Bab 5

90 16 2
                                    

Saat Agatha baru saja memasuki rumahnya, dan baru saja akan menyimpan helm full face nya, tiba-tiba dia di hadang.

"Apaan sih?" tanya Agatha kesal.

"Jelasin, sejak kapan lo suka bawa motor ninja?" tanya seorang cowok dengan agak keras yang membuat Agatha langsung membekap mulutnya.

"Udah lo jangan barbar napa? Gue jelasin, ayo ke kamar," ajak Agatha.

Akhirnya mereka berdua pun menuju kamar Agatha.

"Jelasin," kata cowok itu.

Agatha pun menarik nafas panjang. "Nih jadi gini bang, gue udh lama suka bawa motor ninja, atau sport gue, tp ga gue simpen disini, gue juga suka ikutan balapan."

"Apa!?" kata cowok itu, ya dia adalah Azka, untung saja kamar Agatha di tutup dan kedap suara, jika tidak teriakan Azka akan menggelegar di rumahnya.

"Lu berisik banget deh bang," kesal Agatha.

"Yauda maap, lagian ko lu ga cerita ke gue? Trus kalo ga disini, lu simpen dimana tuh dua motor ha?" tanya Azka.

"Gue punya rumah sendiri, hasil jerih payah gue, gue suka ikutan lomba dance yang hasilnya lumayan, dan gue kan suka ikutan balap, sebagian gue tabung sebagian gue sedekahin, gue juga ikutan MAFIA bang," jelas Agatha panjang lebar membuka identitasnya di depan abangnya itu.

"Apa!?" lagi-lagi Azka berteriak.

"Lu ikutan MAFIA!? Gimana ceritanya cil, lu masuk genk mana? Lu jadi apa? Ga bahaya kan?" tanya Azka bertubi-tubi.

"Ga, gue aman, gue ketua nya, soalnya gue ikut dari pas smp, ganpa sepengetahuan lo, mamah, sama papah," jelas Agatha yang membuat mata Azka melotot dan akan berkata-kata tapi sudah di bekap Agatha.

"Kalo lu teriak lagi, gue bunuh lo," kata Agatha.

"Iye iye, tangan lu bau elah minggir, lu masuk MAFIA mana?" tanya Azka.

"Blackrose, yang udah berdiri dari tahun 2000, dan sekarang gue ketuanya," kata Agatha.

"Oh iya, lu jangan bilang-bilang ke orang, apa lagi ke mamah, papah, gue bunuh lo!" ancam Agatha yang membuat Azka mendelik.

"Iye gue gaakan sebar, gue mau ke kamar dulu, bye!" kata Azka.

...

Malam harinya, saat sudah makan malam, Agatha termenung di balkon kamarnya.

"Siapa sih pembunuh yang membuat nenek pergi? Gue heran, ko sampe sekarang gue gabisa tau, padahalkan biasanya semua berkas yang gue mau, bakal cepet berada di tangan gue," gumam Agatha.

"Pokonya gue harus cepet-cepet cari orang itu, gue ga rela!" geram Agatha lalu dia pun berniat tidur.

Pagi harinya seperti biasa dia menuju ke sekolah dengan santai.

"Eh eh katanya ada murid baru ya? Cantik lagi," kata salah seorang siswa yang melewati Agatha bercerita pada temannya.

"Murid baru?" batin Agatha.

Lalu Agatha pun kembali berjalan ke kelasnya tanpa berfikir panjang.

"Eh tha, katanya sekarang bakalan ada murid baru, dia cewek, tapi katanya banyak orang yang susah menebak siapa dia sebenarnya, karena katanya dia itu kaya ceria, tapi bisa tiba-tiba berubah menjadi seperti psychopat," kata Angel, Agatha menautkan alisnya.

"Really? Masa sih?" tanya Agatha, tidak ada satu pun temannya yang tau dia masuk ke genk Roseblack, dan Agatha sangat cerdas dalam membedakan orang psychopat atau bukan.

"Iya, itu juga kata gosip-gosip yang menyebar," kata Irene.

"Eh kalian udah pada siap-siap buat besok?" tanya Alexa.

"Udag dong," kata Angel dan Irene.

"Belum," jawab Agatha.

"Ko belum?" tanya Alexa.

"Ah elah, gue mah nanti malem juga beresinnya jadi ko," kata Agatha.

"Pagi anak-anak, sekarang kita kedatangan murid baru," kata Bu Rani yang tiba-tiba masuk.

"Silahkan kamu masuk," kata Bu Rani kepada seseorang.

"Halo, kenalin gue Cindy Aurelia," sapa murid baru itu.

"Idih ko kaya cabe-cabean gitu sih," bisik Angel.

"Hus, kalo dia denger gimana," kata Alexa heran dengan mulut temannya itu.

"Gue ngerasa dia bener-bener psychopat, gimana mungkin seorang psychopat masuk ke sekolah ini?" batin Agatha.

"Gue harus cari tau tentang dia, karena orang itu sangat mencurigakan," batinnya lagi

...

Sekarang jam istirahat, tapi Agatha enggan sekali ke kantin, tapi perutnya meronta-ronta.

"Hai Agatha, ke kantin yok," ajak Johan.

"Gue mau bareng temen-temen gue," kata Agatha tidak menyadari bahwa teman-temannya sudah eprgi ke kantin.

"Yakin? Temen-temen lo kan udah ke kantin tadi," kata Johan menahan tawa.

Lalu Agatha pun melotot. "Bodoamat, gue mau sendiri!"

Saat Agatha akan pergi, tangannya di cekal oleh Johan. "Udah sini bareng gue napa sih?"

Agatha pun memutar bola mata malas.

Akhirnya mereka tiba di kantin.

"Wohoo, ada apa gerangan ni bos kita bareng Agatha?" celetuk Refan, memang sebenarnya Johan harusnya kelas XII, tapi dia saat itu pernah koma dan tidak bareng masuk SMA, sehingga Johan telat masuk dan menjadi adik kelas mereka.

"Kalian apaan sih ah!" kesal Agatha lalu memakan bakso yang akan di makan oleh Alexa.

"Woy! Itu bakso gue anjir!" teriak Alexa.

"Elah, pelit amat lu ntar gue ganti, gue udah pesen siomay tuh," kata Agatha.

"Kaga mau gue," kesal Alexa lalu memakan bakso nya lagi.

Saat bibi kantin memberikan siomay Agatha, dia pun memakannya.

Setelah memakannya dia pamit ke wc kepada teman-teman nya.

Untuk pergi ke wc, dia harus melewati taman belakang sekolah yang jarang dikunjungi oleh siswa atau siswi sekolahnya.

Tiba-tiba dia mendengar orang yang sedang menelpon dan penasaran.

"Tumben banget ada yang kesini, nguping dikit boleh kali," batin Agatha lalu bersembunyi di balik tembok.

"Iya mah, tenang aja, Cindy udah masuk di SMA Merah Putih," kata cewek itu.

Agatha mendengarkan dengan seksama.

"Cindy udah ketemu sama dia, dan keliatannya dia bahagia sekali, liat aja nanti, dia pasti tidak akan bahagia lagi mah," kata cewek itu yang membuat Agatha heran.

"Iya iya udah dulu ya mah, takutnya ada yang denger," setelah mendengar itu, Agatga berlari ke wc yang sudah dekat.

"Dia siapa sih? Bikin penasaran anak orang aja," batin Agatha.

...

Halo, aku up lagi.
Seru ga? Kira-kira apa ya yang akan dilakuin Cindy?
Stay tune terus gais.

AGATHA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang