37 - ucapan pedes akshay

721 40 3
                                    

Adakalanya kesabaran seseorang habis. Dan dia bingung bagaimana agar bisa menahan semua amarahnya. Semua kata yang lelah akshay dengar. Hanya bisa sampai sini orang orang ucapkan.

Natasha geram sekali ingin mendaratkan sepatunya di mulut orang di depannya ini. Beraninya dia mengatakan akshay seperti itu. Biarpun umur di antara mereka lumayan jauh. Bukan berarti akshay seperti itu. Sikap dewasa akshay yang membuat natasha menjadi status istri.

Natasha hanya menatap akshay sepanjang jalan. Sedangkan akshay hanya fokus pada jalan. Wajahnya yang memerah dan tangannya yang mengepal di stir mobil, nadinya pun terlihat.

Natasha memberanikan diri untuk memegang tangan kiri akshay.

"Kenapa kak akshay malah ngomel doang? Kalau aku jadi kak akshay udah aku ajak nge-game bareng tau kak" jelas natasha mencairkan suasana. Natasha menatap jalan.

"Tapi kak akshay ngomel tadi tau gak? Aku ngerasa kak akshay ganti jenis kelamin. Malah jadi ibu ibu gitu. Nahan nafas tau gak waktu kak akshay ngomel. Ya tuhan! Aku tau diri kak. Makanya aku nahan tawa. Dari pada aku tawa, mati aku habis mas mas tadi." natasha mulai mengeluarkan pendapatnya. Besiap siap untuk jawaban akshay, siapkan hati nurani yang bersih. Natasha sudah berpikir sejak akshay menjawab pembicaraan sang kasir tadi, apa yang akan dia lakukan di dalam mobil. Pasti sunyi, karena itu dia lebih memilih untuk berkicau bagaikan burung yang tidak di sahut oleh siapapun. Meski pada akhirnya nanti dia akan dapat sambaran pedas dari mulut akshay.

"Pengen aku video biar bisa aku ulangin setiap aku boring gitu deh kak. Tapi takut hendphone aku jadi sasarkan kak akshay. Jadi aku uringin deh. Jadi aku milih buay ngerekam di otak aku aja ahahhaha.. lucu banget sumpah! Nanti aku pengen ceritain ke anakcucu kit--" natasha tertawa puas. Tapi, saat dia masih berbicara. Akshay memotong ucapannya dan keadaan menjadi menyeramkan.

"Kamu bisa diam?" tanya akshay dengan nada horor. Awuehh. Ini bukan genre hororkan? Apa salah genre ya? Bukan genre romantis?

Natasha terdiam. Bernafas saja dia takut. Suara akshay sungguh menyeramkan saat ini di banding dengan menonton zombie train to busan.

Keadaan sunyi, senyap, hanya suara belalang dari luar mobil. Apa yang harus natasha lakukan? Kembali mengoceh tidak jelas?

Natasha melirik ke akshay sebentar. "Aku nyalain lagu boleh?" tanya natasha. Angguk? enggak?

Natasha melihat ke arah akshay. Diam. Jawab akshay. Natasha membuang nafasnya pelan. Tidak ada yang bisa dia lakukan. Baiklah. Diam, sepertinya hanya itu yang harus di lakukan.

Mereka sudah sampai di depan villa. Akshay mengeluarkan semua barang yang dia beli.

Akshay berjalan meninggalkan natasha yang berada di depan mobil.

"Nat. Ayo masuk. Ikutin saya, saya mau ngobatin kaki kamu yang luka. Atau, nat. Ayo saya gendong, kaki kamu masih sakit kan?" ucap natasha mengikuti suara akshay. "Mana bisa. Orang dia aja lagi kesel gini. Halu lo nat, tolong di kondisikan. Buang ke bak sampah jauh jauh" ucap natasha lalu berjalan memasukki villa.

Natasha duduk di kursi sambil memainkan hendphone. Teman temannya dan teman teman akshay di halaman untuk menyiapkan BBQ sepertinya. Dan ada yang mandi. Entah siapa di dalamnya sedang mandi di kamar mandi. Natasha tidak ingin tahu.

Akshay duduk di samping natasha dan meletakkan kotak P3K di atas meja. Natasha yang merasa seseorang ada duduk di sampingnya langsung menoleh. Akshay mengangkat kaki natasha yang terluka ke atas kakinya.

Akshay membuka hansaplast. Dan di letakkan di atas meja. Lalu mengambil obat merah dan di tuangkan di kapas lalu di tap - tap kan di atas luka natasha.

My Captain √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang