15. Andwae! (안돼)

93 31 7
                                    

Perkataan Jungkook masih bersarang di pikiran So Hyun.

Appa Jimin membunuh orangtua Jungkook

Jangan tinggalkan aku, jangan dekati Park Jimin

Takut kejadian itu terulang lagi
Dan kau korbannya

So Hyun merasa takut jika membayangkan dirinya terbunuh seperti itu.

Brukk!!


"Eo?"

Karena So Hyun berjalan dengan keadaan melamun, ia jadi tidak memperhatikan sekitar dan tidak sengaja menubruk seseorang yang berdiri di hadapannya dengan ekspresi kacau.

Jimin dengan kaos tipis dan celana jeans-nya, rambut semu basah, juga tangan yang dimasukkan ke dalam saku celana, terlihat sangat cool.
Tapi tidak, jika melihat ekspresi wajahnya. Matanya terlihat lelah, sepertinya Jimin tidak bisa tidur semalam.

"So Hyun," lirihnya.

"Ji-Jimin, kau tidak kuliah?" So Hyun bertanya, tapi ia tidak berani menatap manik Jimin. Ia sekarang ragu jika di dekat Jimin, sejujurnya ia takut dengan cerita Jungkook tadi malam mengenai keluarga Jimin.

"Aku tidak bisa," jawabnya, "apa kau mau-"

"Ah, iya! Jimin, aku ada urusan, jadi ... aku harus pergi dulu." Senyumnya.

"Apa kau juga ingin membenciku?"

Langsung menatap Jimin cepat.
"Mem-membenci? ... - oh, busnya sudah sampai, jalga, Jimin."

So Hyun langsung berlari menuju halte bus agar tidak tertingal, selain itu agar ia bisa menghindari Jimin sementara.

Jimin membalikkan badannya perlahan dengan perasaan kecewa, melihat So Hyun melalui kaca jendela bus, dan perlahan bus itu menghilang dari pandangannya.

Jimin hanya tersenyum miris.

"Pada akhirnya, aku sendiri lagi."

"Takdirku ... hidup dalam kesepian."

--- Universitas Hanyang ---


"Jungkook-ah," panggil Jimin.

Jimin tadi menyempatkan diri menuju Panti Asuhan Gangnam untuk menanyakan dimana Jeon Jungkook kuliah dan juga bekerja.

Jungkook baru saja menyelesaikan mata kuliahnya dan bergegas untuk melanjutkan aktivitas lainnya.
"Jimin? Waeyo? Aku sibuk, aku harus pergi bekerja."

Karena Jimin tidak segera
menjawab pertanyaanya, Jungkook menghembuskan napas lalu membalikkan badan meninggalkan Jimin sendirian.

"Aku kesepian."

Perkataan Jimin yang sangat singkat itu ternyata bisa membuat Jungkook membeku di tempat. Jungkook tidak ingin membalikkan badannya untuk melihat wajah Jimin yang kacau.

"Kau kaya, kan? Cari kebahagiaanmu dengan itu, jangan mencariku lagi."

"Apa kita tidak bisa mengulang masa lalu? Berteman ... lagi?"

Jungkook menahan air matanya.

Ia melanjutkan langkahnya dengan cepat, tidak memedulikan Jimin
di belakang yang berteriak memanggil namanya. Dengan cepat, Jungkook menarik sepeda yang ada di parkiran, lalu menaikinya.

Come Back HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang