Bab 15

69 9 2
                                    

Agatha tiba di markasnya, dia langsung mencari Davin.

"Bang!" teriak Agatha saat menemukan Davin, dan langsung saja membuka topengnya.

Davin pun bingung, "Kenapa?"

Agatha langsung saja berlari ke arah Davin. "Gue udah tau, siapa dalang dari kepergian nenek gue."

Agatha berkata dengan begitu tajam, dia menyeringai.

"Gue harap dia udah siap-siap untuk bermain dengan gue," kata Agatha dengan seringainya membuat Davin meringis ngeri.

"Lo mau apain mereka?" tanya Davin.

Dan Davin kembali bertanya, "Emangnya mereka siapa?"

Agatha pun menjawab, "Ketua Black Gardin dan nyokapnya!"

Davin menganga tidak percaya, bagaimana bisa? Apa urusannya dengan keluarga Agatha?

Banyak sekali pertanyaan di kepala Davin, tapi ia tidak berani menanyakannya pada Agatha karena Agatha terlampau emosi mengetahui kenyataannya.

"Jadi rencana lo gimana?" tanya Davin, Agatha membisikan sesuatu ke Davin, dan Davin mengangguk paham.

Lalu mereka ke ruang monutor, Agatha melihat kejadian beberapa minggu lalu di rumahnya, memang cctv rumahnya pun menyambung ke markas, jadi jika dia sedang di markas, dia tidak cemas kepada orang di rumah karena cctv nyambung ke markasnya.

Dia menatap sendu kejadian di cctv, dimana neneknya yang di teror dua orang keji itu, dan di seret-seret ke ruang tengah lalu diikat.

Dia menatap nanar dimana neneknya di tembak, dia tidak berada di sana saat itu karena dia masih sekolah, dan betapa terkejutnya dia saat itu kala tiba di rumah.

Memang, saat itu kedua orang tua nya sedang keluar, papahnya sedang kerja, dan mamahnya sedang ke supermarket sebentar, Agatha tidak mempunyai ART, dan kejadian mengenaskan itu pun terjadi.

Seharusnya, kini nenek nya masih hidup dan melihat Agatha bahagia, tapi kenyataannya Agatha malah menajadi seperti malaikat maut karena kehilangan nenek kesayangan.

Agatha langsung berdiri dari duduknya, tidak kuat melihat semua itu.

Davin yang melihat dari kejauhan, menatap Agatha sendu, sangat malang nasib keluarga.

Tapi apa boleh buat? Nasi sudah menjadi bubur, bagaimana pun juga kita tidak bisa mengembalikannya.

...

Kini Agatha dan keluarga nya sedang menonton tv di ruang keluarga.

Mereka bercabda ria seakan kejadian kemarin tidak pernah terjadi.

"Mah, pah, Pricil mau nanya," kata Agatha aga lirih tapi masih terdengar oleh kedua orang tuanya.

Kedua orang tuanya begitu pun Azka menoleh kepada Agatha.

"Iya, kenapa sayang?" tanya Rara.

Agatha sedikit ragu menanyakamnya, tapi dia harus menanyakannya, "Apa nenek punya kembaran?"

Kening Rara dan Bintang berkerut. "Ngga ko," jawab Rara.

"Iya ya mah, setau kita nenek ga punya kembaran," kata Bintang.

Azka pun menyahut, "Lo ko nanya gitu cil?"

Agatha menghela nafas panjang. "Sebenarnya.."

Lalu dia memutar rekaman tadi.

"Itu kata Cindy, ketua Black Gardin, yang bersekolah di sekolah aku," kata Agatha.

Rara dan Bintang sangat terkejut, Azka pun sama-sama terkejut.

"Jadi? Selama ini, mom punya kembaran pah?" tanya Rara pada Bintang.

Rara sangat tidak percaya bagaimana bisa Malvira -Nenek Agatha- menyembunyikan semuanya dari mereka semua.

"Papah harus melaporkan semuanya, dan ko bisa ngomong gitu ke ketua Mafia?" tanya Bintang.

"Tahan pah, jangan dulu di laporin, Pricil punya rencana bagus, dan juga Pricil mau jujur, sebenarnya Pricil ketua Blackrose," kata Agatha yang lagi-lagi membuat orang tuanya terkejut.

Begitu pun Azka, dia terkejut karena akhirnya Agatha memberitahu kedua orang tua mereka soal rahasianya.

"Apa!? Kamu ikutan gengster!?" tanya Bintang marah.

"Sejak kapan!?" tanyanya lagi.

Agatha menunduk, ini lah resikonya tapi jika dia tidak jujur lama-kelamaan juga akan kebongkar semuanya.

"Dari baru masuk smp pah," jawab Agatha takut-takut.

"Keluar dari sana sekarang juga!" bentak Bintang.

Rara pun menenangkan Bintang, "Udah pah udah."

Agatha menunduk. "Ga bisa pah, Pricil udah jadi ketua di sana, jadi Pricil ga bisa keluar gitu aja."

Mata Bintang semakin melotot. "Kamu itu, ngapain sih ikutan Mafia gitu segala, ga tau apa kalo mamah sama papah suka khawatir kalo kamu pulang malem, ternyata kamu ikutan Mafia!"

Bintang menarik nafasnya dalam-dalam. "Oke, papah ijinkan kamu tetap masuk Blackrose, tapi papah mohon, jangan ikutan tawuran atau apapun jika kamu ikutan juga, plis jaga diri kamu baik-baik Cil, papah sama mamah ga mau kamu kenapa-napa."

Agatha mengadahkan kepala menatap sang papah. "Papah serius?"

Bintang pun mengangguk, lalu Agatha memeluk Bintang. "Terimakasih pah."

...

Esoknya, sepulang sekolah Agatha mengajak ketiga temannya ke markas.

Tak lupa untuk ke rumah Agatha terlebih dahulu untuk mengganti pakaian.

Setibanya di markas, Agatha mengumpulkan orang-orang penting di geng nya, seperti ketua divisi, tangan kanan, dan juga yang lainnya untuk berkumpul, termasuk temannya.

"Gais, gue punya misi buat kalian, diantara kalian dan anggota kalian, harus ada yang rela mengintai dan menyelusup ke markas Black Gardin dan menanggung semua resikonya, lalu kalian awasi ketuanya ....."

Agatha menjelaskan panjang lebar, dan diangguki oleh timnya.

Lalu mereka segera bekerja, Agatha dan teman-temannya menjaga markas dan memperhatikan keadaan dari cctv.

"Kalian gapapa kan pulang malem? Udah ijin?" tanya Agatha dan diangguki teman-temannya.

"Tenang aja Tha, aman!" kata Angel sambil mengacungkan jempolnya.

Agatha tersenyum melihat temannya itu, lalu dia kembali mengawasi cctv itu, terlihat anak buahnya yang sudah menghajar habis-habuis penjaga di markas Black Gardin.

Agatha tidak tau lagi kelanjutannya, sebab cctv hanya di pasang di luar, tidak di dalam.

Tapi, Agatha sudah memang kamera handalannya di salah satu baju anghotanya, bahkan kamera itu sangat kecil jadi tidak akan terlihat oleh mata telanjang tanpa kaca pembesar.

Agatha memang cerdas dalam segala hal, dia pun mengawasi kamera itu.

Banyak sekali kejadian di dalam markas itu, terlihat markas itu seperti tidak berpenghuni karena sangat gelap juga sedikit berdebu di setiap ujung lorong.

Agatha merasa puas saat melihat salah satu anggotanya sudah berhasil tiba di depan pintu ruangan ketua Black Gardin.

...

Mau tau kelanjutannya?
Stay tune trus gais jangan ilang ilang hehe
Agatha bisa lebih kejam loh dari Cindy
Jadi kalian tunggu aja apa yang dilakukan Agatha.
Jangan lupa buat vote, komen, dan follow akun aku ini.
Follow juga ig :
@zhraa.nz
@ra.wattpad
@agatha.prcl
@raraariana_
@rifkybintangr_

AGATHA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang