14. Jungkook-ah! (정국아)

109 34 5
                                    

Karena suasana hati So Hyun yang sedang buruk, dan sedang tidak mood untuk melakukan sesuatu, akhirnya ia menerima ajakan Jimin yang untuk ke rumahnya yang seperti istana ini.

"Tapi Jimin ... aku dengar, kau anak Presdir Park," butuh ribuan kali bagi So Hyun untuk mengutarakan hal ini, karena ia ragu juga takut.

Jimin hanya berdehem. "Lalu?"

"Aku merasa tidak nyaman, karena kalian-"

"Lebih baik aku miskin, daripada hidup bergelimang harta tapi tak bahagia." Jimin lalu keluar dari mobilnya.

"Hm, apa yang dia katakan?"
So Hyun heran.

-----


"Omo omo, siapa ini? Cantik sekali." Puji Park Soojin sembari membelai rambut So Hyun.

"Gamsahabnida ...."

Soojin menunggu perkataan So Hyun yang terdengar menggantung ini.

"Eommoni?" ujar So Hyun dengan pelan.

Soojin yang mendengar ini langsung tertawa kecil. "Tentu saja boleh, saya senang mendengarnya." Soojin mencubit pipi chubby So Hyun.

"Eommoni juga cantik, seperti tidak menua," puji So Hyun dengan senyumannya.

"Eo? Noona? ... Noona yang ada di minimarket dengan hyeong, kan?"

"Jisung." Jimin menatap Jisung dengan tatapan setajam mata elang.

Jisung yang takut pun langsung menundukkan kepalanya.
"Ne hyeong, joesonghabnida."

"Eomma? Appa kenapa lama?" tanya Jisung.

"Mmm ... sebentar lagi mungkin."

"Eomma masak sendiri? Sebanyak ini?" Tanya Jimin heran setelah mendekati meja makan, lalu membuka kulkasnya untuk minum.

"Kau tadi menelpon ingin mengajak kekasihmu. Jadi eomma membeli daging lebih."

Brrrttt ....

Jimin yang sedang minum bersender kulkasnya, kini menyemburkan air dari mulutnya ke wajah Jisung yang ada di depannya.

Uhukk ... Uhukk

"JIMIIIIN HYEOOONG!!" Teriak Jisung yang langsung mencuci wajahnya di wastafel dekat kulkas.

"A-anirago. Siapa yang bilang kekasih, aku hanya bilang ... teman." Jimin mengerjapkan matanya beberapa kali dan tertawa bodoh.

"Jadi?"

"Teman, ne kita teman, eommoni." Kata So Hyun sembari melirik Jimin dengan kaku.

Soojin tersenyum curiga. "Ayo duduk, kau suka steak daging sapi, tidak? Jimin sangat menyukainya, jika lapar dia akan menghabiskannya sendiri."

"Jinjja?" So Hyun tertawa kecil. Ia sedang merasakan seperti mempunyai keluarga seutuhnya sekarang.

***

"Yeoboseyo?"

"Ne, apa ada yang bisa saya bantu, tuan?"

"Kau ... apa kau ingat kejadian 10 tahun yang lalu? Di Sungai Nakdong."

"Ne? Kejadian di Sungai Nakdong? Apa ada masalah?"

"Aku ingin tahu. Anak 10 tahun itu, apa dia masih hidup?"

"Ne, tuan, dia tinggal di panti asuhan daerah Gangnam."

Come Back HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang