3. Family Time

52 8 0
                                    

Ayesha tengah berada di ruang keluarga bersama Ayah dan Bunda-nya. Telah menjadi kebiasaan dalam keluarga Ayesha, setiap malam setelah makan malam bersama mereka berkumpul di ruang keluarga berbagi cerita mengenai aktivitas yang mereka lakukan seharian. Hal seperti ini memang sangat di perlukan dalam sebuah keluarga. Keterbukaan terhadap apapun itu, dan saling berbagi pendapat sebelum mengambil sebuah keputusan. Bahkan sering kali retak-nya hubungan kekeluargaan itu timbul dari ke-tidak terbukaan di dalam keluarga itu sendiri. Arman dan Luthfia yang merupakan orangtua Ayesha paham betul penting-nya komunikasi yang baik dalam keluarga. Mereka tak ingin permasalahan kecil mengakar menjadi permasalahan yang lebih besar jika tidak segera di diskusikan hingga tuntas.

"Kalo Bunda gak akan ngelarang, selagi Ay mau dan mampu Bunda akan dukung. Tapi,  yang harus Ay tahu, menjadi pemimpin bukanlah hal yang mudah. Bukankah setiap perbuatan yang kita lakukan akan di pertanggungjawabkan kelak? Apalagi sebuah kepemimpinan, pertanggung jawaban-nya berat, sayang." Luthfia mencoba menjelaskan dengan lembut.

"Iya Bun, Ay juga ngerasa ragu untuk nerima permintaan Bu Sri. Ay takut gak bisa membagi waktu dengan baik. Kak Akbar aja kelihatan-nya kesulitan. Kadang katanya pas lagi fokus belajar, harus kumpulan. Kalo udah gitu, akan banyak materi pelajaran yang tertinggal."

"Tapi kalo saran Ayah, Ay boleh kok masuk OSIS, tapi bukan untuk menjadi ketua, kan macem-macem tuh seksi bidang di dalam-nya. Ay bisa masuk ke sekbid yang paling cocok dengan keahlian Ay, setelah itu Ay perlu bertanggungjawab penuh terhadap tugas Ay tersebut. Seperti yang selalu Ayah bilang, berorganisasi itu perlu, sayang. Selama ini Ay terus fokus belajar kan? Gak ada salahnya mencoba, cari pengalaman baru."

"Iya Ayah, besok Ay coba bicara sama Bu Sri. Makasih ya Ayah, Bunda." Ayesha memeluk orangtua-nya penuh sayang.

Komunikasi yang baik antara anak dan orangtua adalah hal yang penting. Bukankah banyak hal tidak baik yang terjadi di sebabkan hubungan antara anak dan orangtua-nya yang tidak baik? Orangtua yang terlalu mengekang sang anak, contohnya.

Masih banyak permasalahan lain yang bisa timbul dari kurang-nya komunikasi antara anak dan orangtua. Itulah mengapa seharusnya setiap orang tua membuka pikiran mereka, bisa menjadi orangtua yang nyaman di jadikan tempat berbagi cerita. Begitupun si anak tak perlu merasa segan bercerita atau curhat mengenai apapun kepada orangtua-nya. Dengan begitu seperti-nya kasus seperti kenakalan remaja tidak akan banyak terjadi.



Ini cerita pertamaku yang berani aku publish, semoga kalian suka yaa. Mohon kritik dan sarannya.😊

Ig :  @evafzh_24

AYESHA By. @evafzh99 HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang