi," kata Rara dan diangguki Agatha.

"Ya udah sana mamah sama papah pulang," usir Agatha.

Lalu Rara pun berdecak pada anaknya yang terbilang laknat itu. "Kamu ngusir mamah hm? Mau uang jajan di potong!?"

"Eh eh, ga mah engga, yauda jangan pulang mah hehe," kata Agatha cengengesan walau dalam hati kesal setengah mampus.

Bintang dan Johan tertawa melihat perkelahian antara ibu dan anak di depan mereka.

"Ya udah, mamah sama papah mau ke guru kamu dulu lalu pulang, hati-hati," kata Rara.

"Hati-hati juga mah, pah," kata Agatha sambil melambaikan tangan.

Lalu Johan mendekati Agatha dan melihat Agatha.

Agatha yang merasa di perhatikan pun menoleh ke arah Johan.

AGATHA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang