28 - keputusan natasha

857 45 12
                                    

N A T A S H A berjalan keluar dari mobil akhsay. Sebelum keluar. Akshay meminta natasha untuk pulang bersamanya. Karena ada hal yang ingin dia bicarakan. Natasha mengiyakan pemintaan akshay.

Selepas mencium punggung tangan akshay. Natasha keluar dari mobil dan natasha membenarkan rambutnya yang sedikit berantakan.

Natasha berjalan memasukki gerbang dan gilbert yang berlari mendekatinya.

Natasha tak asing dengan suara seseorang yang memanggilnya. Gilbert. Ya, gilbert sedang memanggil natasha dan natasha mendengar tapi dia sedang tidak ingin berbicara dengan gilbert.

Natasha tetap berjalan. Sampai gilbert memegang tangannya dan membuat natasha terhenti dari jalannya.

"Maaf" lirih gilbert dan natasha tak berbicara sepatah kata pun. Matanya mulai berkaca kaca. Air bening di matanya sudah ingin keluar. Tapi, natasha menahannya.

"Nat, gue udah gak sanggup lagi ngelampias--" belum sempat gilbert menjelaskan perlakuannya kemaren. Natasha sudah melepas tangannya dari gilbert dari berlari menuju toilet untuk mencuci mukanya yang sudaj berkaca kaca dan ingin mencoba menenangkan diri sebelum masuk ke kelas.

Di lain tempat. Akshay sudah rapi dengan baju kemeja dan hendphone di tangannya sudah menekankan beberapa nomor.

"Gue hari ini gak ada jam kelas"

"Terus? Hubungannya sama gue?"

"ya lo jagain natasha, takut diapain sama angrybith lagi. Nanti pulang, lo tungguin di parkiran sama dia"

"Ngapai??"

"Jual diri"

"Hah? Gila lo, natasha masa mau di jual diri. Tega lo!"

"Ya gue jemput."

"Kirain.. yaudah nanti kalau gue sama natasha udah di parkiran gue telphone lo"

Tet..tet..tet..

Belum berucap satu kata pun akshay sudah mematikan sambungan telphone. Ya temennya sudah paham, telphone di matikan. Artinya setuju.

Akshay memakai jasnya dan mengambi tas leptopnya dan menuruni tangga.

Selepas mengantar natasha ke sekolah. Akshay memutuskan untuk pulang ke rumah. Karena baju jas semua peralatan kantornya ada di rumah. Sedangkan di kantor hanya ada beberapa baju kaos dan pakaian lainnya.

Pakaian kerja mungkin ada, tapi jarang. Karena semisal dia pulang sudah hampir tengah malam. Akshay tidur di apatermen dan baju kerjanya di letakkan di bak lalu di bawanya pulang. Hanya pakaian kotor sering di letakannya di sana.

Akshay menemui ibunya. Dia langsung izin pamit untuk ke kantor. Ibunya meminta akshay sarapan terlebih dahulu. Tapi, akshay menolak karena sudah sarapan di apatermen tadi.

Dia berjalan menuju kantornya. Akshay berjalan sepanjang jalan kantor menuju ruangannya.

Semua karyawannya tahu bagaimana sikap akshay. Akshay yang cuek terhadap seseorang, tapi dia peduli dengan karyawannya jikalau ada hal yang bermasalah ekonomi keluarga. Dia tidak berpikir panjang untuk membantu orang yang sedang ke susahan.

Meski memiliki sikap yang cuek dan muka yang tak pernha tersenyum. Semua karyawan tetap tersenyum padanya. Meski tak dapat balasan darinya. Tapi akshay hanya mengangguk jikalau ada yang tersenyum padanya.

Sesampai di depan pintu akshay. Dia menemukan sekertaris yang duduk dengan sigap membantunya. Dia adalah salah satu teman akshay dan yang lain. Meski jarang untuk berkumpul dengan mereka. Karena dia sudah memiliki suami. Makanya dia jarang untuk berkumpul kumpul dengan mereka. Sebelumnya, ada sekertaris yang tidak natasha sukai saat natasha pertama kali ke kantor. Beberapa dari hari itu, sekertaris itu tidak ada kabar sama sekali. Entah kemana dirinya pergi dan akshay tidak terlalu ingin mencari tahu keberadaanya. Dan saat itulah sandra berkerja pada akshay.

My Captain √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang