5. Lagu Indosiar

29 8 3
                                    


COGAN'S FAMILY CHAT ROOM

Arbinno : Bro, lo tau gak?

Al Riko : GAK

Gavinsyah : (2)

Dioliem : (3)

SyarifH : (4)

Aarav : (5)

Arbino : Ah, pada ga a6 semua

Dioliem : yee kunyuk bukanya cepetan ngasih tau kek, malah ngambek kek cewe

SyarifH : au tuh si Arbi sensi bat kayak bu Mawar

Aarav : Eh guys, kalian tau gak, besok ada murid baru tau di kelas kita

Arbino : serius?

Al Riko : Siapa Rav? Cewe? Cantik? Jombo gak?

Gavinsyah : #tamparRikoonline

Arbino : (2)

Aarav : (3)

SyarifH : (4)

Dioliem : (5)

Aarav : (6)

Aarav : eh tapi gue serius, tadi gue liat Pak kepsek lagi jabatan tangan sama orang terus disampingnya ada anak seumuran kita

Dioliem : yah siapa tau aja adkel, kakel, atau gak anak kelas lain yang mamanya pengen silaturahim ama kepsek

Gavinsyah : yaelah gitu doang mah belum pasti Rav

Al Riko : Wahai sohabat-sohabatku, janganlah kalian cepat menyimpulkan sesuatu, karena sesungguhnya, apa yang kalian lihat belum tentu suatu kebenaran, dan apa yang kalian dengar juga belum tentu suatu kejujuran

Arbino : Bagus Ko, ilmu yang gue ajarim ke lu nyampek semua ternyata

Al Riko : injeh mas Arbi, aku mah apa atuh

Gavinsyah : sarap semua

Al Riko : Lah, sarap kan teman kita @SyarifH

SyarifH : E&

Dioliem : uda ah bang Dio mau bobo, besok sekolah

Al Riko : jijik!

Gavinsyah : (2)

Arbino : (3)

SyarifH : (4)

Dioliem : (5)

Aarav : (6)

Riko yang sedari tadi duduk di karpet ruang tamu hanya senyum-senyum sambill terus memijatkan ponselnya dengan sesekali melihat tayangan televisi indosiar yang digemarinya

Sesekali Rizo adiknya juga menanyakan tugas sekolah yang diberikan gurunya pada Riko.

Jangan salah, meskipun Riko sedikit mbanyol  dan tampangnya tidak meyakinkan samsek (sama sekali) dia termasuk salah satu murid yang menduduki peringkat 5 besar di sekolahnya.

Tiba-tiba Riko bicara dengan memasukkan kacang polong kemulutnya

"Eh zo, kenapa sih ya kalo film indosiar tuh lagunya itu-itu aja, tuh liat ibunya diusir sama anaknya lagunya sedih. kumenangiiisss membayangkan betapa kejamnya dirimu atas diriku"

Riko memperagakan nyanyian tersebut dengan tangan yang dijulurkan kedepan dan memegang dadanya yang tidak terasa sakit

"Lah emang mau lagu apa lagi bang" -tanya Rizo yang sedikit polos

"Ya kan itu ibunya diusir sama anaknya kenapa lagunya gak yang apa salah dan dosaku sayang cinta suci ku kau buang-buang"

Dengan berjoget dangdut Riko mempraktekan itu semua di depan adeknya yang masih tidak mengerti apa yang dilakukan oleh abangnya

Dengan menggaruk tengkuk yang tak gatal Rizo bermonolog
"Ini abang siapa sih"

"Eh sembarangan Bunda tuh ngelahirin abang duluan kedunia, yaaaa meskipun barengan sama Riki"

Rizo hanya mendengarkan abangnya yang masuk kuping kanan dan keluar kuping kiri.

Sembari berjalan menuju ruang tamu, Alena membawa nampan berisi martabak dari arah dapur.
Alena yang hanya mengenakan daster berwarna pink polos dengan ranbut yang di cepol asal dan sandal jepit motif bunga itu nampak anggun dan elegan. Sangat tidak terlihat bahwa umurnya sudah mencapai kepala 4

"Hai anak bunda yang gantengnya sama kayak ayah, lagi ngapain sih?"

"Ini bunda lagi mikirin lagu di tv indosiar kenapa itu-itu mulu kan bisa lagu yang--"

belum sempat meneruskan ucapanya Rizo sudah menyaut duluan

"Udah ah bang jangan dilanjutin , bisa-bisa bunda darah tinggi gara-gara dengerin pemikiran abang yang unfaedah itu"

" Yaudah yuk makan martabak" -sahut Alena yang hanya tersenyum melihat tingkah kedua anaknya itu.

Ceklek

Dilihatnya Riki yang sedang membuka pintu kamar dengan setelan kaos oblong berwarna putih yang dibalut jaket kulit berwarna hitam dan celana jeans hitam yang tampak sedikit sobek-sobek dibagian lututnya

"Eh Ki, mau kemana lo"

"Kepo" -sahut Riki sambil berjalan menyalimi tangan Alena






MEMORABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang