WARNING
This part is really the mature-est part i have ever written, this part is only for audience who's 18 Years old and older.if you are younger than 18+ and still want to read it, read it at your own risk.
—
this part is stand alone.
—Beberapa bulan kemudian ....
Waktu menunjukkan pukul sepuluh malam ketika Kun tiba dirumah setelah seharian meeting dikantor. Seperti biasa dia meletakkan kunci mobil dinakas beranda dan menyimpan sepatunya dalam rak, perlahan dia melonggarkan dasi dan membuka dua kancing teratas kemejanya sambil mencari sosok Aleeta.
Rumah dalam keadaan sepi dan tv diruang tengah mati ketika ia selesai mencuci tangannya diwastafel. Kun pikir istrinya sudah tidur jadi dia memilih menyelinap kedapur, mengambil sekaleng bir dari dalam lemari pendingin untuk dinikmati sambil duduk diruang tv. Cara mudah bagi Kun untuk melepas lelah setelah seharian berkutat dengan laporan akhir bulan yang ngga menunjukkan kemajuan seperti yang dia harapkan. Ekonomi sedang tidak baik dan itu cukup membuat Kun harus memutar otak dua kali lipat agar perusahaannya bisa bertahan.
Kehidupannya berjalan baik tanpa ada perubahan besar setelah Aleeta kembali tinggal bersamanya. Tiba-tiba Kun menapak tilas kehidupannya yang berubah drastis selama beberapa tahun belakangan. Rumah masih sama tidak ada yang berubah, foto-foto Revan masih terpasang rapi didinding tidak berpindah sedikitpun. Kun dan Aleeta sepakat kalau foto itu akan tetap berada ditempatnya sebagai pengingat dan pelepas rindu untuk mereka berdua. Kini Kun lebih jarang menangis saat menatap wajah Revan difoto tidak seperti dulu karena Aleeta ada disampingnya sekarang.
"Sudah pulang ya" Kun tersadar dari pikirannya saat Aleeta keluar dari kamar tidur mengenakan bathrobe dan handuk yang melingkar dikepalanya, menunjukkan kalau wanita itu habis mandi. "Udah daritadi? Maaf tadi lagi mandi"
"Aku baru sampai rumah, kok" Kun menjawab sambil memperhatikan Aleeta yang nampak menggemaskan dan menggoda disaat yang bersamaan.
Sebagai laki-laki, Kun ingin sekali menarik wanita itu menuju ranjang untuk bercumbu hingga pagi dan melakukan hal gila lainnya yang belum pernah ia realisasikan.
"Are you okay?" Kekhawatiran tersirat jelas dari pertanyaan Aleeta. Wanita itu mendekati Kun, merengkuh wajah suaminya untuk memeriksa, tanpa menyadari kalau aroma tubuhnya cukup membuat Kun merasa gugup.
Aleeta meletakkan punggung tangannya dikening Kun. Keduanya saling menatap, dan Aleeta sadar kalau ada siratan lain dalam mata Kun malam ini. Aleeta bukan tipe wanita yang menarik diri atau jual mahal saat merasa insting wanitanya hidup, dia nggak akan menolak atau mengabaikan gairah dirinya tapi ketika berada dihadapan Kun, dia tidak berdaya.
Celaka, pikir Aleeta ketika Kun menarik pinggangnya dengan satu gerakan cepat dan mendudukannya diatas pangkuan Kun.
"Aku gapapa kok" jawab Kun sambil mengusap pundak Aleeta dan mengecupnya singkat. "Sana pake baju dulu nanti kamu yang sakit"
Aleeta nggak langsung beranjak, dia membiarkan Kun memeluknya cukup lama hingga suara dering ponsel memecah suasana. Aleeta buru-buru bangkit untuk mengeck ponselnya yang tertinggal di kabinet dapur.
Kun paham istrinya salah tingkah jadi dia diam-diam mengikuti istrinya dari belakang, dan membiarkan Aleeta menjawab telponnya sampai selesai.
Kun suka memperhatikan Aleeta dalam diam, mengamati struktur wajahnya atau sekedar lekuk tubuh istrinya. Entah kapan terakhir kali dia menyentuh istrinya dengan penuh cinta, karna malam ini tubuhnya merindukan Aleeta.
Pembicaraan ditelpon selesai lima menit kemudian dan Kun masih tetap setia memperhatikan istrinya dan tali bathrobe yang sudah diujung tanduk mau lepas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Then | Kun [Complete]
Fanfic[Rated] [Mature Words, Mature Scene] When you start loving somebody else, When i get used to the life without you, and when i couldn't walk anymore, Only Then, I can let you go .- Kun tidak pernah membayangkan kalau dirinya akan mengambil kepu...