8. Mengejar

109 30 6
                                    

Jimin terpaksa mengikuti pelajaran dengan memakai headphone bluetooth.

Tidak, mungkin untuk selamanya Jimin harus memakai alat penutup telinga itu. Bagaimana bisa ia fokus pada pelajaran, jika para mahasiswi di kelasnya selalu saja mencuri pandangan dengannya dan berbisik-bisik tentangnya tidak jelas.

Jimin risih.

Tentu saja Jimin tidak akan dimarahi oleh dosen jika memakai headphone, karena mereka tahu jika Park Jimin adalah anak Park-corporation, perusahaan ternama di Korea. Mereka takut jika memarahi Park Jimin bisa membuatnya terseret masalah dengan Park Jungsoo, appa Jimin.

Yah pada dasarnya, uang adalah segalanya. Tapi Jimin tidak membenarkan hal tersebut. Karena uang, Jimin tidak bisa lagi bertemu dengan Jeon Jungkook.

Makan di kantin saja Jimin tidak tenang, banyak yang mengambil kesempatan untuk duduk di dekatnya atau di sampingnya, karena Jimin sedang menyendiri dan tidak ada yang memakai tempat duduk di kursi samping maupum depannya.

"Annyeong, Park Jimin."

Tiba-tiba Jung Yerin datang mendekati Jimin dan langsung duduk dihadapannya.

Jimin menghembuskan napas jengah, ia langsung berdiri membawa nampan makanannya yang belum habis, karena nafsu makannya hilang.

"Chamkanman." Yerin segera mencekal lengan Jimin.

"Lepas." Jimin langsung menepis tangan Yerin dengan kasar.

"Kka!" usir Jimin.

"Aku ingin makan bersama-"

"Kim So Hyun!" So Hyun yang sedang mencari tempat duduk segera menoleh ke arah Jimin.

Jimin mengarahkan matanya ke samping, mengisyaratkan untuk duduk didekatnya.

"Annyeonghaseyo Jimin dan ... Yerin." So Hyun melempar senyum ramah pada keduanya.

Jimin menarik lengan So Hyun agar duduk di sampingnya.

"Meok-go! (Makan)" Jimin kembali duduk dan melanjutkan makannya tanpa memedulikan perempuan yang ada di hadapannya ini, Jung Yerin.

Jung Yerin berdecak kesal karena diabaikan. Padahal ia ingin makan siang hanya berdua dengan Park Jimin, tetapi ia malah memanggil So Hyun untuk bergabung.

"Park Jimin, aku ... merasa tidak enak, sepertinya aku menggangu kalian." Bisik So Hyun, karena suasananya merasa canggung.

Jimin tidak menjawab, hanya menggelengkan kepalanya.

"Kenapa kau memanggilnya?" Tiba-tiba Yerin angkat suara setelah beberapa saat dan melirik So Hyun sinis.

"Bukankah kau tahu sejak kemarin? Dia ...." Jimin tampak berpikir.

"Dia siapa?" Yerin menunggu jawaban Jimin.

"Kekasihku, dia kekasihku." kata Jimin agak canggung. Jantung Jimin berdetak kencang.

So Hyun langsung tersedak makanan dan langsung meminum air mineralnya. Ia langsung memelototi Jimin.

Tapi Jimin mengisyaratkan untuk diam.

"Eo?" Tiba-tiba seorang mahasiswa kembali memundurkan langkahnya setelah melewati Jimin.

"Kau ... sepertinya kita pernah bertemu?" Lelaki itu langsung duduk di samping Yerin.

Yerin menghela napas kesal, karena ada orang yang duduk di dekatnya tanpa permisi.

Jimin yang tahu lelaki ini segera mengabaikannya, ia tidak ingin berkontak mata dengannya. "Aku belum pernah bertemu denganmu."

Come Back HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang