Naruto punya Om Masashi kishimoto. Saya cuma pinjam, semoga Om Kishi ngebolehin.
Warning. Jika ada kesamaan dalam cerita itu adalah unsur ketidaksengajaan. Ini murni ide saya sendiri. Ooc. Lelet update.
Rate; T
Genre: family, dan drama (adangaksihgenredrama?)
Umur Chara.
Hinata: 37 thn
Naruto: 40 thn
Sara :37 thn
Shino: 35 thn
Himawari: 15 thn
Toneri: 38 thn
Mitshuki:17 thn
Boruto: 18thn
Hinata sering melamun setelah pulang dari Tokyo, membuat pegawai restourannya bingung.
"Hinata-san.... Kau baik-baik saja?"
Ayame terlihat kawatir pada bosnya itu.
"Ya?"
Hinata bahkan terlihat linglung. Sorot matanya redup.
"Kau melamun."
"O.... Aku hanya lelah...."
"Kalau begitu, istirahat lah...."
Hinata menghela nafas dalam, dan mengangguk setuju. Ia melangkahkan kaki ke lantai dua untuk merebahkan tubuhnya yang lelah. Tidak! Bukan tubuhnya yang lelah, tapi hatinya.
Di lantai dua restouran terdapan sebuah ruangan yang besar dengan beberapa sofa, lemari penyipan barang, kamar mandi dan sebuah kamar tidur berukuran kecil di sudut ruangan.
Merebahkan tubuhnya, Hinata memandang langit-langit kamar itu dengan pandangan menerawang.
Setelah sekian lama akhirnya ia bertemu dengan Naruto, tapi bukan itu yang ia inginkan, ia sudah berusaha melupakan lelaki itu, melupakan segalanya dan hidup dengan baik.
Dan pertemuan mereka menyadarkan Hinata bahwa tidak semudah itu baginya untuk melupakan.
Bukan.... Bukan ia masih memiliki rasa pada lelaki itu, tapi kehadiran Naruto kembali mengoyak luka yang susah payah ia rawat.
"Kau jahat! Kau jahat Naruto.... Hiks!"
Hinata menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Kenapa dirinya begitu cengeng? Ia sudah berjanji pada dirinya sendiri agar kuat. Tapi kenapa dengan mudah Naruto merobohkan diding pertahanan yang sudah ia bangun kokoh?
"Boruto.... Mama rindu...."
.
.
.
Lima belas tahun silam....
Naruto merebahkan tubuhnya di sofa rumah sederhana miliknya dengan Hinata, rumah yang sudah tiga tahun mereka tinggali bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let It Go (Tamat)
FanfictionSepenggal kisah tentang Hinata yang menjadi orang tua tunggal untuk puterinya, Himawari. Himawari.... Ia adalah alasan Hinata untuk tetap semangat menjalani hari yang penuh kesibukan. Himawari.... Adalah tempat Hinata mencurahkan segalanya, cinta...