11 | Kencan Pertama?

35 13 0
                                    

"Enak 'kan es krimnya?"

Angga mengangguk.

Setelah mereka selesai memilah buku, Zeze menyempatkan diri mengunjungi kedai es krim milik keluarga Rian di mall yang mereka kunjungi.

"Kalau kita pergi bareng Rian, atau sama anak-anak lain, pasti es krim ini gratis!"

"Emangnya nggak rugi keluarga Rian?"

Zeze menggeleng kuat, "Soalnya Rian yang bayar pakai uang jajannya, hehehe. Mayan lhooo, sehari 100 ribu tuh anak jajan."

"Lo sebegitu kenalnya, ya, sama dia?"

Zeze menghela napas, "Dari orok bareng-bareng, mana mungkin gue nggak kenal dia."

"Berarti kayak gue sama Syifa, ya?"

"Kira gue, lo sama Syifa lebih dari teman."

"Hah? Gue sama Syifa? Nggakkk, Zeee. Lo pasti masih salah paham gara-gara di koridor itu, ya?" elaknya sangat tegas.

"Enggak salah paham tuh.." balas Zeze cepat walau sedikit gugup.

Kemudian dia melanjutkan, "Ya, lagian kenapa nggak mungkin lo sama dia? Syifa kan cantik."

"Emangnya lo suka sama Rian? Cakep juga 'kan dia," Rian membalas.

"Yaaa nggak sih..."

"Makanya!"

"Tapi, Rian suka gue tahu!" Zeze sungguh blak-blakan. Ia pun langsung menutup bibirnya rapat- rapat setelah menyadari apa yang sudah ia nyatakan.

"Tahu, kok, gue."

"Hah? Dari siapa?"

"Nggak dari siapa-siapa."

Zeze berpikir sejenak, lalu bergumam kecil, "Apa jangan-jangan-"

"Jangan-jangan apa?"

"Lo nguping obrolan gue sama Rian, ya, pas di villa."

"Kapan?"

"Tengah malam!"

"Gue tidur."

"Serius?"

Angga mengiyakan dengan berdeham.

Zeze mendekatkan wajahnya ke Angga. Angga terkejut. Ia melotot bodoh sambil menatap dua bola mata penasaran milik Zeze. Gadis itu tetap kekeuh mempertahankan posisinya, berharap Angga berkata jujur padanya. Karena tidak mungkin jika Rian membongkar rahasia hatinya kepada orang lain. Zeze tahu betul sifat tertutup Rian jika mengenai hal-hal yang bersifat sensitif.

Namun, tiba-tiba, rasa canggung yang diterima Angga berubah menjadi lebih tenang saat menyadari betapa gemasnya wajah polos itu menatapnya. Angga pun mengulum senyum dan menjitak pelan jidat Zeze hingga tubuh gadis itu melangkah mundur dengan sendirian.

"Mau cium gue?"

Zeze menggerutu imut dengan malu-malu," Yakk! Nggak, ya!"

Angga meneruskan langkahnya. Gadis yang masih memegang jidatnya, berlari kecil mengejar jejak Angga.

"Anggaa! Gue bukan orang mesum! ISH!"

***

Kedua anak muda itu kini duduk dalam sebuah bangku bioskop. Zeze memegang popcorn, Angga meneguk segelas cola. Tanpa perencanaan, juga waktu yang lama, mereka sepakat untuk menonton serial terbaru dari salah satu film Hollywood kesukaan mereka. Hal itu terjadi ketika Zeze tak henti berceloteh tentang karakter wanita di film To All the Boys I Loved Before season 1.

I Don't Wanna Fall in Love AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang