Di bawah pohon yang rindang Riko sedang asik bermain game Mobile Legend bersama dengan kedua sahabatnya, Arbi dan Gavin. Karena teman-teman nya yang lain sedang sibuk mengurus cacing-cacing di perut mereka yang meronta-ronta ingin di isi."Double kill" -teriak Gavin sambil menekan nekal ponselnya dan pandangan tajam yang mengarah ke layar ponsel
"Triple kill" -sahut Riko tak kalah keras dari GavinSedang serius-serius nya bermain tiba-tiba ponsel Riko bergetar menandakan ada pesan yang masuk lewat aplikasi WA nya.
"Eh bentar Bunda gue WA cuyy , anjirr gagal menang ini"
Dibukanya aplikasi berwarna hijau itu dan ia menemukan pesan dari bundanya yang membuat mood nya menjadi turun seketika
Ibu Negara :
Sayang, nanti Bunda sama Ayah gak bisa jemput adik mu. Tolong kamu aja ya yang jemput. Bisa kan?Al Riko :
Adik Riko siapa Bun?Ibu Negara :
Gausa banyak bercanda uda gede!Al Riko :
Serem amat Bun, kayak Pak PrasIbu Negara :
Udah ah, jangan lupa jemput
Zaza sama Zozo jam 16.00Al Riko :
Kenapa gak Riki aja si Bunn, Riko
males ketemu sama si suara cemprenggIbu Negara :
Kebanyakan bantah, motor Bunda sitaAl Riko :
Ampun suhuu
Alena hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah laku anak sulungnya itu. Sebenarnya ia sudah menghubungi Riki sebelumnya, namun Riki bilang bahwa pulang sekolah ia harus berlatihan basket di sekolahnya, dan kebetulan Riko sedang tidak mau ikut latihan dikarenakan ia lelah dengan pelajaran produktif yang berjalan di jam akhir sekolah. Ia tidak mau otaknya yang akan keluar asap disetiap jam produktif itu seketika membludak jika harus latihan basket yang katanya sore ini akan diadakan latihan fisik.Riko berlalu menyusuri koridor sekolah sembari bersiul siul dan memutar mutar kunci motornya dengan riang. Di sudut sekolah, tiba-tiba matanya menemuka sosok yang membuatnya harus bertemu dengan si muka cempreng "Itu dia" -ujar Riko sembari berlari menghampiri yang di carinya
"Riki!" -panggil Riko dari kejauhan
Riki yang merasa namanya di panggil itu pun menoleh sembari membenarkan jersey nya yang akan ia kenakan untuk berlatih basket sore ini "kenapa?"-sahut Riki yang masih membenarkan penampilannya
"Kenapa gak lo aja sih yang jemput duo duba duba. Gue males tauu ketemu Clara"
"Yee itu sih derita lo"-sahut Riki yang sedang mengambil tas sekolah nya dan berlalu pergi meninggalkan Riko sendirian disana mematung membeku meresapi dan menerima kenyataan bahwa memang sekarang dialah yang harus pergi ke sekolah adiknya itu.
Dengan memasang wajah masam Riko berjalan menuju parkiran dan mengharapkan ada pesan masuk dari Bunda atau Ayahnya bahwa Zozo dan Zaza sudah pulang sehingga ia tidak perlu menjemputnya. Namun pesan yang ia tunggu sedari tadi pun tak kunjung muncul dilayar ponselnya
Riko mulai menaiki motornya kemudian memakai helm dan melesat membelah jalanan ibu kota yang ramai. Entah apapun yang terjadi nanti di sekolah adiknya itu ia hanya berharap dewi fortuna sedang berada pada pihaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMORABLE
Romance~ masa remaja ~ masa yang sangat berkesan, susah dilupakan, dan pastinya menyenangkan. Kisah bahagia, sedih, dan haru telah bercampur menjadi satu kenangan indah yang sulit dilupa. Kisah persahabatan yang mungkin akan terus dikenang hingga tua. Baga...