6. Galau

22 7 2
                                    

Semilir angin yang menerpa wajah tampannya sehingga rambut yang hanya disisir menggunakan jari kebelakang terus saja mengayun ke kanan dan ke kiri.
Deru motor yang berlalu lalang menambah ramainya ibu kota di malam hari.
Udara dingin khas malam hari yang terus ia rasakan menjadi bumbu penyedap kegalauan yang dirasakan malam ini.

Riki POV
Kenapa tiba-tiba gue kepikiran dia lagi ya?
Apa yang gue lihat kemarin itu beneran dia?
Tapi kenapa dia gak nyapa?
Apa dia udah lupa?
Apa dia uda gak sayang?
Arrggghh
Riki POV Off

Dengan wajah yang frustasi Riki menabrak angin-angin yang berlalu lalang diwajahnya bersama motor sport miliknya yang dilajukan dengan kecepatan tinggi.

Sebenarnya ia masih sayang dengan gadis cinta pertamanya itu. Namun ia masih tidak mengerti apa alasan dari kepergiannya dan kabar yang tidak bisa di akses sama sekali.

Ya gitulah anak muda ye kan, galau mulu kerjaannya wkwk

Derrt .. Dertt

Ponsel Riki bergetar di saku celana sebelah kanannya.

Ia pun melajukan motornya ke pinggir jalan dan melihat siapa penelpon yang sudah mengganggu konsentrasi galaunya. Eh ralat konsentrasi menyetirnya.

tertera nama disana

Incoming call
Al Riko

Ya?

Dimana?

Otw rumah

oke hati-hati lo

Riki pun langsung memutuskan sambungan telepon dari abangnya kemudian memasukkan ponselnya lagi kedalam saku celana jeans yang dipakai dan berlalu dengan motor miliknya dengan kecepatan diatas rata-rata.

Riki memang lihai dalam melajukan motor atau mobil sport daripada Riko meskipun Riko memiliki hobi dengan barang elektronik. Namun untuk mengemudi Riki lah yang lebih ahli.

22.22 WIB

"Sayang, kamu tau gak aku tadi ketemu sama Lucas anaknya Elan"

" Elan? Lucas?"

"Ah iya, aku lupa belum cerita. Elan itu temen aku waktu SMP SMA dan bahkan kita terus temenan sampe sekarang. Tapi waktu kuliah kita memamg sempet pisah. Karena dia disuruh papanya waktu itu untuk kuliah di Jerman. Jadi kita gak sekampus"

"Terus?"

"Dan tadi pagi aku rapat sama anaknya Elan. Ya, Lucas. Lucas Aron Dalbert. CEO dari Dalbert's Company"

"Terus?"

"Aku lihat kayaknya anaknya tanggung jawab, cerdas, mandiri, sopan dan.. Karismatik"

"Terus?"

"Ih kamu terus-terus mulu kayak kang parkir indomart"

Alena pun terkekeh tak kuat menahan candaan yang dilontarkan suaminya. Dengan terus berguling ke kanan kekiri diatas kasur yang berbalut sprei putih polos dengan kombinasi lingkaran hitam mirip polkadot.

Alena memang memiliki humor yang sangat receh jadi wajar saja jika ia tertawa hanya dengan candaan seperti itu

"Iya iya terus maksud kamu, kamu mau----"

YUP YIP YUP HWAA
MAU APA HAYOOO
TEBAK GUYS MAU APA
YANG TEBAKANYA BENER AKU DOAIN RAPOTNYA A SEMUA
AAMIIN..




MEMORABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang