34 - nolongin bumil

818 47 7
                                    

"sebuah alasan mungkin bisa di jadikan penentu setuju atau tidak. Tapi, dengan sebuah alasan lah. Yang bisa menentukan apakah itu baik untuk dirikita atau bukan"

Natasha sedang membantu mertuanya di dapur untuk memasak makanan. Natasha memotong motong sayur.

"Gimana kamu sama akshay?" tanya keroja membuka pembicaraan.

Keroja tahu, kalau natasha bingung mau berbicara apa. Jadi keroja yang membuka pembicaraan tersebut. Dia paham sekali, kalau menantunya ini canggung padanya.

"Hm.. gak ada masalah mah" jawab natasha sambil menengok keroja yang sedang mengaduk nasi di atas wajan.

"Paling cuman masalah kecil aja. Mamah tau kan pak eh kak akshay itu gimana" natasha tertawa kecil saat menanyakan bagaimana sifat akshay.

"Keras kepala" jawab keroja dan mereka tertawa.

"Akshay emang gitu orangnya. Kalau dia rasa paling bener" jelas keroja. Natasha tertawa, ternyata bukan hanya dirinya yang bilang kalau akshay adalah orang yang keras kepala. Ibunya sendiri juga bilang seperti itu.

"Sama orangnya sedikit cuek" ucap keroja lalu membuang nafas pelan. Dia teringat kejadiaan saat akshay tidak berhubungan lagi dengan wanita yang bernama dewi. Selepas dari hubungannya berakhir. Akshay menjadi seseorang yang acuh pada orang lain. Dan beruntungnya dirinya, bertemu dengan natasha. Yang sedikit demi sedikit mengubah kehidupan akshay seperti semula.

"Bukan sedikit lagi, udah kayak manusia batu. Yang bodo amat sama orang" ucap natasha menggelengkan kepalanya. Tak sadar mereka membicarakan akshay, akshay berdiri tegap dengan tangannya yang dia masukkan ke dalam saku celananya.

"Kalau gosip jangan di depan orangnya" sidir akshay. Dengan basa basi, natasha dan keroja langsung menengok ke sumber suara. Dan benar saja, akshay yang menyindir mereka.

Akshay berjalan mendekati ibunya. Lalu menetapnya. Keroja paham sangat, akshay ingin keroja pergi dari dapur agar akshay bisa bersama natasha.

Keroja mendekati natasha.

"Mamah ke atas dulu ya, ada yang diambil" ucap keroja sambil terseyum. Natasha mengangguk lalu membalas senyum keroja.

Akshay berjalan mendekati natasha lalu memeluknya dari belakang. Natasha tersontak kaget.

"Ishh.. bisa gak kalau mau peluk itu, bilang bilang. Kan aku kaget" ucap natasha. Akshay tersenyum.

"Yaudah. Sayang, saya boleh peluk kamu?" tanya akshay.

"Gak!" jawab natasha.

"Makanya kenapa saya gak mau nanya duluan. Pasti kamu jawab enggak" jelas akhsay.

"Tapi kan aku kaget. Mau aku jantungan? Mau duda duluan?" tanya natasha lalu meletakkan pisaunya di atas talenan.

"Kok kamu bilang gitu?" tanya akshay melepas pelukannya. Natasha membalikkan badannya untuk berhadapan dengan akshay.

"Habis, kak akshay ngangetin terus" jawab natasha. Akshay menatapnya datang.

"Ya kamu harus terbiasa. Masa suami kamu pengen peluk sama istrinya sendiri tidak boleh? Kamu mau saya meluk orang lain?" tanya akshay. Pertanyaan akshay itu selalu menjebaknya. Huh, natasha selalu bingung apa yang harus di jawab. Di bilang jujur, akshay bakal terus menggodanya. Di bilang bohong, akshay pasti marah.

"Ya enggak lah. Malah nanya gitu. Kak akshay ada rencana mau meluk orang lain? Ya lebih baik aku, terserah mau kak akshay apain asal jangan KDRT" jelas natasha. Menetap akshay dengan kesal.

My Captain √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang