PMR

269 14 0
                                    

1 minggu setelah kejadian di malam itu, Asya akhirnya kembali bisa menata hidupnya

Karena baginya, melarut dalam luka adalah pilihan yang buruk. Meski Asya pun tak munafik bahwa di sudut hatinya ia masih sangat merasakan sakit

Namun lagi-lagi, Asya memilih diam agar tak lagi ada dendam dihatinya

Asya memang kecewa dengan gema. Tapi bukan berarti ia pun harus kembali patah hanya karena sosok dari masalalunya itu kembali

Dan untuk masalah kedekatan gino dan gema Asya pun telah tau semuanya.

Mereka sahabat sedari kecil. Sahabat lain yg gema punya dan yang selama masa kecil Asya dan gema selalu mereka bahas hingga membuat Asya cemburu dibuatnya

Alza? Entahlah..sejak malam itu Asya tak lagi pernah melihat Alza.. Meski Asya pun heran akan perasaan nya

Entah sejak kapan, Asya selalu mencari sosok Alza

Kak kiki pun kian berusaha untuk menjadi pemaaf seperti biasanya, mengingat gema adalah sahabat terbaik nya sedari kecil

Dan Gema.. Dia memang tak pernah menjelaskan apapun mengenai kepergiaan nya pada Asya maupun kak kiki, karena baginya diceritakan atau tidak mereka semua sudah menutup kisah lama itu

Dan kini tengah berusaha memulainya lagi dibuku baru tentunya

Hari ini, Asya telah ditunjuk sebagai salah satu kandidat ketua dan wakil ketua sementara di Angkatan nya.

Awalnya Asya menolak saat ia ditunjuk sebagai kandidat, namun karna sticky note yang bahkan Asya pun tak tau siapa pengirimnya Asya akhirnya memutuskan untuk menerima keputusan dari para seniornya itu

"Besok, selepas pulang sekolah.. Kumpul ke ruang UKS.. kita adain pemilihan disana. Dan buat setiap kandidat saya harap kalian semua sudah menyiapkan mental dan fisik untuk besok" ujar ketua PMR Angkatan kelas 11

"siap"

"yasudah..sekarang kalian boleh pulang"

.
.
.
.
.

"sya.. Semangat ya buat besok!!" ujar miya girang

"hm..cuma gue masih heran sih, gue kan masih sering seenak nya kalo kumpul eh..mereka masih nunjuk gue.. Aneh gak sih? Belum lagi gue kan masih sering telat berangkat sekolah"

"ngga aneh kali sya.. Lagian, mungkin mereka nunjuk lo jadi kandidat karena mereka tau lo itu mampu..dan masalah lo masih kurang disiplin..menurut gue nih ya, mereka itu pengen kasih tunjuk lo biar bisa lebih menghargai waktu kalo semisal kepilih jadi ketua atau wakil dan ya... Mereka pengen lo ngerasa punya tanggung jawab" jawab miya

"yaudahlah.."

"eh.. Lo inget tulisan mas Alza ngga sih sya?"tanya miya tiba-tiba

"ngga terlalu. Emang kenapa?"jawab Asya binggung

"nih ya sya... Lo ngga ngerasa gitu tulisan yang di sticky note yang lo temuin dimeja itu yang nulis mas Alza? Seinget gue... Tulisan tangan itu mirip banget sama tulisan mas Alza waktu itu"

Dan Asya ingat sesuatu.. Dibuku Bank soal materi PMR disana sangat banyak tulisan tangan berisi jawaban yang pemuda itu tulis disana

"bentar.. Gue cek dulu" ucap Asya sembari mengeluarkan Bank soal dan tentunya sticky note yang ia temukan di meja nya pagi tadi

Dan benar saja... Semua tebakan yang miya benar.

Tulisan itu mirip

Ah..bahkan sama persis.

Tapi yang membuat Asya dan miya binggung....

Motif Alza melakukan itu untuk apa?













Yuhuuuu

Vote

Komen

Share

Follow

Makin deket Ending nih




2-3 part lagi








Soo

Stay disini ya??





Byeee






Seeu💙

PMR✏ (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang