BANDUNG, 2011
"Dia teman kamu? Datengin atuh, Ngga.."
Angga menggeleng.
"Bukan."
"Terus kenapa kamu lihatin dia gitu banget? Kira aku, kamu kenal dia.."
Angga menatap sahabatnya, "Syifa, kita pulang, yuk!"
"Ih, kenapaa? Kita 'kan mau main di situ.."
"Aku.. aku.. aku nggak mau!"
"Kenapa, Anggaaaa?" rengek Syifa.
"Tamannya panas! Masak nggak ada daun di pohonnya.."
"Iya juga, ya... Ya sudah, kita main di rumah aja bareng Kak Rendi."
"Nggak! Kita main berdua aja. Kak Rendi nggak asik! Pasti dia lagi belajar."
"Terus kita main apa, dong? Kalau ada Kak Rendi 'kan kita bisa main game di komputer. Emangnya kamu ngerti nyalainnya?"
"Ya sudah, kamu main engklek aja sendirian! Pokoknya aku nggak mau main di taman!"
Angga menatap lurus ke arah taman dengan wajah memerah. Lalu membalikkan badan ketika Syifa sulit untuk diajak berdiskusi. Anak laki-laki itu pun akhirnya menepikan niat untuk bermain engklek di sana.
Dengan bando merah jambu yang menghiasi kepala, rambut indah Syifa melambai riang akibat angin sepoi-sepoi di sore hari. Gadis itu berlari kesal menyusul langkah cepat Angga menuju rumah anak laki-laki itu.
"ANGGA! TUNGGU AKU!"
Dari ujung taman sana, terlihat gadis dengan rambut dikuncir kuda menatap heran pada dua anak tersebut. Sedari tadi, sambil menunggu temannya menyelesaikan permainan engklek, gadis itu terus memperhatikan mereka.
"Rian! Rian!"
"Apa? Diem dulu! Lagi konsentrasi, nih!"
"Ih, sini dulu! Keburu mereka pergi..."
"Ah, Zeze‼ Kalah 'kan!"
Rian jatuhkan kaki sebelahnya hingga menggugurkan permainan berkat pelanggaran aturan. Walau sangat kesal, tetapi anak laki-laki itu tetap saja menurut pada apa yang diucapkan temannya, Zeze.
"Apa, sih?"
"Kamu lihat, deh! Mereka berantem!"
"Siapa?"
"Ituuu..." Zeze menunjuk Angga dan Syifa yang langkahnya semakin menjauh dari pandang mereka.
"Memangnya kenapa kalau mereka berantem?"
Sambil memasang tampang licik, Zeze menoleh ke Rian dan berkata pelan-pelan, "Apa mereka putus?"
Rian menganga, lalu menjitak Zeze, "Maemunah! Jangan mentang-mentang udah puber jadi ngomonginnya pacaran mulu, deh... Mana ada anak SD kayak begituan.."
"Ih, beneran aku tuh, Rian! Kamu iri ya sama aku yang sudah besar?"
"Bukan gitu!"
"Lagian kenapa kalau anak SD pacaran? Di kelas kita 'kan juga ada. Dari kelas 4 malah!"
Sambil menggebu-gebu, gadis kecil itu memaparkan imajinasinya, "Kayaknya mereka tadi lagi mau main ke sini.. Terus si bando pink lihat kamu, eh suka, deh! Nah... anak laki-lakinya cemburu, terus marah, terus ninggalin si ceweknya. Akhirnya, mereka putus, deh.."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Don't Wanna Fall in Love Again
Romance"Lo nggak suka gue, tapi kenapa deketin gue, sih, Ngga?!" Bukan tentang cinta pertama. Ini perihal kasih yang telah jatuh bertahun-tahun walau hanya mengukir kisahnya sebentar saja. Mereka berusaha mengembalikan cinta dalam ego masing-masing. Zeze...