29 - jujur

819 52 6
                                    

S E M U A siswa kelas 12 dipinta untuk berkumpul di lapangan. Karena ada hal yang ingin di sampaikan oleh kepala sekolah.

Natasha yang sedang menulis catatan matematika pun berhenti. Yasmin sudah siap ingin keluar, apa lagi luna. Yang sangat suka jikalau mata pelajaran matematika di hentikan.

Luna itu orangnya pintar, tapi jikalaj masalah hitung menghitung. Dia sangat tidak suka. Makanya dia suka keluar kelas pergi ke toilet atau kantin agar tidak belajar matematika.

Yasmin sering kali menegurnya. Tapi ya begitulah, luna bilang "yang penting nilainya tidak pernah di bawah rata rata". Meski dia tidak suka ikut dalam mata pelajaran itu. Tapi saat ada tugas atau ulangan. Dia belajar, agar nilainya tidak di bawah rata rata.

"Nat, ayok ke lapangan" ucap yasmin. Natasha melepaskan pulpen nya dan mengambil hendphonenya di bawah meja.

Natasha mengangkat bokongnya dan berdiri. Mereka pergi ke lapangan.

Sesampai di sana natasha bertemu dengan gilbert. Gilbert berdiri di sebelahnya. "Nat" sapa gilbert. Natasha hanya tersenyum.

"Malam ini--" belum sempat gilbert menghabiskan ucapannya. Natasha sudah mengangguk.

"Tapi sebentar aja. Gue gak bisa lama" ucap natasha dan gilbert hanya mengangguk.

"Gue ke sana dulu" ucap natasha lalu pergi. Sebenarnya natasha sedang menghindari gilbert. Natasha takut kalau akshay akan melihat gilbert berdiri di sampingnya.

Akshay tidak suka kalau natasha akan seperti yang akan dilakukan gilbert beberapa hari yang lalu. Dan natasha tidak ingin ada kata salah paham dengan gilbert.

Natasha menghampiri reza, leo, dinda, yasmin, dan luna.

"Hai" sapa natasha. Yasmin yang berdiri di barisan depan menengok ke belakang.

"Nah ni anak di cariin. Tadi barengan dari kelas jadi ilang aja" sindir luna.

"Hehe.. tadi banyak banget orang. Males gue gerombongan. Baik gue ke pinggir dah dari pada ngikut dalam situ. Pengap" ucap natasha. Dinda yang mendengar ucapan natasha hanya bisa menggeleng. Ya begitu lah natasha, jikalau penyangkut hal yang menurutnya gerah. Dia langsung mencari apapun yang menurutnya akan mengurangi rasa itu.

"Dasar manusia vampir" ucap leo. Natasha hanya menatap leo.

"Gitu gitu juga pak akshay sayang" ucap reza.

"Ah apaan sii.. berisik nanti ada yang denger" ucap natasha. Reza, leo, yasmin, dan dinda tertawa. Sedangkan luna sedang berjongkok.

"Ngapa lu lun?" tanya dinda dan luna hanya mengangkat kepalanya.

"Jangan lupa di simbur ato di tutup pake tanah" ucap natasha. Dan tawa kembali hadir di mereka. Luna yang sedang di ledek hanya memanyunkan bibirnya.

"Gue capek anjerr.. lama lagi ya?" tanya luna. "Kirain lo buang hajat" ucap reza. Mereka semua tertawa.

Lalu kepala sekolah datang dan naik ke atas sebuah tempat seperti pangung kecil. Kalau mereka sebut namanya, panggung dongeng. Karena setiap guru yang naik ke atas situ dengan memberi pidato atau ceramah. Selalu saja membuat mereka ingin tertidur.

"Anak anak ku yang tercinta dan aku sayangi. Tinggal beberapa hari lagi kalian akan ujian. Jadi saya minta, belajar dengan sungguh sungguh, dengan rajin, buat sekolah kita mendapat nilai tertinggi, jangan buat malu, semua yang sudah belajar di sekolah diingat, dipelajari, dipahami..." Benar saja kan? Dengan nama yang begitu indahnya sampai membuat semua siswa hanya mengangguk dan kalau bisa di bilang. Sangat sangat bosan. Seperti di nyanyikan lagu tidur.

My Captain √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang