PMR

238 19 14
                                    

Sebelum ke part selanjutnya, Author cuma mau RESPON & KOMEN kalian sebentar boleh?

Biar lebih cepet.... Langsung aja yaa

Setuju atau tidak

Kalau aku bikin cerita baru

Please RESPON YA!!!😊

💙

.............PMR....................

Senin yang cukup sial untuk Asya. Bagaimana tidak? Ia datang 5 menit sebelum bel masuk dan juga melewatkan jadwal piket untuk mebereskan UKS tadi pagi.

Dampak nya? Di jam istirahat Asya malah harus menyelesaikan hukuman nya karena keteledoran nya itu

"ish.. Lo sih sya!! Ceroboh amat"omel nya pada diri sendiri

Selepas menyelesaikan menyapu lantai UKS kegiatan Asya selanjutnya adalah mengecek persediaan obat di kotak P3K namun entah karena Asya terlampau fokus menulis daftar obat apa saja yg sudah habis atau sedikit ia jadi tak sadar bahwa di dalam UKS tidak hanya ada diri nya sendiri sekarang..melainkan ada seorang pemuda yang masih memperhatikan nya tepat di depan pintu UKS.

"EKHMM"

Asya yang sadar akan deheman itupun akhirnya mendongkakkan kepalanya guna mencari dari mana suara deheman itu berasal

Namun bola mata Asya sontak membulat saat melihat sang ketua osis---atau lebih tepatnya CALON MANTAN KETOS. Sedang memperhatikan nya sambil memasang ekspresi yg membuat Asya mengerut binggung

"serius amat neng?"tanya kak dion

"apaan sih kak... " namun beberapa detik setelahnya Asya tersadar akan suatu hal "mau apa ya kesini? Kalo mau marah² dan biikin bete, gih pergi!"lanjut Asya

"galak amat neng... Btw gue kesini cuma mau minta paracetamol, sama mumpung ketemu lo disini gue mau nanya sesuatu ke lo"

"nih paracetamol nya" balas Asya sembari menyodorkan obat itu pada dion "tapi buat pertanyaan, gue ngga lagi presentasi di kelas...so ngga usah nanya-nanya! Lagian heran gue, artis bukan....malah diwawancara"lanjut Asya ketus

"cih..galak amat!" balas dion berdecih sembari berniat meninggalkan UKS karena sudah lelah menghadapi Asya yang sedang dalam mode singa itu

Namun sebelum langkah kaki dion benar-benar meninggalkan area UKS, dion dengan gamblang nya mengucapkan hal yang sangat mampu membuat Asya bungkam.















"sya.. Kalo lo ngga ada rasa sama tuh cowo, gak usah dipaksa. Lagian gue yakin masih ada cara lain... Dan yaa gue tau, lo termasuk orang yang cukup peka akan segala situasi. "ujar dion dengan suara agak sedikit keras namun sesaat setelahnya dion kembali menghentikan langkahnya "gue yakin, hati lo ngerasa ada orang lain yang ngerasain SAKIT juga kan? Dan ya... Yg dikatain sama hati lo itu bener! Ada orang lain yang sakit hati denger lo jadian sama cowo itu"sambung dion lantas pergi membawa langkah jenjang nya dari area UKS dan hadapan Asya.

'orang lain? Tapi siapa...?' ucap Asya membatin

Disaat Asya sedang sibuk dengan fikiran nya, dilain tempat gino sedang begitu panik mencari keberadaan Asya, mengingat gino begitu kaget saat diberi tahu oleh teman satu kelas nya yang kebetulan juga teman ektrakulikuler Asya bahwa pada saat lomba kemarin...Asya sakit bahkan pingsan.

"sya...kamu dimana sih?" panik gino sembari mata nya terus saja beredar guna mencari sosok Asya.

"ah.. Nah! Itu dia..."tenang gino sesaat setelah melihat keberadaan Asya

Namun sebelum langkah kaki nya berjalan menuju kearah Asya ada 1 pemandangan yang bahkan nyaris membuat jantung gino mencelos-----Asya sedang bersama Alza! Lengkap Dengan senyum dan tawa yang bahkan selama kebersamaan Asya dan gino belum pernah Asya tunjukan kearah nya.

"candaan apa lagi ini semesta? Belum cukup kah kau membuat hati ini porak poranda?"lirih gino.












Vote, komen, share sama followww

Biar lebih deket






Seeu💙

PMR✏ (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang