"Jimin eodiga?" So Hyun terlihat kebingungan karena tadi Jimin menariknya asal. Ia berusaha keras melepas cekalan dari tangan Jimin yang kuat.
Ternyata Jimin mengajak So Hyun ke tempat dimana mobilnya ia parkirkan. Wajah So Hyun terlihat sangat marah.
"Lepas!" teriak So Hyun.
Jimin menghempaskan tangan yang menarik So Hyun tadi. Kini sorot matanya tajam menatap manik So Hyun hingga So Hyun menunduk tak berani menatap mata Jimin kembali.
"Panas ...." gumam So Hyun sembari mengelus pergelangan tangannya yang dicekal Jimin tadi.
"Kenapa kau mempersilakan dia duduk?"
Mendongak. "Karena dia ingin duduk."
Jimin mengacak-acak rambutnya frustrasi. Apa So Hyun tidak tahu jika dirinya sangat jengkel kepada perempuan yang terus mengejarnya itu.
"Kau tahu, kan, aku tidak nyaman jika ada perempuan gila sepertinya?"
"Tapi aku juga tidak nyaman jika kau terus menyebutku sebagai 'kekasih' untuk melindungimu!" kini So Hyun berkacak pinggang, "apa salahnya hanya ingin duduk dan ikut mengobrol? Kata eomma, jadi orang jangan suka berprasangka buruk."
Jimin menghela napas kasar. Kenapa jadi dia yang diceramahi.
"Jika kau tidak mempersilakan dia duduk, aku tidak akan menyebutmu sebagai kekasihku. Aishh jinjja ...." Jimin berjongkok sembari memijat pelipisnya.
"Kau kenapa?" tanya So Hyun.
"Apa kau tahu tadi aku beralasan apa dengan Yerin?"
"Kau membicarakan makan-" menyadari alasan Jimin, So Hyun melotot terkejut, "yha! Kau gila?!"
"Kau yang gila! Kau yang mempersilakan duduk!" sarkas Jimin.
"Arkh ... eotheokaeyo?" So Hyun menggigir bibirnya.
"Apa teman SMA mu itu masih mengejarmu?"
"Jaemin?"
"Aku tidak menanyakan namanya."
"Emmm, yaa ... ya seperti itulah," So Hyun bingung ingin menjawab apa.
"Kalau begitu ayo berjanji." Jimin mengulurkan jari kelingkingnya.
"Berjanji?"
Jimin menarik napas. "Kita saling melindungi," ujarnya Jimin cepat.
So Hyun mengerutkan keningnya. "Tidak berjanji saja aku sudah melindungimu. TAPI ....!" So Hyun menunjuk wajah Jimin dengan jari telujuknya. "Jangan diulang, aku tidak nyaman jika kau menyebutku sebagai kekasihmu lagi."
Jimin kesal, lalu menurunkan tangannya.
"Aku janji akan melindungimu juga jika temanmu masih mengejarmu."
"Bagaimana?"
"Kita ... pacaran kontrak."
"Mworago?! Neo micheoseo?! Yha-"
"Ssttt ... jangan berteriak." Jimin menoleh kanan kiri memastikan tidak ada orang. "Agar kau dan aku tidak diganggu lagi."
"Kenapa harus aku? Banyak mahasisiwi lain."
"Karena aku tahu, kau tidak berlebihan seperti mereka. Jadi aku tidak akan merasa ilfeel jika berada di dekatmu."
"Mwo? Omong kosong apa yang kau bicarakan?!" So Hyun ingin mengambil pensil dan buku yang berisi gambar model baju dari tangan Jimin, tetapi Jimin malah meninggikan benda itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Come Back Home
RomantizmSetelah 10 tahun tidak dipertemukan, bagaimana bisa mereka bertemu kembali? Mungkin mustahil, tapi pepatah mengatakan, "Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini." Tapi, bagimana dengan seorang perempuan yang sama-sama mereka kenali? -Aku merasa...