17. Tersenyum

154 30 6
                                    

Klipp!!

DUARR!! DUAR!!

Hujan deras diikuti petir yang menggelegar di sana-sini, membuat air mata yang menetes di pipi Park Jimin kini tersamarkan, juga suaranya yang berteriak keras untuk melampiaskan kesedihannya pun kalah oleh suara air hujan.

Jimin duduk bersimpuh di pinggir
Sungai Nakdong sembari menangis.

"Jihyun ... eomma? Aku ... Park Jimin," isaknya.

"A-apa, eomma membenciku?"

Sungguh, Jimin sudah tidak kuat lagi ingin mengatakan apa.
Kini ia tahu, kenapa Jungkook berkata ingin membunuh Jungsoo.
Ia juga tahu kenapa Jungkook sangat membenci keluarganya termasuk dirinya.

"Ji-Jihyun eomma, Dongwook ahjussi, m-mianhaeyo, karena appa, kalian semua ... ter-terbunuh."

"M-mianhaeyo. A-aku berjanji, akan melakukan apapun agar Jungkook kalian bahagia."

"Kalian tahu, kan? Aku sangat menyayangi Jeon Jungkook kalian sejak kecil?" Senyum Jimin disela tangisannya

Setelah beberapa saat kehujanan ....

"Jungkook?" Jimin lalu teringat Jungkook. Ia menghapus air matanya kasar lalu berlari masuk ke dalam mobilnya.

Jimin ingin bertemu Jungkook,
tidak peduli hari sudah larut malam, maupun hujan deras. Ia ingin memeluknya erat, sangat erat. Jimin takut kehilangannya lagi.

***

"So Hyun?!"

"Jungkook!!"

Jungkook yang sedari tadi duduk di teras panti asuhan tidak tenang, kini berlari memeluk So Hyun.

"Ke-kenapa tidak menelponku, hm? Lihat bajumu basah!"

Tersenyum. "Gwaenchanha. Gomawo karena sudah khawatir." Sembari tertawa kecil dan memeras bajunya yang basah kuyup.

"Kenapa kau tidak membawa payung? Bagaimana jika kau sakit?"

"Tidak, jangan memelukku lagi, nanti kau bisa basah."

Jungkook menunduk, menghela napas kasar. Ia lalu tidak sengaja melihat plester luka di lutut So Hyun.
"Ige mwoya? Siapa yang berani menyakitimu? ... jangan bilang itu ... Jimin!"

So Hyun menggeleng sembari tersenyum.

"Jangan berbohong!"

"Aku hanya jatuh, lalu Park Jimin memberikanku plester luka ini," ujar So Hyun sembari menarik hidung Jungkook gemas karena jengah dengan nada bicara Jungkook.

"Jimin?" tanya Jungkook dan So Hyun hanya mengangguk.

"Kau tak usah khawatir, ne?" So Hyun lalu berjalan melewati Jungkook.
Ia ingin segera mengganti baju dan menghangatkan tubuhnya.

"Apa Jimin juga mencintai So Hyun? Tidak - So Hyun tidak boleh mendekati keluarga licik seperti mereka," batin Jungkook.

"So Hyun ... bagaimana jika a-aku mencintaimu?"

Perkataan Jungkook membuat
So Hyun yang sudah memegang daun pintu ingin masuk, kini membeku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 13, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Come Back HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang