13. Memaksa

89 30 5
                                    

.
.
.

Pyar!!

"Hyeong?! Kau kenapa?!"
Teriak Jisung yang sudah menggunakan piyama tidur, karena tiba-tiba saja Jimin melempar gelas di dapur yang ada di atas meja bar.

"Aku bisa gila!!!" teriak Jimin frustrasi sembari menangis.

"Hyeong? Neo gwaenchanha?" Jisung berjongkok memegang lengan Jimin, khawatir pada kakaknya.

Jimin mendorong tubuh Jisung, "Pergi!"

"Mwo?"

"Apa kau tak punya rumah, ha?!"

Jimin berdiri menyambar kunci mobilnya.

"Hyeong eodiga?!" teriak Jisung melihat Jimin keluar dari apartemennya lagi.

Park Jisung segera menyusul keluar sembari menelpon eomma-nya,
Park Sojin berulang kali. Panik.
Jisung tidak tahu mengapa Jimin bersiksap seperti ini.

***

Brak!!

Jimin mendobrak pintu rumahnya, untung saja engsel pintunya tidak copot.

"Aigo, Jimin. Kau membuat eomma khawatir. Kau kenapa, hm?" 
Soojin mengelus pipi anak sulungnya ini.

Park Soojin sudah bersiap menuju apartemen Jimin untuk mengetahui apa yang terjadi, setelah tadi Jisung menelponnya. Tapi ternyata Jimin menuju rumahnya sendiri.

"Eomma, dimana appa?!"

"Ah dia ... appa-mu ada di kamar, sedang bekerja, jangan diganggu, ne?"

Tidak memedulikan perkataan eomma-nya, Jimin menaiki lantai dua dan menuju kamar orangtuanya.

"Park Jimin? Hajima," cegah Soojin.

"Appa!"

Park Jungsoo yang tadinya berkutat pada laptopnya, kini langsung membalikkan kursi kerjanya karena terkejut.

"Jimin?" Jungsoo mengerutkan keningnya.

Melirik jam tangannya. "Ini hampir jam satu pagi. Kenapa kau pulang?"

"Jangan berlagak ramah!"

"Jimin bersikaplah sopan sedikit pada appa-mu." Soojin mengelus pundak Jimin.

"Kenapa appa membungkam penculikan Jeon Jungkook?!"

Seketika Soojin langsung merenggangkan cekalannya pada tangan Jimin, sedangkan Jungsoo hanya menghela napas kasar.

"Ingin berapa kali kau bertanya seperti itu?! 
Jawabannya sama, karena kau penerus utama Park-Corporation.
Aku tidak ingin kau punya skandal tentang anak panti asuhan hilang, saat pergi bersama penerus
Park-Corporation."

"Jinjjayo? Hanya itu? Kenapa tidak Park Jisung? Kenapa Appa seperti meng-anak tirikan dia?"

"Anak tiri apa? Kalian berdua anak appa!"

"Kenapa appa jadi marah? Apa ada sesuatu yang appa sembunyikan?!"

Tidak hanya Jungsoo, Soojin pun ikut terdiam.

Come Back HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang