"Ay.. Materi kajian tadi bagus banget yaa, mengenai indahnya menikah muda. Mbak suka baper deh kalo denger materi tentang itu. Pantes aja banyak yang tertarik buat nikah muda. Bahkan sekarang banyak juga lho Ay public figure yang menikah muda, mereka yang awalnya memutuskan berhijrah lalu jalannya menemukan jodoh terasa di permudah banget oleh Allah. Bahkan ada beberapa dari mereka yang cuma bertemu beberapa kali aja sama calon-nya dengan tujuan ta'aruf dan gak lama dari itu langsung memutuskan untuk menikah. Masyaa Allah.. Skenario Allah memang indah, ya?" Seorang wanita berhijab pastel tengah semangat bercerita.
"Ay.. Ay.. kamu gak dengerin Mbak bicara yaa? Iiihh Mbak udah cerita panjang lebar juga..." Keluh gadis tadi karena tak mendapat respon dari Ayesha.
"Eh.. Maaf Mbak Ay ngelamun.. Hehe." Jawab yang lebih muda.
"Kamu kenapa sih? Gak biasanya kamu gak fokus gitu. Lagi ada masalah, Ay?"
"Nggak kok Mbak, hanya ada beberapa hal yang lagi Ay pikirin. Bukan apa-apa kok."
"Ohh.. Kalo ada apa-apa jangan sungkan buat cerita ke Mbak yaa. Ay itu udah Mbak anggap sebagai adik kandung Mbak sendiri. Ay tahu itu, kan?
"Iyaa Mbak... Eh tadi Mbak cerita apa?"
"Itu.. Materi kajian tadi bagus banget. Mbak malah baper jadinya"
"Ohh, sama Mbak, Ay juga baper."
"Ehh.. Anak kecil bisa baper juga ternyata, yaa? Hihi..." Goda yang lebih tua.
"Ihh mbaaak... Ay bukan anak kecil yaa." Yang lebih muda tak terima.
"Kamu itu terlalu muda Ay untuk baper sama masalah nikah muda."
"Iya deh iyaa.. Mmm Ay do'a-in deh semoga Mr. Sugar Mbak itu datang untuk mengkhitbah Mbak secepatnya yaa."
"Aamiin Yaa Allah. Tapi.. Jujur Mbak ragu Ay.."
"Ragu kenapa?"
"Mbak udah lama gak denger kabar tentang dia. Apa mungkin dia bisa tiba-tiba datang untuk mengkhitbah Mbak? Gimana kalo ternyata dia udah nikah? Pupus sudah harapan Mbak."
"Yaa Wallahu'alam.. Tapi, yang pasti Mbak kan orang baik In Syaa Allah akan mendapat seseorang yang baik juga. Bersama ataupun tidak akhirnya Mbak dengan Mr. Sugar Mbak itu. Pasti dia adalah sosok terbaik untuk Mbak menurut Allah."
"Uuhhh... Gak ngerti lagi. Apa bener gadis di depan Mbak ini baru mau menginjak empatbelas tahun? Pemikiran Ay udah dewasa banget. Malah kayaknya lebih dewasa pola pikir Ay deh di banding Mbak juga."
"Ihh gak gitulah Mbak. Mbak jangan sering-sering puji Ay. Nanti hidung Ay terbang lagi.. Hehe." Canda Ayesha sambil memegang hidung-nya.
"Huh dasar..."
Jasmin Khairunnisa seorang mahasiswi kedokteran semester akhir. Cantik, baik dan shalehah tentunya. Bisa mengenal Ayesha karena sering menghadiri acara kajian yang sama, saking seringnya bertemu sampai hubungan keduanya menjadi sangat erat layaknya saudara kandung.
Jasmin juga sudah mengenal dekat keluarga Ayesha begitupun sebaliknya. Walau jarak usia mereka terpaut cukup jauh yaitu delapan tahun, tapi tak jarang mereka berbagi cerita dan saran satu sama lain tanpa ada rasa canggung. Hubungan mereka sudah benar-benar layaknya adik dan kakak.
Ayesha dan Jasmin saat ini tengah berada di sebuah kafe tidak jauh dari masjid tempat kajian berlangsung setengah jam yang lalu. Setelah acara kajian selesai dan di akhiri dengan shalat dzuhur berjamaah. Dan disinilah mereka sekarang menikmati jajanan kafe sambil mengobrol ringan.
"Kuliah lagi sibuk banget ya Mbak sekarang?"
"Ya begitulah Ay. Sebagai pejuang sidang skripsi gimana bisa gak sibuk?"
![](https://img.wattpad.com/cover/223820951-288-k253211.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AYESHA By. @evafzh99 HIATUS
Roman pour Adolescents. Tidak ada manusia yang sempurna, kalimat tersebut sepertinya tidak berlaku dalam hidup seorang Ayesha. Cantik, cerdas, memiliki keluarga yang harmonis, dan kompeten dalam segala hal. Namun, akankah kehidupan yang katanya "sempurna" menurut sebagia...