"Halo gais! Ketemu lagi dengan saya [Name] dan patner saya Kuroko!" Sambil melambai-lambaikan tangannya di kamera, [Name] mengarahkan kameranya ke arah Kuroko yang---
Eh.
Bentar, ini Tetet di mana?!
"Loh? Kok ilang? Tet?" Gadis itu celingak-celinguk, perasaan tadi itu manusia gemes ada di sebelahnya deh.
"Aku di sini [Name]-san"
"DEMI GADO-GADO KANG RIO"
[Name] kaget, duh senam jantung terus kalo sama Tetet.
"Maaf mengagetkan" Kata Kuroko sambil tersenyum simpul, [Name] ngangguk, haduh iya de terserah.
"Oke lupain aja, Tetet kamu sapa dulu nih subscribers kita" Gadis itu mengarahkan kameranya ke Kuroko, setelah itu mereka memulai tujuan mereka hari ini.
"Jadi sobat kepo, hari ini kita akan kepoin isi tasnya temen-temen clup basket aku dan Kuroko, yuk langsung saja" Kedua manusia itu lalu berjalan ke gym, dan mengumpulkan tas-tas para anggota vorpal sword yang di biarin terlantar di sudut-sudut gym.
"Oke sobat kepo, mari kita buka dulu tas branded seorang Kise Ryouta, kira-kira isinya apa saja ya" Mereka lalu membuka tas branded Kise Ryouta.
"Dih tas mahal nih, tiati bukanya Tet, takut rusak ga bisa kita ganti" Tegur [Name].
"Justru kalo mahal harusnya ga mudah rusak, masa kita pegang dikit lecet" Balas Tetet, cowok itu lalu membuka tas Kise dan...
"Ayo Tet, keluarin satu-satu isinya"
"Siap"
Dan isi tas Kise adalah...
"Ada buku pastinya, alat tulis, charge hp, eh buset ini tuk ipon ya" Yah Kise gitu loh, harus modis dan up to date.
"Lalu ada juga, parfum? Wah pantes wangi selalu ga bau keringat kayak Aomine, Tet coba foto parfumnya, besok kita beliin kamu juga" Kuroko mengangguk lalu memotret partum Kise.
Lanjut.
"Ada juga permen, dih, rasa kayu manis?!" Heran ada-ada saja abang Kise ini.
Mereka lalu membuka tas lainnya, kali ini tas dengan corak loreng-loreng bak tentara.
"Punya Aomine kan ini?" Tanya [Name] memastikan, gadis itu lalu membuka tas tersebut dan melihat majalah dewasa di dalamnya.
"Ah... Ya, ini tas Aomine" Katanya kembali.
"Yak seperti yang kita duga, isi tas bang Mine ga jauh-jauh dari majalah Mai-chan, lalu ada juga deodoran, masa dia bawa ginian ke sekolah?!" Kuroko mengangguk, mana sudah gitu masih suka bau apek.
"Ini juga, ada dompetnya tapi isinya kaga ada, bikin berat tas aja" Celetuk [Name] sambil membuka lebar dompet Aomine dan menunjukkannya di kamera.
"Wait... Ini kok gak ada buku sama sekali?"
"Aomine-kun kan tidak niat sekolah"
"Buang-buang SPP dasar"
Dah, pokonya tas Aomine ga ada yang menarik sama sekali.
"Buka tas yang lain lagi Tet, enek sama tasnya Daki, kek bau terasi"
"Ini"
"...ini tas siapa?"
"Midorima-kun"
"Kok pink?"
"Mungkin lucky itemnya?"
Oke, abaikan saja tas pink dengan gambar mini mouse di tengah, mari buka saja.
"Yak jadi isi tas tuan tsundere ini adalah, kotak kacamata, pembersih kacamata, jus kacang merah? Oke, beberapa buku, dan..."
"Foto Takao?!"
Wadooo.
[Name] dan Tetet buru-buru rapiin kembali tas Midorima dan berpura-pura tidak melihat apa-apa.
Iya.
Mereka ga lihat apa-apa kok, pokonya enggak.
"Umm... Nanti bagian situ kita edit saja" Gumam [Name], Tetet mengangguk setuju.
"Lupakan, ayo kita buka tasnya Akashi!" [Name] langsung semangat, tak sabar membongkar apa saja rahasia dalam tas setan merah ini, apakah dia menyembunyikan sesuatu?
Maka mulailah mereka mengobrak-abrik tas ransel merah gradasi putih itu.
"Hmm, gunting satu dos? Entah kenapa aku gak kaget" Kata [Name] saat tangannya mengeluarkan sedos gunting.
"Hooh, ada almamater OSIS juga, buset wangi banget" Gadis itu sempetin untuk nyium dikit ujung lengan almamater itu.
"Buku, buku, buku, bu--"
[Name] dan Kuroko lalu melihat sebuah buku yang lain dari yang lain, warnanya hitam dengan tulisan putih di sampulnya.
Bukan, bukan death note.
Kuroko membacakan tulisan di sampul buku itu, "Daftar dosa?"
Hah.
"Wah wah, apakah ini isinya aib-aib kita?! Atau gosip-gosip hangat?! Jangan-jangan Akashi adalah admin akun lambe tura?!"
[Name], gak boleh suudzon :'(
Perlahan, mereka membuka lembaran buku itu, dan menemukan kata.
'Jangan di buka'
Yah :'(
Ga tau aja, semakin di larang maka semakin penasaran orang-orang.
Ngomong-ngomong kalian jangan pernah julurin lidah sambil mata kalian ngelihat ke atas, jangan.
Lalu mereka membuka lembaran selanjutnya.
'Jangan di buka, paham?'
Gak, mereka berdua gak paham, mereka terus membalikkan halaman buku itu hingga menemukan judul lagi, kali ini di tulis tangan dengan pena warna-warni.
'Sei diary book, aw'
"...."
"...."
[Name] dan Kuroko saling bertatapan, dua-duanya syok parah, namun rasa penasaran untuk membalikan halaman buku membuat rasa syok itu hilang.
Tanpa berkata apa-apa, seakan mengerti, mereka saling mengangguk dan kembali fokus pada buku itu.
"Aku buka ya, rekam baik-baik Tet"
"Aman [Name]-san"
"Iya rekam saja, pastikan kelihatan jernih di kamera ya"
[Name] mendongak perlahan, dengan horor dan dramatis, dia melihat ke arah Akashi yang kini tersenyum sambil menatapnya.
Senyumnya seakan mengatakan bahwa hidup [Name] akan berakhir di sini, sekarang juga.
"A-akashi?"
"Hm? Ada apa [Name]? Ayo lanjutkan"
"A-anu, Akashi, denger dulu penjelasan ku, aku---"
"Jelaskan apa? Ayo lanjut saja"
"Ku-kuroko, bantu ak--- GEH?! KUROKO DIMANA KAU?!"
Kuroko tiba-tiba hilang, bahkan kamera yang dia pegang sudah jatuh tak berdaya di lantai, namun hanya sebentar, karna saat itu juga Akashi mengambil kamera itu dan mengarahkannya ke [Name].
Akashi mendekati [Name], masih dengan senyuman di wajahnya, sementara [Name] udah kaku, rasanya nafaspun dia sudah tak sanggup.
"Ayo [Name], sapa para subscribers mu untuk terakhir kalinya"
"?!?!"
Sementara itu Murasakibara sedang duduk anteng di samping gym dengan tasnya yang berisikan segala macam ciki yang bikin amandel.
---
Dan ini book udah mendekati tamat hue sedih :'(
KAMU SEDANG MEMBACA
KNB Salah Gaul
FanfictionKetika Kuroko ddk yang niatnya jadi anak kekinian mana jeblos ke jalan yang salah. Di saat itulah Aomine tobat. Midorima lepas kacamata. Akashi berhenti main gunting Kise ngecat rambut jadi merah kuning ijo. Kuroko jadi populer. Murasakibara le...