Duo puloh

1.7K 137 23
                                    

Naruto punya Om Masashi kishimoto. Saya cuma pinjam, semoga Om Kishi ngebolehin.

Warning. Jika ada kesamaan dalam cerita itu adalah unsur ketidaksengajaan. Ini murni ide saya sendiri. Ooc. Lelet update.

Rate; T

Genre: family, dan drama (adangaksihgenredrama?)

Umur Chara.

Hinata: 37 thn

Naruto: 40 thn

Sara :37 thn

Sasori:37

Shino: 35 thn

Himawari: 15 thn

Toneri: 38 thn
Shion: 36

Mitshuki:17 thn

Boruto: 18thn




Toneri menahan lengan Shion yang hendak melangkah mundur. Shion harus bertemu dengan putera mereka hari ini tapi sepertinya perempuan itu begitu tegang, takut dan cemas.

Di sana....

Tepatnya di pojok kaffe, Mitsuki duduk menunggu.

"Apa lagi yang kau ragukan?"

Tanya Toneri. Namun tidak mendapatkan jawaban dari Shion yang hanya menatap Mitsuki. Hingga Toneri menarik paksa lengan mungil perempuan itu untuk menghampiri.

"Tu_tunggu dulu...."

Ingin rasanya Shion mengelak.

Dirinya masih mengingat jelas sewaktu Mitsuki sekarat, di mana dirinya waktu itu? Ia lari dari tanggung jawab, dan menyerahkan segalanya pada Toneri. Dirinya tidak ingin terlibat hal apapun dengan Toneri sewaktu itu.

Dan dirinya merasa tidak pantas bertemu dengan Mitsuki, karena tidak bisa berbuat apa-apa untuk melindunginya, Itulah yang membuat Shion tidak berani muncul dalam kehidupan anaknya.

Ia selalu menghabiskan waktu dengan menjalani hidupnya sendiri. Sungguh, Shion merasa ia tidak bisa di maafkan.

"Mitshuki."

Tubuh Shion gemetar saat Toneri memanggil anak mereka. Seakan waktu berjalan begitu lambat, tatapan ibu dan anak itu mulai bertemu.

Seperti pazel yang tersusun utuh, Mitsuki baru bisa mengingat apa yang seharusnya dirinya ingat.

Rambut itu, mata itu, wajah yang teduh itu dan air mata yang mulai mengalir di pipi perempuan yang sudah lama ingin dirinya gapai.

Mitshuki tersenyum, ia berdiri dan memeluk Shion yang kaku. Sedari dulu ia tidak pernah membenci Shion karena telah mencampakkannya, sebaliknya, ia sangat percaya bahwa sang ibu menyanginya karena rela melepaskan dirinya untuk berobat dengan sang ayah.

"Kenapa lama sekali, Ma? Aku rindu Mama...."

Shion yang masih kaku tersentak. Tangannya yang terkulai di sisi tubuh mulai terangkat membalas pelukan anaknya.

"Maaf, tidak menepati janji...."

Shion pernah berjanji pada anaknya jika ia hanya pergi sebentar saja, namun tidak pernah ia tepati.

Let It Go (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang