Pagi ini seperti biasa Ayesha berangkat ke sekolah di antar oleh sang Ayah. Hari ini adalah hari jum'at yang artinya hari terakhir untuk Ayesha bersekolah di pekan ini. Mengingat esok adalah hari weekend dan Ayesha sudah memiliki rencana akan ia habiskan untuk apa hari weekend-nya kali ini, membuat ia merasa sangat bersemangat.
Ayesha berjalan menyusuri koridor sekolah dengan ceria. Suasana hati gadis itu terlihat sangat baik hari ini, mungkin itu dikarenakan sedari awal ia memasuki gerbang sekolah tidak ada lagi tatapan menghakimi dan desas-desus negatif tentangnya dari murid-murid Galaxy High School seperti yang terjadi hari kemarin.
Syukurlah sepertinya fitnah itu sudah mereda. Bahkan kini sebaliknya, pagi-pagi seperti ini sudah banyak murid entah itu dari adik kelas bahkan sampai kakak kelas yang menyapa Ayesha dengan ramah atau hanya sekadar tersenyum padanya. Inikah yang di sebut the power of social media? Karena sepertinya vlog yang di unggah Erinka dan Ayana kemarin sangatlah membantu. Ayesha rasa ia harus sangat berterimakasih kepada kedua sahabatnya, Erinka dan Ayana karena telah membantunya kemarin.
Ayesha dengan semangat memasuki kelasnya, namun baru beberapa langkah ia menginjakkan kakinya ke dalam kelas ia sudah di suguhkan suara bising seperti bunyi tembakan seolah tengah terjadi peperangan. Namun yang mengherankan adalah gadis berhijab itu tak menemukan seorangpun murid yang duduk di bangku kelasnya.
Apa suara itu datang dari kelas tetangga? Tapi Ayesha rasa tidak mungkin, mengingat tembok pembatas dari setiap kelas itu cukup tebal, tidak mungkin jika suara nyaring yang tengah Ayesha dengar sekarang berasal dari kelas tetangga.
Tanpa berpikir untuk menyimpan tasnya terlebih dahulu, Ayesha berjalan dengan tenang mencari asal kebisingan itu, Ayesha terus berjalan sampai di bagian belakang kelasnya ia menemukan seorang murid laki-laki dengan santainya tiduran di lantai sedang pandangannya fokus pada layar handphone-nya, jangan lupakan tas hitam miliknya yang terlihat mengenaskan di lipat-lipat seolah menjadi bantal.
"Ya Allah.. Almeer.. Ay kira tadi suara apaan. Lagi maen game toh?"
Ya, murid laki-laki yang sudah mengejutkan Ayesha dengan suara bisingnya di pagi ini adalah Almer, si anak baru.
"Almer udah ada di kelas sepagi ini, untuk main game?" Ayesha yang masih di posisinya mencoba bertanya.
"Awalnya iya, sampe ada orang yang tiba-tiba dateng terus rusak konsentrasi maen gue." Jawab Almer dengan savage-nya.
"Mmm Ay ganggu Almer ya? Maafin Ay yaa. Ay gak ada maksud untuk rusak konsentrasi Almer. Ay tadi cuma kaget aja, karena gak biasanya ada suara kayak gitu di kelas sepagi ini." Ayesha mencoba menjelaskan tapi tidak ada lagi response dari Almer.
Ayesha menyerah ia berjalan ke arah bangkunya, menyimpan tasnya lalu duduk dengan tenang.
*****
"Ka makasih yaa.. Vlog yang Kaka sama Kay buat kemaren berhasil, tadi pagi waktu Ay dateng ke sekolah gak ada lagi yang bisik-bisik waktu lihat Ay. Malah semuanya udah kembali kayak waktu sebelum ada fitnah, banyak yang nyapa dan senyum sama Ay. Ay seneng deh." Ayesha dan Erinka tengah berada di kelas mengobrol ringan sambil menunggu bell masuk berbunyi.
"Oh ya? Syukurlah kalo gitu, gue juga seneng dengernya. Kemaren emang banyak banget anak GHS yang komen di vlog gue. Dan syukurlah kalo sekarang semuanya udah clear."
"Iya Kaa.. Ternyata bener ya zaman sekarang teknologi internet itu penting banget. Banyak hal positif yang bisa di ambil dari kecanggihan teknologi sekarang."
"Hmm.. Walau gak dikit juga sisi negatifnya, itu sih pinter-pinter kita aja gunainnya. Bahkan sekarang kan banyak yang jadiin medsos buat mata pencaharian. Istilahnya sekarang tuh gampang banget kalo mau terkenal, cukup ilangin aja urat malu lo. Di jamin deh langsung viral.. Hihi."
KAMU SEDANG MEMBACA
AYESHA By. @evafzh99 HIATUS
Teen Fiction. Tidak ada manusia yang sempurna, kalimat tersebut sepertinya tidak berlaku dalam hidup seorang Ayesha. Cantik, cerdas, memiliki keluarga yang harmonis, dan kompeten dalam segala hal. Namun, akankah kehidupan yang katanya "sempurna" menurut sebagia...