[Song: Kim Bum Soo- I Love You (ost Uncontrollably Fond)
[Be aware of rated words and scene, mohon tinggalkan jejak votes dan komen :( ]
[...]
Beberapa hari kemudian,
Kun dan Aleeta sama-sama berbalik menghadap satu sama lain. Sejak empat tahun yang lalu, pulang kerumah menjadi salah satu aktivitas kesukaan Kun setelah menikah. Bisa berada didekat Aleeta untuk memulai dan juga menutup hari merupakan suatu kebahagiaan tersendiri bagi Kun. Dia senang karena berhasil mendapatkan wanita impiannya.
Keheningan menyelimuti keduanya. Baik Aleeta maupun Kun nampak menikmati kehadiran masing-masing sampai tak ada yang ingin memulai pembicaraan. Mata mereka mengunci pandangan satu sama lain.
"Kamu kenapa murung?" Kun mendekatkan tubuhnya pada Aleeta. "Maaf ya, aku belum bisa nemenin kerumah sakit"
Aleeta mengusap wajah Kun dengan lembut, ia masih belum terbiasa dengan visual Kun yang tampan meskipun sudah menikah. "Nggak apa-apa, kan masih ada hari lain." jawabnya lembut.
Kun tersenyum, membuat Aleeta juga melakukan hal yang sama. "Begitu proyek ini selesai, i'll make it up to you. Im promise"
Aleeta meraih lengan kiri Kun, menjadikannya sebagai bantal kepala kemudian merapatkan tubuhnya pada Kun. "Iya, kamu selesaiin dulu kewajiban dikantor. Revan baik-baik aja"
Kun tahu istrinya berbohong. Putranya tidak sedang baik-baik saja. Maka dari itu dengan satu hentakan, ia menarik wanitanya kedalam pelukan. "Kita lewatin semuanya sama-sama, ya"
Janji yang sama seperti saat Dokter menjelaskan keadaan Revan, dan sampai detik ini belum bisa Kun tepati. Ambisinya untuk tidak pernah membuat Revan dan Aleeta menderita justru menjauhkannya dari mereka. Kun bekerja keras mengambil semua pekerjaan yang mampu dia ambil untuk uang dan kekuasaan, berusaha agar kedua roang yang ia cintai tidak akan pernah kekurangan materi .
"Kun..." panggi Aleeta dalam dekapannya. Gadis itu mengigir bibir bagian bawahnya berusaha menahan tangis. Ia merasa bersalah pada laki-laki yang saat ini mendekapnya.
"Hmm..."
"Maaf" ujarnya lirih sambil membiarkan air matanya tumpah.
"Kamu nggak salah, jangan minta maaf"
Aleeta tiba-tiba merasa takut. Ia takut kehilangan Revan, ia takut menyakiti Kun, dan ia takut kalau perasaannya pada Jaehyun belum berubah. Perasaan takut itu melingkupi dirinya malam ini jauh lebih parah dari biasanya.
Aleeta tahu ia benar-benar seperti manusia yang tak tahu diri karena masih berada dalam pelukan suaminya yang ia sendiri tak tahu apakah ia cintai atau tidak. Tapi baginya, satu-satunya orang yang bisa memberinya dukungan dan kekuatan adalah Kun bukan yang lainnya.
"Kamu kenapa?" Tanya Kun khawatir setelah menyadari kalau istrinya sedang terisak menahan tangis. "Ta, please jujur sama aku."
"Peluk" pinta Aleeta lirih sambil menenggelamkan wajahnya didada Kun tanpa menghiraukan pertanyaan suaminya.
"Sayang..." ada kecemasan yang tersirat dalam panggilan Kun.
"Aku takut" ujar Aleeta lirih, menyuratkan perasaannya pada kalimat singkat yang terdengar lebih memperihatinkan ditelinga Kun dari biasanya.
Benar Aleeta takut. Ia merasa dirinya adalah seorang pecundang yang tak berani berterus terang. Disaat mantan kekasihnya muncul kembali kedalam kehidupannya, ia justru tak memiliki keberanian untuk mengatakannya pada Kun. Ketika Ayah kandung dari putranya muncul dan merawat anak itu lebih baik dari yang Kun lakukan, Aleeta memilih untuk merahasiakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Then | Kun [Complete]
Fanfic[Rated] [Mature Words, Mature Scene] When you start loving somebody else, When i get used to the life without you, and when i couldn't walk anymore, Only Then, I can let you go .- Kun tidak pernah membayangkan kalau dirinya akan mengambil kepu...