8. Nonton Film

29 7 3
                                    

Masih semangat gak nih puasanyaaa???
Semangat dong yaaa
Harus semangat. Oke?

Semoga kalian suka sama ceritanya
Jangan lupa vote guys

Makan malam baru saja diselesai di kediaman Dava Mahardika.

Suasana makan malam yang berlalu terasa sangat hangat dan harmonis. Ditambah dengan candaan-candaan kecil yang di lontarkan oleh Al Riko Frazalenado Mahardika dengan adiknya Rizo Orizalena Mahardika. Ya, sepertinya mereka memang memiliki sifat yang sangat cocok apabila di jadikan satu.

Berbeda dengan kembarannya, El Riki Zafrilenado Mahardika. Ia terlihat sangat kusut dan kantung mata yang sangat jelas di matanya.

Dengan langkah santai Alena menyusuri kamar anaknya yang sedari tadi terlihat kusut itu.
Balutan piyama biru muda bermotif  kucing yang ia kenakan dengan rambut yang dibiarkan terurai dan sandal motif bunga khasnya memasuki kamar bernuansa hitam putih itu dengan dinding yang di penuhi oleh lukisan pantai, gunung, dan pemandangan alam.

Ya, Riki memang menyukai alam-alam ciptaan Tuhan yang dianggapnya sangat indah dan menyejukkan hati

Lamunan Riki terhenti ketika ada suara lembut yang menyapanya

"Sayang, Bunda masuk ya?"

"hmm" -ia hanya bergumam tanpa berniat untuk menoleh

"Kamu belum tidur?"

Riki yang bersandar di paha bundanya dengan rambut yang di elus-elus bundanya dengan penuh rasa sayang dan kelembutan sangat bisa dirasakan oleh Riki.

Riki memang menyukai adegan seperti ini. Bisa dibilang ini moment terfavorit baginya.

Tanpa menjawab apa yang dikatakan Bundanya, Riki mendongakan kepalanya keatas dengan menatap wajah cantik Bundanya

"Bun, boleh nanya?"

"Nanya apa sayang?"

"Bunda pernah galau gak?"

"Oh jadi sekarang anak Bunda ini lagi galau? Galau kenapa sayang?"- sahut Alena penasaran dengan sifat perubahan dari anaknya

" Ih Bunda, orang Riki nanya malah balik nanya"

"Iya iya maaf, mmmm ya pernah lah sayang. Sering malah dulu waktu Bunda lagi seusia kamu hehe"

"Kalau boleh tau Bunda galau kenapa?"

"Ih kamu kepo" -sambil menjawil hidung Riki yang sangat mancung itu

"Bun, emang ada ya cinta pertama yang bakalan terus cinta sampai jadi cinta terakhir?"

"Ya ada aja sayang, kamu tuh pertanyaannya aneh banget. Tapi sih ya, kalo kata Bunda kamu kan masih umur 18 tahun jadi yaa wajar lah biasa anak seusia kamu tuh cinta monyet jadi jangan terlalu diambil pusing sampek kayak gini dongse"

Dengan tatapan yang terus menerawang ke atap-atap langit kamarnya. Riki bergerutu "Gitu ya Bun?"

"Emang siapa sih cinta pertama anak bundaa ini?"

"adadeh"-sambil tertawa geli Riki menenggelamkan kepalanya dibalik selimut putih polosnya tang tebal

Sambil menatap punggung anaknya Alena bergumam  " anak aku udah besar-besar ternyata"

***

"Bang Hp lo geter terus tuh dari tadi"

Pasalnya, Zaza memang sedang berada di kamar Riko dengan alih-alih ingin meminjam buku-buku Riko.
Padahal, itu hanya alibinya saja. Ia hanya ingin menonton film Avengers Endgame yang sedang ditonton oleh Riko di laptop kesayangannya

Sesekali Zaza mengintip keseruan dari filmnya. Dan kalau Riko mulai berdehem itu artinya ia sudah tertangkap basah telah sembunyi-sembunyi melihat film yang di tontonnya.

"Bang, ish Hp lo tuh bunyi mulu suker  Zaza jadinya"

"Iya sini bawa sini"

Dengan segudang akalnya kemudian muncullah lampu neon di kepala cewe berponi seperti Dora itu untuk menjalankan aksinya

"AHHA"

"Nih bang"

Dengan wajah watadosnya kemudian dia mengikuti Riko dengan tengkurap di sebelahnya sambil menonton film itu

Riko yang sedari tadi serius juga sampai tidak sadar dengan apa yang dilaakukan Zaza disampingnya.
Ya, mereka berdua tampak serius

Bahkan Riko hanya menerima ponsel yang diberikan Zaza padanya tanpa berniat untuk membuka

Sesekali mereka pun beradu mulut saling berkomentar terhadap film yang sedang di tonton

1 menit .. 2 menit ..  3 menit .. 4 menit .. 5menit ..

"Eh duba duba kenapa kamu jadi tiduran di samping abang"

Sambil memamerkan gigi putihnya dengan wajah watados yang sangat menyebalkan bagi Riko

"Hehe.. habisnya Zaza kan pengen banget nonton tuh film banggg, eh malah gadibolein. Eits iya satu lagi, Zaza tuh gak kayak duba duba tau"

"Terus kayak apa dong"

"Kayak Princess Aurora"-dengan mengibaskan ranbut panjangnya yang mengenai sebagian wajah Riko

" yaamponnnn ini rambut apa sapu kasar bangettt"

"LEBAY"

"Eh iya sampek lupa sama Hp yang dari tadi geter. Siapa sih nih ganggu orang liat pilem"

"Tuh mamam tuh Hp, udah ah Zaza pengen lihat film. Pr nya nanti aja ya bang ya yayayaya Plissss jangan dibilangin Bunda"-dengan menampakkan puppy eyes nya yang menambah kesan menggemaskan gadis itu

" hmmmm"-dengan tangan didepan dagu yang dibuat buat seolah sedang berpikir keras

"ham hem ham hem dikira nisa sabyan" -tutur Zaza yang sudah sebal dengan tingkah abangnya itu

"Oke, Bang Riko gabakal bilang ke bunda tapi ada syaratnya"

"Syarat?"

"Ya. Deal?"

MEMORABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang