Playlist : Ima (New Recording) - Shunsuka Kiyokiba. Yuta's bubble recommendation song // Banda Neira - Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti.
**
Dari sekian banya orang yang melakukan kesalahan, seberapa banyak dari mereka yang punya jiwa ksatria untuk meminta maaf? 1..2..3..4 orang? Nggak jarang sebagian besar sisanya lebih memilih untuk lari dari kesalahan yang diperbuat atau mencari-cari alasan yang dapat menormalkan kesalahan mereka sendiri?
Tapi tidak dengan Jaehyun. Pria ini memilih untuk hidup dengan menghukum dirinya sendiri atas kesalahan yang sudah dia perbuat. Jaehyun tidak pernah bisa hidup tenang tanpa menyalahkan dirinya atas apa yang sudah terjadi.
Seandainya,
Kalau saja,
Coba saja,
Harusnya,
Semua penyesalannya dimulai dengan perandaian. Bagaimana jika waktu itu dia tidak bangkit dari kursi restoran? Apa yang akan terjadi jika Jaehyun tidak pergi waktu itu? Apa yang akan terjadi jika dia tetap tinggal dengan Aleeta?
Ada kalanya Jaehyun menghabiskan waktunya semalam suntuk dengan menenggak habis beberapa botol minuman beralkohol, tak jarang kesadarannya hilang seharian setelahnya. Ada kalanya Jaehyun menangis sambil mengubungi Aleeta-memohon maaf atas semua yang terjadi dimasa lalu, ada kalanya dia menanis dalam pelukana Soo Jung semalaman karena merindukan Revan.
Nggak semua orang Jaehyun berikan ijin untuk melihat sisi rapuhnya-sekalipun Ayah dan Ibunya. Jaehyun bersembunyi dibalik sebutan dokter ambisius yang diberikan rekan kerjanya karena jam kerja yang dimiliki laki-laki itu sangat padat nyaris tak wajar.
Dibalik itu semua, apa yang Jaehyun lakukan semata-mata untuk menghukum dirinya dan membayar semua kesalahan yang sudah dia perbuat. Bagi Jaehyun, dirinya baru boleh hidup dengan normal jika dia sudah menyelamatkan banyak pasien. Bagi Jaehyun dirinya baru boleh bahagia kalau dia sudah berhasil menyelamatkan Revan-Revan lainnya. Bagi Jaehyun dia hanya boleh merasa bahagia kalau dia sudah menyelamatkan orang dan Aleeta hidup dengan baik.
Apa yang sudah terjadi memang tidak bisa dirubah, tapi bagi Jaehyun yang keras kepala, semua itu bisa saja dicegah kalau dia tidak bodoh dan egois maka dari itu semua yang terjadi adalah salahnya. Kun tidak harus menderita gangguan kecemasan jika bukan karena dirinya, Aleeta tidak harus melepas mimpinya jika bukan karena dirinya, dan Revan tidak harus meninggal jika dirinya ada disisinya.
Hari ini adalah hari dimana Jaehyun merasa seperti laki-laki terbodoh dan dan paling brengsek didunia. Waktu menunjukkan pukul setengah satu pagi ketika dia memutuskan untuk keluar dari kamarnya dan duduk disalah satu bangku taman yang ada dilingkungan unit apartemennya. Dalam balutan piyama, dia duduk sambil menenggak sekaleng bir dingin dari kulkas serta bintang-bintang dilangit malam Seoul.
"Halo" suara lembut seorang wanita menyambutnya. "Jaehyun, apa suaraku kedengeran?"
"Suara itu muncul lagi" ujar Jaehyun lirih. "Aku tidak bisa tidur, aku tidak bisa bernafas, semuanya terasa menyakitkan"
"Jaehyun"
"hmm"
"Berhenti menyalahkan dirimu sendiri, berhenti menghukum dirimu seperti yang sudah pernah aku katakan. Mau sampai kapan kamu hidup seperti ini?"
"Tapi ini semua salahku!"
"Lantas kalau kamu sudah tahu semua ini salahmu, kamu mau gimana? Menghukum dirimu sendiri?"
Jaehyun tanpa disadari mengangguk tanpa suara. Dadanya terasa sesak dan air matanya mengalir.
"Jaehyun, kamu pikir menghukum diri atas kesalahan atau apa yang sudah terjadi adalah hal terbaik yang bisa dilakukan. Kamu pikir jika kamu hidup menderita maka rasa sakit itu akan hilang. iya? apa kamu pikir Revan akan memaafkanmu?"
"lalu aku harus bagaimana? rasanya sakit sekalii"
"Jaehyun, kamu sudah melakukan kesalahan dan kamu sudah meminta maaf. Kamu paham akan kesalahanmu, tapi taukah apa yang terpenting dari sekedar berbuat salah? Bagaimana kamu hidup setelah melakukan kesalahan, bagaimana kamu memastikan kalau kesalahan itu tidak akan terjadi untuk yang kedua kalinya. Bukan dengan menghukum diri seperti ini, aku mohon sadarlah"
"Tapi aku tidak bisa,"
"Kamu bisa, kamu hanya belum mencobanya. Jaehyun hidup lebih baik, jadi Jung jaehyun yang lebih baik dari hari ini dan jangan menyerah. Hanya dengan cara itu kamu akan dimaafkanoleh Revan, hanya dengan cara itu kamu akan bisa berdamai dengan masa lalu. Revan tidak akan kembali, dia hanya bisa melihat kita dari atas sana, apa kamu tega anak kita kesakitan diatas sana melihat sikapmu?"
"Maaf...aku bodoh sekali"
"Jaehyun, berhenti menghukum diri sendiri. Kamu salah tapi bukan berarti kamu tidak layak untuk hidup lebih baik dari ini. Mengakui kesalahanmu itu sudah cukup, kamu sudah bersikap baik sebagai pemberani, sekarang lanjutkan hidupmu sebagai Jung Jaehyun yang dikenal banyak orang dan dicintai oleh banyak pasien. Jadilah Jaehyun yang baik yang Revan sayangi."
"Aleeta..."
"Hmm?"
"Terima kasih"
"Menangislah, aku akan mendengarnya sampai kamu puas. Kamu tidak harus selalu menjadi kuat, tapi kamu selalu bisa menjadi seorang pemberani. Pemberani bukan berarti kamu mencari dan membuat masalah, pemberani juga bisa berarti kamu menyadari kesalahanmu dan memeluknya erat. Berdamai dengan rasa sakit juga bentuk suatu keberanian. Jangan menyerah, jangan pernah"
Malam ini Jaehyun menangis dan Aleeta mendengarnya tapi Jaehyun sudah berjanji pada diri sendiri untuk hidup lebih baik. Kalau memang dia menganggap menghukum dirinya sendiri adalah satu-satunya jalan untuk menebus kesalahan maka biar dia yang memutuskan, hidup dengan baik dan berdamai dengan rasa sakit adalah satu-satunya hukuman yang akan dia jalani agar Revan memaafkannya kelak.
Dia ingin Revan memaafkannya ketika waktunya tiba.
**
Send Jaehyun some love and support on his IG/LYSN/Twitter with #. WeLoveJaehyun. My heart is breaking seeing the amount of harsh words he received.
I have to admit, what he did is not right, it was some kind of reckless behaviour to go out during time like this. (Yes, i am aware that every country has different law for this kind of circumstances. and im aware in Soukor some people already go out and even eat outside). I am not defending him, and i am not leaving him. im still here.
But i simply want to appreciate keberanian Jaehyun untuk minta maaf. Seperti yang saya bilang di atas, nggak semua orang berani mengakui kesalahan dan minta maaf, untuk itu saya merasa perlu mengapresiasi.
I've been stanning him for long time, the first time i saw him was during EXO 90:2014. That time, he was such a cheerful young boy, and then he turned to be the shy one, and then showing his true side again (being funny and clingy) and i love it. I feel like we are growing up together thus i want to educate him out of love and respect.
IF you are dissapointed, its okay, its the most human-thing to feel. But i hope you will also appreciate his bravery for apologizing deeply regret it.
Have a good day, and i sincerely wanted to thankyou for the votes and support i have receieved so far.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Then | Kun [Complete]
Fanfiction[Rated] [Mature Words, Mature Scene] When you start loving somebody else, When i get used to the life without you, and when i couldn't walk anymore, Only Then, I can let you go .- Kun tidak pernah membayangkan kalau dirinya akan mengambil kepu...