Sejak saat itu aku tidak pernah lagi merasa takut untuk kehilangan siapapun.
Sejak saat itu, aku tidak takut akan kehilangan apapun.
Sejak saat itu, yang kukejar mungkin sudah berbeda dengan yang mereka kejar.
Sebagian orang bertepuk tangan mengucap selamat atas kepergian.
Sebagian orang mendoakan atas segala urusan.
Sebagian orang mungkin akan menganggap ku terlalu bodoh untuk hal ini
Demi mengejar mimpi, memilih pergi dari pekerjaan yang katanya lumayan bergengsi.
Di mata mereka, aku terlalu idealis.
Di mata mereka pula, Idealis dan bodoh terlihat sangat mirip.
Di mata mereka, Manusia idealis tidak layak hidup berdampingan dengan manusia lain.
“Apa yang kau cari ?”, tanya mereka.
“Kedamaian.”, Jawabanku tegas.
Baiklah, setiap manusia berhak memilih jalannya masing-masing.
Dan biarlah jalan yang ku pilih ini menemanimu di masa-masa pahit dengan satu kebaikan di setiap harinya.
Semoga kau pun tetap kuat dalam lindungan-Nya untuk terus menebar kebaikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hari Ini - "Aku ada pada setiap diam."
Poesía[On going] [Revisi setelah tamat] Adalah pagi yang membuatmu belajar bersinar, Adalah malam yang membuatmu belajar mensyukuri nikmat. Kita tidak akan pernah tahu bagaimana roda-roda kehidupan membawa serta menetapkan kita pada suatu titik kehidupan...