Let It Go (Tamat)

sepuluh

Naruto punya Om Masashi kishimoto. Saya cuma pinjam, semoga Om Kishi ngebolehin.

Warning. Jika ada kesamaan dalam cerita itu adalah unsur ketidaksengajaan. Ini murni ide saya sendiri. Ooc. Lelet update.

Rate; T

Genre: family, dan drama (adangaksihgenredrama?)

Umur Chara.

Hinata: 37 thn

Naruto: 40 thn

Sara :37 thn

Shino: 35 thn

Himawari: 15 thn

Toneri: 38 thn

Mitshuki:17 thn

Boruto: 18thn

"Mitshuki?"

Himawari menatap bingung pada Mitshuki yang melewatinya begitu saja. Ada apa dengan lelaki itu?

Sedikit berlari untuk menyamai langkah, Himawari menyapa dengan ramah seperti biasa.

"Hey! Kau baik-baik saja? Wajahmu kusut."

Candaan Himawari hanya di jawab hembusan nafas berat dari Mitsuki.

Mitshuki menghentikan langkahnya sambil membuang nafas berat lagi, berharap mengurai beban berat yang menghimpit dadanya. Dan Himawari juga menghentikan langkahnya dan memandang wajah Mitshuki yang kaku. Tidak biasanya lelaki itu berwajah kaku, biasanya selalu ceria dan jahil. Ada apa?

"Aku baik-baik saja.... Hanya banyak tugas akhir-akhir ini. maaf, aku harus ke kelas."

Mitshuki melajukan langkah Tampa menoleh ke belakang. Pikirannya melayang pada percakapannya dengan sang ayah tadi malam.

Dari sekian banyak perempuan di dunia ini, kenapa ayahnya mencintai ibu dari kekasih pura-puranya? Hinata? Ibu dari Himawari, pemilik hatinya.

.
.
.

''Ayah, apa yang ayah lakukan jika cinta bertepuk sebelah tangan?''

''apa maksud mu?''

Toneri masih sibuk dengan leptop di pangkuannya, konsentrasinya sedikit terpecah mendengar ucapan Mitshuki yang berbaring nyaman di atas ranjang tepat di sebelahnya.

''Ayah...,"

Toneri menghela nafas, sepertinya Mitshuki tidak akan berhenti mengganggu pekerjaannya sampai benar-benar tuntas apa yang terpendam dalam hati putera sematawayangnya itu.

"Kami sudah pacaran hampir satu bulan, tapi aku merasa tidak ada kemajuan."

Mata tajam milik Mitshuki kosong menatap langit-langit kamar. Seperti apa hubungannya dengan Himawari nanti? Hatinya sangat gundah, ia perlu mendengar sedikit pencerahan dari sang ayah.

Meletakkan leptop miliknya di atas nakas samping ranjang, Toneri memusatkan perhatian pada Mitshuki.

"Kau berkonsultasi pada orang yang salah.... Kau sangat tahu bahwa aku tidak pernah berhasil dalam urusan asmara."