20. Deja vu

7 4 2
                                    

🌹H A P P Y R E A D I N G G U Y S🌹

🐣🐣🐣

"Bangunn woy uda pagii!!" teriak Aarav yang baru menyadari alarm weker nya telah berbunyi entah sejak beberapa jam yang lalu.

"Cepettt elahhh udah mau jam tujuhhh cuyy!!" sambil mengguncangkan badan kedua temannya frustasi.

"Dasar Kebo!!" teriak Aarav pada kedua temannya yang masih tertidur pulas. Yang satu tidur dengan gaya telentang dan satu lagi tidur dengan gaya melungker seperti cacing.

Teriakan Aarav sepertinya tidak berpengaruh apapun pada kedua temannya yang entah itu tidur atau latian mati. Bagaimana tidak, kemarin malam sepertinya mereka tidak tidur hingga larut malam dan sekarang jam sudah menunjukkam pukul enam lewat empat puluh lima menit yang berarti sedikit lagi gerbang sekolah akan di tutup oleh pak satman yang notaben nya lebih galak dari Pak Pras.

Aarav semakin bingung harus memulai dari mana. Mengurus dirinya terlebih dulu untuk mandi atau membangunkan kedua kebo yang sedang tidur sekarang.

Jika ia memilih untuk mandi kemudian membangunkan mereka sepertinya waktu pun juga tidak akan cukup untuk membawa mereka bertiga ke sekolah tepat waktu, jika ia lebih memilih untuk membangunkan Riko dan Arbi terlebih dahulu, maka yang terjadi adalah saling berebut untuk masuk ke kamar mandi terlebih dahulu.

Pilihan yang sulit bagi Aarav bagaikan makan buah simalakama. Namun tidak menunngu waktu lama. Sedetik kemudian, ide cemerlangnya sudah berhasil ia dapatkan.

"Ide bagus" gumamnya.

🐣🐣🐣

"Udah cepet gausa ribet!" ujar Aarav sambil memakai seragamnya yang sudah ia rangkap dengan kaos tipis di dalam mobil.

Sementara Riko masih malas-malasan untuk menggerakkan tubuhnya, matanya seperti ada lem perekat yang membuatnya kesusahan untuk membuka mata. Berbeda dengan Arbi yang sudah mulai menggosok gigi nya di dalam mobil dengan kaca yang di buka lebar dan kepala yang di condongkan ke luar kemudian membasahi wajahnya menggunakan air dan memakai seragam nya dengan terburu-buru.

"Gila ni si Riko kebo nya uda sampe ke ubun-ubun" ujar Aarav yang sepertinya sudah lelah membangunkan Riko dengan sejurus cara yang ia miliki.

Sambil menyisirkan rambutnya ke belakang dan mengoleskan pomade nya Arbi menyenggol lengan Riko pelan "Kalok lo tetep gak bangun pas kita uda sampek sekolah kita gak tanggung jawab!"

"Emang uda sampek ya?" balas Riko santai yang masih menutup matanya.

"Ini uda di lampu merah deket sekolah dongoo" ujar Aarav kesal pada teman nya yang satu ini.

"Tolong ambilin seragam gue kek" gumam Riko pelan dengan suara khas bangun tidur nya.

Aarav hanya memutar bola matanya jengah kemudian berbalik kebelakang mengambilkan seragam Riko yang sudah tercantol di hanger belakang mobil dengan rapi.

"Cepet ganti baju gapakek gosok gigi gapakak cuci muka. Ntar lo ngemut permen mentos aja!" ucap Aarav sambil menyodorkan seragam Riko yang langsung di terimanya.

🐣🐣🐣

"Untung gue punya seribu macam akal jenius. Kalok gak, udah suruh bersiin wc nih kita sekarang" ujar Aarav bangga pada kedua temannya yang berjalan beriringan di koridor sekolah.

MEMORABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang