[1]. Unus

52.1K 4K 333
                                    

Trailer Vulnere

Selamat membaca

Now Playing : Ed Sheeran- Photograph

***

Bagian Pertama

Age quoad agis

Lakukanlah apa yang (harus) kau lakukan

***

Kasus benda asing yang masuk ke organ penting pada anak kecil merupakan hal yang sering di jumpai, organ itu antara lain biasanya THT (Telinga, hidung, tenggorokan) yang merupakan satu jalur respirasi yang terhubung ke tenggorokan. Tentu saja hal ini bisa berbahaya jika tidak segera di tangani karena akan terjadi penyumbatan pernafasan. Paling sering benda yang masuk itu berbentuk manik seperti kacang, kerikil atau benda benda kecil lainnya karena anak kecil cenderung memiliki ingin tahu yang besar sedangkan pada orang dewasa biasanya seperti cutton bud yang kapasnya ketinggalan.

"Dok, hasil CT scan*) sudah keluar." Aku menerima lembar hitam itu, "Corpus alienum*)"

"Panggilkan pasien kita ambil bendanya sekarang," Suster Lasmi kemudian masuk membawa anak kecil berusia tujuh tahun. Sendirian. Orangtuanya kemana coba? Mau alasan sibuk kerja kalaupun anak sakit seharusnya ditemani,

"Hi doctor, my name is Steffi.  I'm here alone, my parents are working.  I hope I'm fine, if there is something related to this result please contact my parents." Aku suka anak ini. Aku menerima kartu nama kedua orangtuanya,

"Hello my name is Doctor Amanda, this is Nurse Lasmi who will help you examine.  Let's pray that the results will be good." Aku meminta anak itu untuk duduk di kursi periksa dengan kepala miring sekitar 30' supaya aku dapat melihatnya. Untung anak ini cukup kooperatif jadi aku tak perlu menyuntikkan anestesi*).  Usai mengeluarkan sebiji kacang hijau dengan teknik mikroskopik dan spekulum,*) aku memeriksa beberapa kali pendengarannya apakah berkurang karena kejadian ini atau tidak.

Aku tersenyum ke arah Steffi. "Done, Steffi udah gak sakit lagi."

Steffi riang, "Thank you Doctor Amanda, Suster Lasmi.

"Kasian ya sus, anaknya apa apa sendiri padahal lagi sakit." Kataku pada suster Lasmi yang sendang menulis laporan.

Suster Lasmi menoleh. "Iya ya mbak, saya aja waktu anak saya panas bingung nya minta ampun. Cemas, apalagi kalau kemasukan gitu." Aku tak bisa membayangkan bagaimana nanti jika aku tak bisa menemani anakku disaat dia membutuhkanku karena aku sedang bekerja? Setiap orang juga berharap anaknya tercukupi tapi lupa kalau batinnya juga perlu terpenuhi. Yang ku harap dari kejadian ini adalah aku bisa merencanakan masa depan anak dan keluarga dengan baik nantinya.

"Code Blue... Code Blue... 108 Code Blue... 108 Code Blue..."*)

Aku berlari kencang sekencang kencangnya, untung marathon menguntungkan lagipula aku juga lebih memilih memakai sneakers. Suara kode itu terus berbunyi terus menerus hingga aku sampai di ruangannya dan beberapa suster terburu buru keluar masuk ruangan. Ku lihat Dokter Aftar sedang melakukan CPR*) peluhnya menetes dari pelipisnya ditambah kemeja putih yang di gulung lengannya itu membuatnya look more than cool.

Vulnere [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang