4. Basket

43 7 0
                                    

. Ayesha dan seluruh teman sekelasnya saat ini sedang berada di lapangan basket, mereka telah selesai melakukan praktek passing & catching. Guru olahraga telah meninggalkan lapangan dari lima menit yang lalu, namun murid-murid masih harus berada di lapangan sampai jam pelajaran berakhir. Mereka boleh melakukan apa saja selama tidak melanggar peraturan sekolah juga tidak meninggalkan area lapangan basket.

Masih ada waktu sekitar 10 menit lagi sampai bel istirahat berbunyi, Ayesha tak menyia-nyiakan sisa waktu yang ada, gadis berhijab itu masih berlarian kesana-kesini men-dribble bola sesekali ia melempar bola tersebut ke teman satu timnya. Ia tengah ikut bermain dengan teman laki-laki dari kelasnya. Jangan heran, walau tampak dari luar sangat feminin. Namun jika sudah berhubungan dengan olahraga ia akan menjadi sosok yang bisa di katakan cukup tomboy.

Berbeda dengan Ayesha, teman perempuannya yang lain terlalu malas berpanas-panasan sambil berlarian di lapangan, mereka lebih memilih untuk duduk-duduk di bawah pohon rindang yang dekat dengan lapangan basket.

"Ayesha gak ada capeknya. Panas-panasan gitu udah mah pake hijab lagi. Gue aja kepanasan parah." Ujar Ayana sambil sesekali mengipasi wajahnya dengan tangan.

"Kalo udah nyangkut sport dia gak masalah walau harus panas-panasan." Timpal Erinka.

Ayesha baru saja menambah lagi skor untuk timnya, sekaligus menjadi skor terakhir penanda timnya memenangkan permainan tersebut. Setelah melakukan selebrasi kecil-kecilan dengan timnya. Ayesha hendak meninggalkan lapangan untuk mendekati teman perempuan-nya yang lain di pinggir lapangan. Namun, Ayesha di hentikan oleh interupsi seorang siswa.

"TUNGGU."

Ayesha berbalik untuk melihat siapa yang barusan berteriak. Dan ia menemukan tiga orang kakak kelas mulai mendekat memasuki lapangan. Yang dimana satu dari ketiganya Ayesha kenal betul. Sepertinya kelas mereka sedang jam kosong, sehingga mereka bisa berkeliaran di sekitar lapangan basket.

"Kamu Ayesha, kan?" Tanya siswa dengan tampang bossy-nya.

"Iya kak... Ada apa?" Jawab Ayesha singkat.

"Permainanmu gak buruk. Mau tanding denganku?" Tantang si siswa tadi.

"Dave.. Lo ngapain sih?" Tanya salah satu teman si siswa, yang berdiri di belakang-nya.

Laki-laki bertampang bossy yang di panggil Dave tadi tak merespon pertanyaannya.

"Gimana mau tanding?" Ia kembali mengajukan tawaran pada Ayesha.

"Suatu kehormatan bisa di ajak bertanding oleh seorang pemain basket di tim inti seperti kakak. Tapi, jam pelajaran olahraga saya sudah hampir habis. Saya harus kembali ke kelas sekarang." Jawab Ayesha sambil melihat arloji di tangannya.

"Lima poin. Siapa yang lebih dulu mendapat lima poin dialah pemenangnya."

Ayesha mulai berbalik hendak meninggalkan lapangan tak menghiraukan ucapan Dave barusan.

"AYESHA... Anak emas, kesayangan semua guru yang katanya bisa melakukan apapun. Tapi sekarang, ngelawan gue tanding basket aja takut." Ujar Dave tak menyerah, justru lebih menantang si gadis berhijab.

Ayesha kembali membalikkan badannya menghadap Dave, Ayesha bukan tipe orang mudah terpancing emosi, tapi dia juga bukan orang yang diam saja ketika menerima tantangan. Kasarnya lo jual gua borong.

"Apa yang saya dapat?" Ayesha mulai tertarik.

"Hah?" Dave terkejut karena Ayesha bisa berubah pikiran secepat itu. Rupanya gadis ini memang menyukai tantangan.

"Apa yang saya dapat? Jika saya bisa mendapat lima poin lebih dulu?" Ayesha mengulangi ucapannya.

"Masuk tim basket? Jadi satu-satunya cewek di tim basket inti." Dave menawarkan.

"Dave, lo gak bisa se-enaknya bikin aturan." Teman Dave yang sedari tadi berdiri di belakang Dave mulai bersuara.

"Tenang aja, gue yakin pasti menang." Jawab Dave dengan percaya dirinya.

"Gimana? Tertarik?" Tawar Dave lagi.

Ayesha menggeleng.

"Berhenti bersikap bossy dan berhenti menyepelekan orang lain!!! Gimana?" Ucap Ayesha penuh penekanan.

"Haha.. Apa aku orang seperti itu? Baiklah.. Deal." Dave menyanggupi.

"Dave lo bakal nyesel." Bisik seseorang di belakang Dave.

"Gue pasti menang." Jawab Dave lagi-lagi masih percaya diri.

Ayesha mulai menggiring bola untuk yang pertama dalam permainan ini, dengan dalih ladies first menurut Dave. Ayesha tidak mengalami kesulitan sehingga bola bisa meluncur bebas memasuki ring lawan-nya. Ayesha unggul lebih dulu, bola berpindah ke tangan Dave, seperti hal-nya Ayesha, Dave bisa dengan mudah memasukkan bola ke dalam ring milik Ayesha. Permainan yang sengit terus berlanjut sampai pada papan skor menunjukan angka seri 4:4. Dan ini kesempatan terakhir untuk Ayesha. Ia berusaha keras untuk kembali mendapat skor, dan ya bola meluncur bebas memasuki ring milik lawan. Dave dengan emosi yang mulai memuncak kembali menguasai bola saat ini dari tempatnya berdiri ia melakukan shoot jarak jauh, namun sayang bola-nya melenceng dari tujuan yaitu ring Ayesha dan malah berakhir membentur papan ring.

Dan permainan yang sengit itu berakhir dengan seorang pemain tim inti basket dikalahkan oleh seorang siswi berhijab.

Ayesha bejalan mendekat ke arah Dave.

"Hari ini saya hanya sedang beruntung. Jangan terlalu meratapi-nya. Dan yang paling penting, saya harap kakak pegang janji kakak." Ayesha berjalan menjauhi Dave yang tengah mencerna apa yang telah terjadi. Di luar dugaan, ia di kalahkan oleh seorang gadis?

"Oh Iya. Kak Akbar nanti Ay nebeng pulang ya. Tungguin di parkiran." Ayesha yang awalnya berjalan menjauh, membalikan badan kembali, ia melupakan sesuatu dan kemudian ia berbicara pada seseorang yang berdiri di belakang Dave.

Setelahnya Ayesha meninggalkan lapangan untuk kembali ke kelasnya,

"Haidar.. Ayesha itu adek lo? Gak mungkin, gue tau lo anak bungsu." Rein yang dari tadi diam mulai bersuara yang sekaligus hal itu menyadarkan Dave kambali dari keterdiaman-nya.

"Haidar lo harus jelasin ini semua." Dave yang tengah merasa malu di tambah sekarang merasa bingung dengan apa yang terjadi, jelas terlihat ia meminta penjelasan.

"Gue jelasin di kelas, ayok." Haidar berjalan lebih dulu.

"Benar-benar gadis yang menarik." Tanpa mereka semua yang ada di lapangan sadari, sedari tadi ada seseorang yang memperhatikan aktivitas mereka, khususnya aktivitas Ayesha. Siapakah orang itu ?

Ini cerita pertamaku yang berani aku publish, semoga kalian suka yaa. Mohon kritik dan sarannya.😊

Ig : @evafzh_24

AYESHA By. @evafzh99 HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang