Cuaca di pagi hari ini cukup cerah dan tentu saja sejuk. Ayesha telah bersiap melakukan jogging pagi bersama Ayah-nya, dengan celana training berwarna hitam, hoodie besar putih favoritnya, hijab instan berwarna hitam juga jangan lupakan sepatu sport dengan warna hitam sebagai dominan dengan sedikit corak putih. Bahkan dari pilihan warna saja kentara terlihat Ayesha sangat sederhana untuk ukuran seorang ABG. Ya, Monochrome colour menjadi warna favoritnya. Tidak seperti kebanyakan gadis seusianya yang lebih menyukai warna cerah seperti pink atau kuning. Ayesha lebih menyukai hitam, putih dan abu-abu. Satu lagi kita temukan keunikan seorang Ayesha.
"Ayah nanti kita mampir ke rumah Oma yaa...Ay kangen Oma" Ucap Ayesha yang baru keluar dari gerbang rumahnya dan baru akan memulai jogging-nya.
"Iya sayang.." Jawab sang Ayah yang juga sudah mulai berlari kecil di samping Ayesha.
Ayesha melanjutkan kegiatan jogging-nya kembali dengan berlari kecil, sesekali ia berhenti sejenak untuk menyapa tetangga komplek-nya. Hal seperti ini yang membuat Ayesha merasa senang saat melakukan jogging di pagi hari selain untuk kesehatan tentunya, Ayesha juga bisa lebih mengenal tetangga-tetangganya yang jarang ia temui jika weekday. Entah Ayesha yang kegiatannya hanya pergi ke sekolah, les dan latihan lalu pulang lagi ke rumah terus berputar seperti itu saja atau para tetangga Ayesha yang juga memiliki banyak kesibukan di saat weekday. Maka dari itu jarang terjadi interaksi antara Ayesha dan para tetangga-nya.
Duapuluh menit Ayesha dan Ayah-nya ber-jogging ria sampai sekarang mereka berhenti tepat di depan rumah dua lantai yang dimana gerbang tinggi berwarna hitam dari rumah tersebut terbuka sebagian.
Ayesha juga Arman -Ayahnya memasuki gerbang rumah tersebut.
"Kak Akbar jogging gak?" Tanya Ayesha langsung ketika ia baru memasuki gerbang rumah tersebut. Dan menemukan seorang pria tinggi tengah berada di halaman rumah itu.
Ya, rumah itu adalah milik Haidar Akbar. Ralat, rumah itu milik Ibu dari Haidar yang juga merupakan Oma-nya Ayesha. Jarak rumah Ayesha dan Haidar memang tidak terlalu jauh karena masih berada di komplek yang sama hanya berbeda blok saja.
"Aku udah jogging keliling komplek dua putaran tau. Terus di lanjut workout." Haidar yang tengah asyik bermain skipping menjawab.
"Ohh gitu.."
"Mamih lagi apa, Bar?" Tanya Arman.
"Ada di dalem, masuk aja, A." Jawab Haidar yang sudah menghentikan permainan skipping-nya dan sekarang pria tinggi itu tengah meneguk sebotol air mineral.
Arman memasuki rumah tersebut di ikuti langkah Ayesha juga Haidar yang sudah menyelesaikan sesi workout-nya.
"Assalamu'alaikum... Omaa..." Ayesha dengan semangat mengucap salam dan memanggil Oma-nya.
"Wa'alaikumussalam.. Ehh ada Ayesha." Seorang wanita berbusana muslim yang sepertinya berusia akhir limapuluhan berjalan keluar dari arah dapur.
"Iya Oma, Ay kangen banget sama Oma.. Oma sehat, kan?"
"Padahal kan baru minggu lalu Ay maen kesini. Alhamdulillah Oma sehat. Kemana Bunda kamu, gak ikut?"
"Nggak Oma.. Bunda tadi pagi-pagi sekali harus pergi ke rumah sakit untuk kontrol pasien baru-nya. Jadi gak bisa ikut Ay sama Ayah jogging."
"Oh... Kalian udah sarapan belum? Sarapan disini yaa. Oma udah masak nasi goreng sama telor ceplok."
"Asyik... Ay mau Oma.." Ayesha dengan semangat berjalan ke arah ruang makan.
"Disini yang tuan rumah siapa, yaa?" Ujar Haidar yang juga mengikuti langkah Ayesha.
"Hehe.." Dan hanya cengiran khas Ayesha yang menjadi balasan.
Disana di ruang makan yang tidak terlalu besar Ayesha, Arman, Haidar juga Rumi -Omanya Ayesha tengah khidmat menikmati sarapan. Hanya suara sendok garpu yang bertabrakkan dengan piring yang terdengar.
"Ay, nanti sore anter Kakak yaa, ada sesuatu yang mau Kakak cari. Dan Kakak juga butuh saran kamu." Setelah acara sarapan bersama mereka duduk di ruang keluarga sembari mengobrol.
"Mmm kemana? Mall?"
"Heem.."
"Okay.. Nanti jemput aja. Tapi.. Kakak traktir Ay jajan yaa."
"Okelah."
*****
Sore ini sesuai janji-nya Ayesha menemani Haidar mencari sesuatu. Mereka saat ini tengah berada di sebuah mall elite di bilangan jakarta barat. Ayesha hanya berjalan di belakang Haidar, mengikuti kemanapun pria tinggi itu berjalan.
"Sebenernya Kakak cari apa sih? Dari tadi perasaan cuma muter-muter aja, kaki Ay sampe pegel rasanya." Keluh Ayesha.
"Kakak cari kado buat temen."
"Kado? Buat ulangtahun? Temen Kakak yang mana? Cewek apa cowok?"
"Cewek. Dia minta kado dari Kakak."
"Hah.. Jangan bilang itu buat Kak Vio.. Kakaaak... Katanya Kakak gak suka sama Kak Vio tapi kok pake beliin kado segala. Itu secara gak langsung Kakak kasih harapan palsu ke Kak Vio tau."
"Dia minta dan Kakak ada uang. Apa salahnya kasih dia kado? Kakak udah dua tahun berteman sama dia. Jadi, apa salahnya kasih kado ke temen sendiri? Lagian waktu Kakak ultah dia juga kasih kado yang harganya gak murah. Kakak gak enak kalo gak balik ngasih."
"Jadi ini sebabnya yang bucin ke Kakak sampe bejibun. Kakak lembut banget sih, buat terang-terangan nolak seseorang yang Kakak gak suka aja, Kakak gak tega."
"Kali ini terakhir deh, udah ini Kakak akan dengan tegas menolak mereka yang deketin Kakak. Kakak juga gak mau Ay kesan-nya kasih harapan ke banyak perempuan."
"Iyalah harus gitu. Bukan-nya masih ada seseorang yang Kakak tunggu kepulangan-nya?"
"Hmm.." Di jawab Haidar dengan gumaman.
*****
Sesi mencari kado sudah selesai dan sekarang Ayesha juga Haidar tengah berada di sebuah kafe. Konon kafe ini adalah milik Kakak dari teman-nya Haidar. First impression dari kafe ini adalah "anak muda" sekali. Desain interior-nya yang juga unik tak heran membuat kafe ini di penuhi oleh kaula muda. Bahkan Ayesha juga Haidar sedikit kesulitan mencari meja yang kosong saking penuh-nya kafe ini. Belum lagi di tambah hari ini weekend, membuat mereka kaum muda bisa dengan santai hang out bersama teman-temannya.Ayesha dan Haidar sudah berhasil mendapat meja, sekarang mereka tengah menunggu waitress untuk mencatat pesanan mereka.
Sampai seorang waitress perempuan mendekati meja mereka. Dan memberikan buku menu.
"Eh Bella..." Itu suara Ayesha yang baru menyadari jika waitress yang barusan memberinya buku menu adalah teman sekelasnya, Isabella.
"Ayesha..." Ucap Bella pelan.
"Bella kerja disini?"
(*^_^*)
Vote dan Komen-nya jangan lupa...😊😘
Terimakasih...❤
![](https://img.wattpad.com/cover/223820951-288-k253211.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AYESHA By. @evafzh99 HIATUS
Teen Fiction. Tidak ada manusia yang sempurna, kalimat tersebut sepertinya tidak berlaku dalam hidup seorang Ayesha. Cantik, cerdas, memiliki keluarga yang harmonis, dan kompeten dalam segala hal. Namun, akankah kehidupan yang katanya "sempurna" menurut sebagia...